Indonesia terkenal sebagai salah satu negara di kawasan Asia yang terkenal dengan keragaman flora dan faunanya. Di negara ini banyak terdapat spesies eksotis yang tentunya cukup menarik diketahui. Salah satu dari sekian banyak keragaman flora dan fauna di Indonesia adalah beberapa kucing hutan asli Indonesia. Salah satu spesies kucing hutan yang cukup lazim ditemui di Indonesia adalah Kucing Kuwuk. Seperti apakah satwa tersebut? Simak ulasan ringkasnya berikut ini!
Memiliki Corak Mirip Macan Tutul
Apabila melihat hewan ini pastinya banyak orang yang akan berpikir bahwa kucing ini adalah anak dari macan tutul. Padahal, kucing ini merupakan spesies yang terpisah dari macan tutul yang lazim ditemui di beberapa hutan di Indonesia. Kemiripan tersebut dikarenakan corak dari kulit kucing kuwuk hampir mirip dengan corak totol yang ada pada tubuh macan tutul Jawa.
Kucing kuwuk sendiri memiliki nama latin Prionailurus javanensis yang merupakan sub-spesies dari Kucing Tutul Asia atau Prionailurus bengalensis. Kucing ini memiliki nama lain yakni Kucing Congkok atau Meong Congkok di sebagian daerah. Adapula warga yang menyebutnya dengan nama Blewang atau Kucing Blewang dan Blacan. Kucing kuwuk sendiri di Indonesia terdapat di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Bali. Habitat hewan ini umumnya berada di hutan-hutan lebat meskipun beberapa kali ditemukan di kawasan perkebunan.
BACA JUGA: Gambaran Isu Lingkungan dalam Novel "KSCNKYMT" Karya Luis Seplveda
Seringkali Diburu Untuk Dijadikan Hewan Peliharaan
Kucing ini termasuk dalam spesies kucing hutan yang dilindungi oleh Pemerintah Indonesia. Hal ini disebabkan populasi kucing tersebut di alam liar semakin berkurang dari tahun ke tahun. Penurunan populasinya di alam dikarenakan hilangnya habitat aslinya dan kurangnya populasi mangsa seperti burung, kadal kecil atau mamalia pengerat lainnya. Selain itu, kucing ini seringkali diburu untuk dijadikan hewan peliharaan maupun untuk diambil kulit dan dagingnya. Tidak jarang pula kucing kuwuk diburu untuk menjadi benda pajangan setelah diawetkan.
Kucing ini secara umum memliki panjang tubuh hingga 60 cm dan berat sekita 3-4 kg. Warna bulunya cenderung coklat keemasan dengan corak garis atau totol-totol berwarna hitam. Kucing ini cenderung hidup di kawasan dataran tinggi dengan ketinggian rata-rata sekitar 1.000-2.000 meter diatas permukaan laut. Namun, kucing ini juga seringkali berkeliaran di hutan-hutan atau perkebunan di dataran rendah ataupun kawasan rawa-rawa. Kucing ini juga terkenal sangat susah dijinakkan karena sifatnya yang akan cenderung menghindari manusia apabila bertemu.
Selain itu, kucing ini tidak akan segan-segan menjadi agresif apabila merasa terancam dengan cara menggigit atau mencakar predatornya. Seperti lazimnya kucing pada umumnya, kucing ini dapat melahirkan sekitar 3-4 anakan setiap kali mengalami masa kehamilan. Meskipun dianggap cukup subur, akan tetapi harapan hidup kucing tersebut hingga mencapai tahap dewasa cukup kecil karena sering diburu dan dimangsa predator.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS