Bagi sebagian penulis, menulis cerita anak bisa jadi terasa sulit. Terlebih bila sebelumnya tidak pernah menulis karya fiksi. Padahal sebenarnya, menulis cerita anak itu tidak sesulit yang dibayangkan bila kita berusaha untuk mempelajarinya.
Buku berjudul ‘Menulis Kreatif Buku Bacaan Anak’ karya Dr. Heru Kurniawan, M.A. ini dapat dijadikan sebagai bahan panduan bagi para penulis yang ingin belajar tentang cara mengarang dongeng dan cerita anak, baik cerita anak secara umum, maupun yang bernuansa keagamaan (Islami).
Cerita anak, meskipun termasuk jenis karangan fiksi, tetapi biasanya didasarkan pada kejadian keseharian. Tak hanya sekadar bercerita tetapi juga ada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, seperti pesan moral atau mengajari anak agar memiliki akhlak yang terpuji.
Dalam buku ini dijelaskan bahwa cerita adalah rangkaian kejadian atau peristiwa yang diceritakan atau ditulis. Isi kejadian itu adalah tokoh yang berinteraksi-komunikasi dengan tokoh lain dalam suatu tempat atau suasana. Nah, karena disebut cerita maka yang akan kita tulis adalah rangkaian kejadian-kejadian atau peristiwa yang sudah dipadukan dengan imajinasi sedemikian rupa untuk tujuan menghibur dan mendidik pembacanya.
Selanjutnya terkait definisi cerita islami. Cerita anak Islami adalah cerita yang berisi rangkaian kejadian atau peristiwa yang diperuntukkan buat anak-anak yang di dalamnya mengandung aspek-aspek keislaman. Aspek keislaman itu berkaitan dengan nilai, kegiatan, karakter, dan ajaran Islam yang semuanya bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadis (Menulis Kreatif Buku Bacaan Anak, hlm. 2).
BACA JUGA: Asrama Hagers: Novel Horor dengan Latar Tempat Pembuangan Janin Aborsi
Pembahasan tentang seputar dongeng untuk anak usia dini juga diulas dalam buku terbitan PT Remaja Rosdakarya (Bandung, 2021) ini. Dongeng anak usia dini adalah dongeng yang mengandung tiga hal penting yang harus diperhatikan saat kita menulis, yaitu: kalimat singkat, satu kejadian, serta materi dan nilainya sesuai anak usia dini.
Dongeng anak usia dini harus ditulis dengan menggunakan kalimat pendek dan sederhana dalam menceritakan kejadian. Sederhana dalam arti sependek dan sesingkat mungkin, tetapi informasinya jelas. Jadi, jangan terlalu banyak berkata-kata (Menulis Kreatif Buku Bacaan Anak, hlm. 19).
Ada enam tema yang dibahas dalam buku ini. Bab pertama tentang menulis buku cerita anak Islami. Bab kedua, menulis buku dongeng anak usia dini. Bab ketiga, menulis buku retelling cerita rakyat. Bab keempat, menulis buku aktivitas anak. Bab kelima, menulis buku cerita anak. Dan bab terakhir membahas tentang menulis buku dongeng.
Buku ini tepat dijadikan sebagai salah satu buku rujukan yang sangat bermanfaat bagi siapa saja yang ingin menulis buku cerita atau dongeng untuk anak. Selamat membaca!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS