Ulasan Buku Pendekar UKM, Usaha Kecil Miliaran: Kisah Inspiratif Pebisnis Sukses

Ayu Nabila | Sam Edy
Ulasan Buku Pendekar UKM, Usaha Kecil Miliaran: Kisah Inspiratif Pebisnis Sukses
Ilustrasi Buku 'Pendekar UKM' (DocPribadi/ Sam Edy)

Ada begitu banyak kisah inspiratif yang bisa kita baca dan menjadi penyemangat dalam mengarungi kehidupan ini. Salah satu kisah inspiratif yang akan saya ulas kali ini datang dari seorang pria bernama Azmi Ramadhan yang biasa dijuluki ‘dukun’. Tapi bukan dukun menakutkan yang berkaitan dengan ilmu hitam, melainkan dukun dalam arti yang positif yakni ‘dukun UKM’. 

UKM adalah singkatan yang diplesetkan, yang asal mulanya Usaha Kecil Menengah, menjadi Usaha Kecil Miliaran. Saya yakin, Azmi memelesetkan singkatan ini ada tujuannya. Mungkin untuk memberikan motivasi kepada para pelaku bisnis atau mereka yang ingin terjun ke dunia bisnis, agar semangat dalam menekuni usahanya. Agar jangan mudah menyerah saat berhadapan dengan kegagalan ketika sedang berbisnis.

Buku berjudul “Pendekar UKM, Usaha Kecil Miliaran” ini adalah karya Azmi Ramadhan atau si ‘dukun UKM’ tersebut. Dalam buku ini, Azmi mengisahkan perjalanan bisnisnya dari awal, hingga akhirnya meraih kesuksesan. Tentu saja, selayaknya para pebisnis sukses lainnya, dia telah kenyang dengan yang namanya kegagalan. 

Telah berkali-kali dia mengalami kegagalan. Misalnya, ketika usahanya bangkrut, tapi dia berusaha untuk tidak gampang putus asa. Dia berusaha belajar dan menyerap ilmu bisnis dari para pebisnis sukses, hingga akhirnya kesuksesan dalam berbisnis pun berhasil diraihnya. 

Ketika telah menyelesaikan kuliahnya, Azmi tidak memilih bekerja di mana-mana. Dia memutuskan ingin jadi bos. Salah satu alasannya tidak bekerja karena dia sadar diri dengan nilai sekolahnya yang tidak bagus. 

BACA JUGA: Spoiler 'My Lovely Liar' Episode 8: Hwang Min Hyun Menyangkal Pembunuhan

Sepertinya, Azmi memang tidak tertarik bekerja sebagai karyawan di kantor. Dia ingin menekuni dunia bisnis. Saat itu dia berkenalan dengan seorang pensiunan yang bingung menggunakan uang pensiunannya. Dengan nekat, Azmi menawarkan diri untuk menjadi investornya. Singkat kata, 50 juta pun didapatkan. Azmi lalu membangun sebuah gubuk untuk tempat berbisnis kuliner, yakni Somay Gila yang disingkat dengan SOGIL.

Tapi nasib berkata lain, dua tahun berbisnis SOGIL, dia mengalami kebangkrutan bertubi-tubi. Untung yang diperolehnya hanya cukup untuk biaya operasional dan membayar karyawan. 

Jadi, setelah menikah dan berbisnis SOGIL, Azmi tak mendapatkan keuntungan apa-apa. Singkat cerita, Azmi pun mulai bangkit dan kembali mencari modal dari istri, mertua, dan famili. Dia belajar dari pengalaman gagal dan berusaha tidak akan mengulangi kegagalannya kembali. Dia berguru pada guru-guru hebat, seperti Pak Tung Desem Waringin, Koh Asiong, Pak Roy, dan lain-lain. Dia juga belajar dari kisah berdagang Rasulullah.

Setelah sepuluh kali jatuh bangun berbisnis makanan, akhirnya dia kembali lagi ke SOGIL. Kali ini bukan Siomay Gila, tapi fried chicken yang gila. Jadi, konsepnya fried chicken dengan harga murah, enak, dan montok. Gedenya gila-gilaan, kalau orang makan satu ayam saja bisa kekenyangan berjam-jam.

Tak dinyana, bisnisnya melesat pesat. Saat buku ini ditulis, SOGIL telah mempunyai enam puluh cabang, sebagian besar di Tangerang, sisanya di Serang, Bekasi, dan Jakarta.

Kisah Azmi Ramadhan, S.H. Etr. dalam buku terbitan Rumah Pena (2014) ini menarik disimak dan diambil pelajaran berharga darinya. Semoga kisahnya dapat menjadi sumber inspirasi bagi para pembaca.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak