Buku “50 Kisah tentang Buku, Cinta, dan Cerita-Cerita di Antara Kita” menarik disimak dan akan memperkaya wawasan kita tentang seputar dunia perbukuan dan penerbitan yang ada di negeri ini bahkan di luar negeri.
Kita tentu dapat mengerti bahwa para penulis sangat membutuhkan adanya penerbit untuk menerbitkan karya-karyanya. Dengan kata lain, penerbit memiliki andil yang cukup besar bagi sukses atau tidaknya seorang penulis. Ketika sebuah buku laris di pasaran, tentu penulis dan pihak penerbit akan merasa sama-sama diuntungkan.
Adalah tugas penerbit untuk memastikan produk buku yang dihasilkan memiliki kualitas yang tinggi. Tetapi, kenyataannya sering kali buku bagus juga malah tidak laku. Bahkan, di antara penerbit sering kali menjadi bahan guyonan kalau buku bagus identik dengan buku tidak laku. Buku bagus malah susah mendapatkan pembacanya (hlm. 57).
Selanjutnya, yang menjadi pertanyaan adalah: mengapa buku bagus kerap tidak laku di pasaran? Menurut pandangan saya, ada beberapa hal yang mendasarinya. Di antaranya adalah karena pihak penerbit kurang gencar dalam melakukan promo buku tersebut. Demikian juga dengan penulisnya, tidak aktif untuk mempromosikan karyanya kepada teman-temannya atau lewat berbagai media sosial.
Sebuah buku yang berhasil diterbitkan oleh penerbit besar, biasanya memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh naskah-naskah yang lain. Di sinilah peran para editor sangat dipertaruhkan. Mereka harus berusaha mencari hal-hal unik dan menarik dari tumpukan naskah yang dikirim oleh para penulis dari berbagai penjuru daerah di negeri ini.
Selain naskah yang unik dan gaya bertutur yang asyik, penulis juga harus mampu mencuri hati editor agar naskahnya mampu memikat sejak halaman pertama. Ini penting, karena sebagus apa pun sebuah naskah, tapi kalau penulisnya tak cakap membuat opening atau pembukaan dengan baik, menarik, dan bikin pensaran, rasanya editor akan merasa malas untuk melanjutkan membaca hingga tuntas. Bisa ditebak, naskah tersebut pun ditolak alias tidak bisa diterbitkan.
Dalam buku ini dijelaskan, naskah yang baik dari penulis yang baik biasanya menyajikan kelindan informasi yang menggugah pembaca. Dan, karena editor adalah pembaca pertama di penerbit, naskah yang menggugah editor, punya dampak pula terhadap pembaca.
Tema-tema yang dibahas dalam buku karya Salman Faridi yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka (2017) ini cukup beragam. Bagian pertama, menyelami pesona buku, dengan pembahasan antara lain tentang pasang surut dunia literasi, warna-warni dunia penerbitan, tantangan dan masa depan perbukuan.
Bagian kedua, menziarahi ketakjuban bahasa, membahas tentang seputar buku, bahasa, dan bangsa. Memahami bahasa agama juga menjadi pembicaraan penulis pada bagian kedua ini. Semoga ulasan ini bermanfaat. Selamat membaca.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.