Jeritan Suara Perempuan yang Terpinggirkan, Ulasan Buku 'Nama Saya Nujood Usia 10 dan Janda'

Hayuning Ratri Hapsari | Fanori Wirianata
Jeritan Suara Perempuan yang Terpinggirkan, Ulasan Buku 'Nama Saya Nujood Usia 10 dan Janda'
Sampul buku Nama Saya Nujood, Usia 10 dan Janda (tokoalvabet.com)

Buku ‘Nama Saya Nujood, Usia 10 dan Janda’ yang ditulis oleh Nujood Ali bersama Delphine Minoui membuka mata pembaca terhadap kisah nyata seorang gadis yang memulai perjalanan berani untuk mencari keadilan di tengah tekanan sosial dan budaya yang berat.

Buku ini bukan hanya sebuah cerita pribadi, tetapi juga suara bagi ribuan gadis di seluruh dunia yang berjuang untuk hak-hak mereka.

Data Buku

Judul: Nama Saya Nujood, Usia 10 dan Janda

Penulis: Nujood Ali dan Delphine Minoui

Penerjemah: Lulu Fitri Rahman

Genre: Kisah Nyata

Penerbit: Alvabet

Cetakan: I, Juli 2019

Ukuran: 13 x 20 cm

Tebal: 236 halaman

Ulasan Buku

Buku ini mengawali perjalanan emosionalnya dengan memperkenalkan Nujood Ali, seorang gadis kecil yang memutuskan untuk melawan ketidakadilan yang menimpanya.

Penulis membawa pembaca ke dalam kehidupan sehari-hari Nujood di Yaman, tempat di mana budaya dan tradisi sering kali menjadi penjara bagi perempuan.

Buku ini menyuguhkan pandangan mendalam tentang praktik pernikahan anak yang melibatkan Nujood, yang pada usia sepuluh tahun dijodohkan dengan seorang pria dewasa.

Pembaca dibimbing melalui perjuangan Nujood dalam menavigasi kehidupan sebagai seorang istri muda dan bagaimana dia mencoba untuk melawan ketidakadilan yang dia hadapi.

Salah satu momen paling kuat dalam buku ini adalah langkah berani Nujood untuk mencari keadilan. Dengan ketabahannya, Nujood pergi ke pengadilan untuk meminta cerai, suatu tindakan yang jarang dilakukan oleh perempuan di masyarakatnya.

Kepahlawanan Nujood menciptakan gelombang perubahan dan memberikan inspirasi bagi perempuan di seluruh dunia.

Kolaborasi antara Nujood Ali dan Delphine Minoui menjadi kunci keberhasilan buku ini. Minoui, seorang jurnalis Prancis, membantu Nujood menyampaikan ceritanya dengan gaya naratif yang kuat dan menggugah empati pembaca terhadap pengalaman unik dan mengejutkan Nujood.

‘Nama Saya Nujood, Usia 10 dan Janda’ bukan hanya kisah pribadi, tetapi juga alat yang kuat untuk meningkatkan kesadaran dunia terhadap isu pernikahan anak dan ketidaksetaraan gender.

Buku ini menggerakkan perasaan dan menyuarakan kebutuhan untuk perlindungan hak-hak perempuan, terutama di masyarakat yang masih terikat tradisi dan norma budaya yang patriarkal.

Buku ini adalah panggilan untuk perubahan dan keadilan. Nujood Ali, dengan keberaniannya, mengajak pembaca untuk mempertimbangkan peran dan tanggung jawab global dalam melawan ketidaksetaraan gender, terutama di kalangan anak-anak.

‘Nama Saya Nujood, Usia 10 dan Janda’ adalah suara seorang gadis kecil yang melawan sistem untuk mencari kebebasan dan keadilan, dan suara ini terus bergema untuk menginspirasi perubahan.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak