Mengenal C-140 Jetstar, Pesawat Kepresidenan Hadiah dari Amerika Serikat

Ayu Nabila | zahir zahir
Mengenal C-140 Jetstar, Pesawat Kepresidenan Hadiah dari Amerika Serikat
Pesawat Lockheed C-140 Jetstar yang pernah dioperasikan Indonesia (DocPribadi/Zahir)

Sepanjang sejarah berdirinya, Indonesia telah beberapa kali menggunakan pesawat VVIP atau pesawat kepresidenan yang dipergunakan oleh para petinggi negara. Pada awalnya, pesawat kepresidenan yang dimiliki oleh Indonesia adalah Dakota DC-3 yang merupakan pesawat sumbangan dari para saudagar dan masyarakat Aceh pada masa revolusi. Seiring berjalannya waktu, kemudian pesawat-pesawat lain silih berganti menjadi pesawat kepresidenan di Indonesia.

Satu dari sekian banyak pesawat kepresidenan yang pernah dioperasikan oleh TNI-AU guna dijadikan pesawat VVIP adalah Lockheed C-140 Jetstar. Pesawat buatan pabrikan Lockheed dari Amerika Serikat ini sempat menjadi salah satu pesawat kepresidenan paling canggih yang dioperasikan oleh Indonesia pada masanya. Seperti apakah rekam jejak pesawat tersebut? Simak ulasan ringkasnya berikut ini.

BACA JUGA: Aturan Lalu Lintas Penumpang Keluar dari Sunroof Mobil Saat Melaju 

Dihadiahkan oleh Presiden Amerika Serikat Kepada Indonesia

Lockheed C-140 Jetstar (wikipedia)
Lockheed C-140 Jetstar (wikipedia)

Awal mula pengoperasian C-140 Jetstar oleh TNI-AU bermula ketika Presiden Soekarno tengah berkunjung ke Amerika Serikat untuk membahas hubungan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat saat itu, yakni John F. Kennedy. Pada tahun 1961, Soekarno berangkat ke Amerika Serikat menggunakan pesawat sewaan Boeing 707 PanAm lengkap dengan kru penerbangan dan pramugarinya. Tidak diketahui secara pasti pembahasan apa saja yang dilakukan oleh Soekarno dan John F. Kennedy di Amerika Serikat saat iti.

Dilansir dari situs indomiliter.com, saat Presiden Soekarno kembali ke Indonesia. John F. Kennedy kemudian menghadiahkan 3 unit pesawat Lockheed C-140 Jetstar kepada Indonesia yang kemudian diberi nama Irian, Saptamarga dan Pancasila. Ketiga pesawat tersebut kemudian dijadikan sebagai pesawat angkut VVIP dan salah satunya dijadikan pesawat darurat kepresidenan di Lanud Halim Perdanakusuma.

Salah Satu Pesawat Tercanggih di Masanya

Kondisi Kabin C-140 Jetstar (wikipedia)
Kondisi Kabin C-140 Jetstar (wikipedia)

Melansir dari situs wikipedia.com, pesawat Lockheed C-140 Jetstar mulai didesain pada akhir dekade 50-an dan mulai berdinas pada awal dekade 60-an. Pesawat yang tergolong jet bisnis ini merupakan salah satu pesawat paling canggih dan modern di kelasnya saat itu. Pesawat yang memakai konsep sayap menyapu ini memang dibuat untuk memberikan kenyamanan penumpang kelas atas.

Desain mesin pesawat ini berada di bagia belakang dekat ekor yang cukup berbeda dari jenis pesawat semasanya. Mesin yang digunakan yakni 4 unit Garrett TFE731-3 turbofan yang mampu membuat pesawat ini terbang dengan kecepatan lebih dari 800 km/jam dan memiliki jarak jangkauan sekitar 5.000 km.

BACA JUGA: Protes di Sidang, Linda Cepu Irjen Teddy Minahasa: Saya Bukan Mucikari!

Pesawat ini diawaki oleh 2 orang pilot dan beberapa kru penerbangan termasuk beberapa pramugari. Kondisi kabin pesawat Lockheed C-140 merupakan salah satu yang ternyaman saat itu dan mampu membawa hingga 10 orang penumpang. Pada masanya, pesawat ini merupakan salah satu pesawat yang memungkinkan seseorang untuk berjalan dengan tegak di dalam kabinya ketika sedang mengudara. Selain itu, pesawat ini juga dilengkapi dengan fasilitas toilet yang cukup luas di dalam pesawat. 

Diabadikan Di Museum

Pesawat C-140 Jestar
Pesawat C-140 Jestar "Pancasila" di Museum Dirgantara, Yogyakarta (Dok. Pribadi/Zahir)

Pesawat Lockheed C-140 Jetstar juga dikenal cukup ikonik karena sempat muncul di dalam sekuel film James Bond di era 60-an. Pesawat ini digambarkan menjadi salah satu jet VVIP terbaik dimasanya dan memang seperti penggambaran di dunia nyata. Setelah dipensiunkan, pesawat kepresidenan Lockheed C-140 Jetstar kini dapat dilihat bentuk aslinya menjadi koleksi di beberapa museum.

Salah satunya terdapat di Museum Dirgantara Adisucipto, Yogyakarta. Pesawat yang diabadikan menjadi koleksi di museum ini memiliki kode penamaan Pancasila. Sedangkan, satu pesawat lainnya yakni Saptamarga berada di tempat pelatihan maskapai Garuda Indonesia di Duri Kosambi, Cengkareng.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak