Di kawasan pertanian terpencil, Junior dan Henrietta menghadapi kenyataan pahit dari masa depan yang nggak pasti. "Foe," yang disutradarai oleh Garth Davis dan dirilis pada 5 Januari 2024 di Prime Video, tampaknya cukup berhasil merajut narasi yang melampaui kehidupan sehari-hari, serta menggabungkan unsur-unsur thriller psikologis dan fiksi ilmiah.
Kisahnya dimulai ketika sepasang kekasih berjuang menghadapi kehancuran yang akan segera menimpa pertanian mereka akibat pola cuaca yang nggak menentu. Saat cobaan terasa kayak nggak bisa teratasi, tiba-tiba muncul seorang pengunjung misterius bernama Terrance. Teraance membawa proposisi yang akan mengubah jalan hidup Junior dan Henrietta.
Terrance, diperankan oleh Aaron Pierre, mengungkapkan kepada Junior (Paul Mescal) bahwa Junior telah dipilih untuk misi luar angkasa menuju planet yang jauh. Junior, diakui karena kualitas dan keterampilannya yang luar biasa. Junior pun dihadapkan pada sebuah dilema, yang mana dia harus meninggalkan istrinya, Henrietta (Saoirse Ronan), sendirian di pertanian selama perjalanan antarbintangnya.
Plot berubah cukup menarik ketika Terrance menawarkan solusi. Saat Junior berada di luar angkasa, Henrietta akan ditemani oleh robot pintar berbasis kecerdasan buatan, yang mana robot itu rupanya menguji kekuatan dan kepercayaan antara Junior dan Henrietta. Kehadiran robot ini bukan hanya sebagai teman teknologi, melainkan karakter penting yang menantang dasar hubungan mereka.
Konflik inti berkisar pada perjuangan internal Junior, yang terkoyak antara hasratnya untuk menjelajahi luar angkasa dan tanggung jawab yang mengikatnya pada istrinya dan juga Bumi. Ketika ketegangan meningkat, narasi menyelami kedalaman emosi manusia dan ketangguhan yang diperlukan saat menghadapi sesuatu yang nggak dikenal.
Dinamika antara Junior dan Henrietta diuji saat mereka menavigasi kompleksitas pemisahan. Resonansi emosional film ini terletak pada kemampuan mereka untuk menahan tantangan yang dilemparkan, baik di Bumi maupun ‘kemungkinan' nantinya di kosmos yang luas.
Karakter Terrance menjadi katalis misterius, memperkenalkan elemen kosmik ke dalam narasi. Perannya melampaui sekadar utusan, atau sekadar menjalin nasib pasangan itu, Terrance krusial dengan misi yang melampaui batasan planet kita.
Penggunaan robot canggih berbasis kecerdasan buatan menambahkan lapisan intrik, memunculkan pertanyaan tentang sifat koneksi manusia dan risiko potensial apabila bergantung pada kecerdasan buatan. Saat robot menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari Henrietta, film ini jelas tengah menjelajahi tema kepercayaan, kebersamaan, dan hakikat kemanusiaan.
Dalam eksplorasinya terhadap cinta, pengorbanan, dan misterinya, "Foe" memukau penonton dengan perpaduan unik kedalaman psikologis dan unsur-unsur futuristiknya. Sinematografinya menangkap kontras sekali ketika memperlihatkan situasi di sekitar tempat tinggal pasutri itu.
Seiring dengan perjalanan naratifnya, penonton pundiajak merenung atas ketahanan semangat manusia dan keseimbangan rumit antara ambisi dan komitmen. "Foe" mengundang penonton dalam perjalanan yang memprovokasi pemikiran, meninggalkan mereka dengan pertanyaan berkecamuk tentang perbatasan yang belum dijelajahi, baik dalam hati maupun alam semesta. Skor: 7/10, karena kendatipun bagus, plotnya yang lambat agaknya bikin banyak penonton yang menguap. Kamu yang belum nonton, bisa cek Prime Video, ya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.