Review Film Sick, Teror Slasher di Tengah Pandemi

Hayuning Ratri Hapsari | Caca Kartiwa
Review Film Sick, Teror Slasher di Tengah Pandemi
Adegan film horor Sick (Prime Video)

Film berlatar pandemi, biasanya lebih mengedepankan tema drama tentang kehilangan atau perpisahan. Namun bagaimana jadinya jika ada serangkaian teror pembunuhan yang terjadi selama masa tersebut? Itulah yang diangkat oleh film horor thriller "Sick".

"Sick" disutradarai oleh John Hyams yang sebelumnya menggarap film "Alone" pada tahun 2020. Sementara naskahnya ditulis Kevin Williamson dan Katelyn Crabb.

Dua aktris muda, Gideon Adlon dan Bethlehem Milton, dipercaya menjadi karakter sentral di film berdurasi 1 jam 23 menit tersebut.

Sinopsis film "Sick" berlatar masa pandemi, Parker (Gideon Adlon) dan sahabatnya, Miri (Bethlehem Milton), memutuskan untuk karantina di sebuah kabin mewah tepi danau.

Namun, semuanya berubah ketika pada suatu malam, seorang penyerang bertopeng masuk ke dalam rumah dengan niat membunuh mereka. Kini, Parker dan Miri harus berjuang untuk hidup dan bertahan selama malam itu.

Review Film Sick

Dua pemeran utama, Gideon Adlon dan Bethlehem Milton, mampu mengeksplorasi gambaran perlawanan para remaja terhadap aturan selama pandemi lewat karakter Parker dan Miri.

Pandangan kasual dan kurangnya kepedulian terhadap protokol kesehatan dari karakter-karakter ini menciptakan dinamika moral yang menarik. 

Misalnya saat Parker bersikeras bahwa tidak adanya gejala dan indera penciuman yang baik menandakan dirinya negatif, pertanyaan muncul: apakah sikap semacam itu berdampak pada keselamatan orang di sekitarnya?

Film ini juga sukses memanfaatkan ketidakpastian masa awal pandemi, menggambarkan keengganan masyarakat untuk mematuhi aturan, sekaligus menyoroti dampak sosial yang mungkin terjadi. 

Pendekatan slasher yang diterapkan oleh Hyams melalui kamera yang menghadirkan ketegangan, seolah penonton tidak hanya berada dalam jarak tusukan pisau, tetapi juga risiko penularan Covid-19.

Naskah dari Williamson dan Crabb mengubah stereotip karakter dalam genre slasher, menggantinya dengan pertimbangan moral seputar perilaku selama pandemi. 

Film ini menjadi semacam kapsul waktu mengenai ketakutan kolektif selama pandemi berlangsung, sambil mempertanyakan sejauh mana tindakan karakter-karakternya mempengaruhi peluang bertahan hidup mereka.

Secara keseluruhan "Sick" menjadi semacam imitasi dari film "Scream," namun tanpa humor meta dan karakter loveable yang membuat penonton peduli. Meskipun begitu, film ini memberikan kontribusi unik dengan memasukkan aturan-aturan era Covid-19 ke dalam naratifnya. 

Kritik terhadap sikap ambivalen terhadap pedoman kesehatan menjadi tema yang mencolok, meninggalkan kesan mendalam bahkan setelah adegan lainnya sudah lama terlupakan.

Skor untuk film "Sick" 76/100. Sebagai film slasher dengan sentuhan pandemi, "Sick" memberikan pengalaman yang menegangkan sambil merangsang pemikiran tentang bagaimana perilaku di masa sulit dapat membentuk takdir seseorang.

Usai tayang di Festival Film Internasional Toronto pada 11 September 2022, film "Sick" dirilis di saluran nonton berbayar pada 13 Januari 2023.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak