Second Chance ini adalah salah satu buku bisnis dan manajemen best seller yang ditulis oleh Robert T. Kiyosaki. Buku ini memberikan penjelasan mengenai tips bagaimana cara mengembangkan serta memanfaatkan aset dengan liabilitas agar tetap seimbang, dan menunjukkan bahwa ada kesenjangan sosial secara finansial antara yang kaya dengan yang miskin di Amerika.
Robert T. Kiyosaki merupakan penulis yang menentang dan mengubah pola pikir puluhan juta orang di dunia. Perspektif yang kerap bertentangan dengan kebijakan pemerintah menjadikan dia menjadi bahan obrolan dari masyarakat Amerika hingga saat ini. Namun siapa sangka, sekarang, dia menjadi salah satu penulis yang berpengaruh di dunia.
Buku ini mempunyai segudang pengetahuan yang tidak semua orang tahu di antaranya ialah dengan membaca buku ini, kita jadi mengetahui bahwa terdapat kesenjangan sosial di Amerika.
BACA JUGA: Ulasan Film Sang Pencerah, Mengenal Sosok Pembaharu Islam di Bumi Nusantara
Contohnya seperti saat krisis keuangan pada tahun 2007, di mana pada saat itu masyarakat Amerika sangat bingung untuk mencari uang. Hal tersebut membuat orang dari golongan ke atas mendominasi dunia pasar, sedangkan orang dari golongan menengah kebawah bekerja begitu keras dan kelaparan.
Penulis juga menjelaskan bahwa banyak orang yang berpikiran bahwa cara menjadi kaya adalah dengan berpendidikan tinggi, memiliki nilai yang bagus, dan memiliki gelar.
Namun di dunia yang penuh dengan tanda tanya, banyak masyarakat dengan gelar sarjana dan kecerdasan pendidikan formal yang tinggi malah mempunyai hutang di perbankan. Pekerjaan dengan kedudukan dan gaji yang tinggi tidak menjamin orang itu kaya. Yang membuat seseorang kaya adalah kecerdasan keuangan pada dirinya.
Pada bab berikutnya kamu akan dijelaskan mengenai pepatah "yang Millionaire menjadi Billionaire dan yang miskin menjadi homeless" terdengar menyakitkan, namun itulah hal yang terjadi di Amerika saat ini.
Dalam buku ini juga dijelaskan bahwa orang yang berpendidikan tinggi kemungkinan memiliki kekayaan yang tidak akan bertahan lama, jika tidak diimbangi dengan kecerdasan dalam hal keuangan. Inflasi membuat masyarakat semakin tidak berdaya, semakin lambat laun mata uang akan kehilangan nominalnya.
BACA JUGA: 6 Rekomendasi Novel 'Serial Anak Nusantara', Sarat akan Ilmu Parenting!
Lebih parahnya lagi, inflasi akan mendorong masyarakat untuk lebih berhemat dan menabung, akibatnya pertumbuhan ekonomi sebuah negara akan terhambat karena tidak ada perputaran uang dari masyarakat yang mayoritas hidup berhemat dan hal tersebut yang menjadikan inflasi itu terjadi.
Ketika banyak masyarakat yang menabung, yang sangat diuntungkan adalah pihak perbankan. Bank tersebut mendapatkan dana segar dari nasabah yang menabung dan meminjamkan uang itu kepada orang yang meminjam. Selanjutnya, bank tersebut memberikan bunga yang tinggi kepada pinjaman tersebut.
Sebelum terjadinya krisis keuangan pada tahun 2007, banyak masyarakat yang menggunakan pinjaman bank dengan bunga yang sangat tinggi. Peningkatan jumlah uang yang beredar tidak bisa dihindari lagi, sehingga mata uang dollar menjadi kurang bernilai.
Mendapatkan kesempatan kedua adalah keistimewaan dari tuhan untuk kita menggapai sebuah impian. Jadi jangan sia-siakan kesempatan tersebut, karena kesempatan kedua hanya datang satu kali.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS