Burung merupakan salah satu hewan invertebrata dengan jumlah spesies paling banyak di Bumi. Menurut laman Birdfact, setidaknya pada Oktober 2022 telah berhasil di data sebanyak 10.906 spesies burung dalam 249 famili dan 41 ordo kelas Aves. Sangat menarik untuk mengetahui dan mempelajari jenis-jenis burung yang ada. Salah satunya adalah great horned owls atau burung hantu bertanduk besar.
Burung ini memiliki nama latin Bubo virginianus dan aktif pada malam hari (hewan nokturnal). Masih banyak fakta menarik dari burung hantu bertanduk besar ini untuk diketahui. Merangkum dari beberapa sumber, berikut ini 5 fakta burung hantu bertanduk besar.
1. Latar belakang nama latin Bubo virginianus
Telah diketahui burung hantu bertanduk besar memiliki nama latin Bubo virginianus. Burung hantu bertanduk besar dideskripsikan pertama kali oleh Johann Friedrich Gmelin, seorang naturalis Jerman pada tahun 1788 dan memberikan nama Bubo virginianus karena pengamatan pertama terhadap burung hantu ini adalah pada koloni di Virginia, seperti dilansir laman Thoughtco.
2. Habitat burung hantu bertanduk besar
Melansir laman Thoughtco, burung yang memiliki tinggi 43 - 63 sentimeter tersebar luas di sebagian besar hutan boreal di Amerika Utara dan Selatan, dari Alaska dan Kanada, ke selatan di seluruh Amerika Serikat dan Meksiko, hingga bagian utara Amerika Selatan dan di seluruh Patagonia. Disebutkan juga burung ini mampu beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan sehingga burung ini bisa hidup di pinggiran kota dan lahan pertanian, seperti dilansir laman Nationalgeographic.
3. Mampu memutar kepalanya lebih 180 derajat
Selama ini banyak yang salah faham tentang kemampuan burung hantu yang mampu memutar kepalanya hingga mencapai 180 derajat. Faktanya, tidak semua jenis burung hantu mampu memutar kepalanya hingga mencapai 180 derajat. Melansir laman Thoughtco, burung hantu bertanduk besar merupakan pemburu yang handal. Burung ini mampu terbang dengan senyap, pendengaran yang peka, dan penglihatan yang sangat baik. Namun, mata burung ini tidak bisa dapat digerakkan, dan sebagai kompensasinya burung ini memiliki tulang leher yang sangat fleksibel, sehingga memungkinkan untuk memutar kepalanya hingga lebih dari 180 derajat.
4. Burung hantu bertanduk besar merupakan karnivora
Burung dengan bentuk yang unik dan menawan ini ternyata adalah hewan karnivora. Burung hantu bertanduk besar memangsa mamalia kecil, burung, reptil, atau amfibi yang berada dalam jangkauannya untuk dijadikan makanannya. Melansir laman Nationalgeographic, burung hantu bertanduk besar sama seperti pada umumnya burung hantu lainnya yang memiliki sistem pencernaan yang luar biasa. Terkadang mereka menelan mangsanya dalam keadaan utuh dan selanjutnya akan membuang sisa tulang dan mungkin bulu dari mangsanya.
5. Warna bulu dan jambul merupakan bentuk kamuflase
Telah diketahui burung hantu bertanduk besar merupakan hewan nokturnal, yaitu hewan yang aktif di malam hari. Siang hari adalah waktu bagi burung hantu ini untuk beristirahat. Untuk menyembunyikan dirinya dari pandangan predator, maka burung hantu ini harus melakukan kamuflase. Melansir laman Thoughtco, burung hantu bertanduk besar memiliki warna yang samar, yaitu warnanya tidak merata dengan tujuan dapat menyatu dengan lingkungan sekitar saat beristirahat. Selain itu, ada beberapa Ilmuwan yang berpendapat bahwa fungsi jambul pada burung hantu ini ditujukan sebagai bentuk kamuflase, yaitu berfungsi untuk merusak kontur kepala mereka.
6. Burung hantu bertanduk besar sangat protektif terhadap anaknya
Burung hantu bertanduk besar bersarang di lubang pohon, gua, dan di sarang burung besar lainnya yang sudah terbengkalai. Dalam merawat anaknya, burung hantu bertanduk besar jantan dan betina bekerjasama dengan baik. Baik jantan maupun betina, mereka mengerami telur mereka dan mereka sangat protektif terhadap anaknya. Burung hantu bertanduk besar akan menyerang manusia yang berada terlalu dekat dengan anaknya, seperti dilansir laman Nationalgeographic.
7. Status konservasi
Melansir laman Thoughtco, burung hantu bertanduk besar diklasifikasikan sebagai Least Concern oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN), yaitu mengindikasikan bahwa populasi suatu spesies diperkirakan relatif stabil dalam jangka waktu yang cukup panjang, dan tidak terancam punah atau mengalami penurunan drastis dalam jumlah individu. Status tersebut didasarkan kepada masa hidup burung ini yang bisa mencapai 13 tahun di alam liar dan juga sedikitnya predator alami yang dimiliki burung hantu bertanduk besar ini.
Itulah fakta menarik great horned.