4 Mitos Seputar Jurusan Psikologi yang Sering Dipercaya, Sudah Tahu?

Ayu Nabila | Selpia SutriYani
4 Mitos Seputar Jurusan Psikologi yang Sering Dipercaya, Sudah Tahu?
Ilustrasi bingung (Freepik/freepik)

Jurusan psikologi sering kali dianggap sebagai jurusan yang “misterius”. Ada banyak mitos yang terkait dengan psikologi, salah satunya adalah kemampuan untuk membaca pikiran. Padahal jika ditilik dari definisi secara harfiah psikologi berasal dari kata psyche yang artinya jiwa dan logos artinya ilmu, jadi psikologi adalah suatu keilmuan yang berkaitan dengan jiwa manusia.

Jiwa manusia pun banyak lagi pembahasannya mulai dari cara berpikir sampai perilaku manusia dan sebenarnya bisa lebih luas dari itu. Berikut ini mitos-mitos seputar psikologi yang bisa membuatmu jadi lebih tahu tentang dunia psikologi

1. Psikolog Bisa Membaca Pikiran

Mitos pertama adalah bahwa para psikolog memiliki kemampuan untuk membaca pikiran. Ini adalah anggapan yang cukup populer dan muncul hampir di setiap film atau serial televisi yang berkaitan dengan psikologi. Namun, kenyataannya tidaklah demikian. Seorang psikolog bukanlah seseorang yang dapat membaca pikiran, namun mereka belajar tentang perilaku manusia, termasuk bagaimana manusia berpikir dan mengekspresikan diri.

2. Psikologi Hanya untuk Orang yang Memiliki Masalah Mental

Mitos kedua adalah bahwa psikologi hanya diperuntukkan bagi orang yang memiliki masalah mental. Padahal, psikologi merupakan bidang ilmu yang mencakup segala aspek dari kehidupan manusia. Selain itu, psikologi juga dapat membantu seseorang dalam meningkatkan kualitas hidupnya, mengatasi stres, dan meningkatkan hubungan sosial.

BACA JUGA: 5 Drama Korea Woo Do Hwan, Terbaru Bintangi Bloodhounds di Netflix

3. Psikologi Sama dengan Psikiater 

Ini adalah mitos yang tak kalah sering terdengar. Pada kenyataannya psikolog dan psikiater berbeda namun tetap bisa memiliki keterkaitan jika terdapat klien yang membutuhkan lebih dari sekedar penangan secara psikologis. Psikolog pendekatannya lebih ke teraupetik, konseling, psikoterapi.

Sementara psikiater adalah dokter medis yang menjalankan pendidikan khusus yang berkecimpung pada dunia psikiatri dan menekankan pada pengobatan medis termasuk meresepkan obat. 

4. Psikolog Hanya Dengarkan Klien Curhat

Selanjutnya terkait dengan kompetensi psikolog yang menyatakan bahwa hanya psikolog itu berkutat pada mendengarkan curhatan klien, padahal, pekerjaan seorang psikolog melibatkan lebih dari sekedar mendengarkan dan mencatat perasaan klien. Seorang psikolog bertanggung jawab untuk mengevaluasi dan mendiagnosis masalah kesehatan mental klien.

Selain itu, mereka juga merancang dan mengimplementasikan rencana perawatan yang sesuai untuk membantu klien mengatasi masalah tersebut. Proses ini meliputi pengamatan perilaku, wawancara, tes psikologis, dan penelitian terkait masalah kesehatan mental yang dihadapi oleh klien.

Masih banyak lagi mitos lain seputar psikologi tetapi 4 hal di atas adalah mitos paling populer yang berseliweran di kalangan masyarakat. Semoga dengan artikel ini lebih membuka wawasan dan pemahaman tentang psikologi lebih mendalam.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak