Pecundang yang Mendadak Jadi Vampir dalam Novel 'Tuilet'

Sekar Anindyah Lamase | Rie Kusuma
Pecundang yang Mendadak Jadi Vampir dalam Novel 'Tuilet'
Cover novel Tuilet (Doc. Ipusnas)

Novel Tuilet merupakan karya dari Oben Cedric dan diterbitkan pertama kali oleh penerbit Gradien Mediatama di tahun 2009. Novel ini berkisah tentang kehidupan anak manusia bernama Edward yang mendadak berubah menjadi vampir.

Edi Wardiman, lebih akrab disapa Edward Culun oleh teman-temannya karena memang tampangnya yang culun. Apalagi dengan lubang hidung ukuran abnormal yang membuat keculunannya makin maksimal.

Tapi siapa sangka, gara-gara ukuran lubang hidungnya yang big size tersebut, Edward malah digila-gilai oleh Bella, anak baru yang duduk sebangku sama Edward dan memiliki kecantikan luar biasa.

Suatu hari sepulang sekolah, Edward nyaris ditabrak mobil van milik Joko, mantan sahabatnya yang beralih jadi musuh bebuyutan, kalau saja tidak diselamatkan sesosok bayangan yang membelokkan moncong mobil van ke arah lain.

Edward sempat melihat bahwa sosok penolongnya tersebut adalah Bella. Dengan berbagai cara Edward berusaha menguak jati diri Bella yang diketahuinya memiliki kekuatan super. Suatu ketika, Edward sampai berpura-pura mau bunuh diri dan saat itulah Bella akhirnya mengaku bahwa dirinya adalah bangsa vampir.

Secara tidak sengaja, Bella juga mengubah Edward menjadi vampir, gara-gara tetesan iler Bella waktu makan kerupuk jengkol jatuh di kulit Edward dan masuk ke pori-pori. Kondisi Bella saat itu yang lagi birahi tingkat tinggi, memungkinkan air liurnya menulari manusia menjadi vampir.

Sebagai vampir baru, Edward memanfaatkan kemampuannya untuk membalas dendam pada teman-teman sekolahnya yang selalu mem-bully dan menganggapnya pecundang.

Perubahan fisik Edward yang pelan-pelan berubah menjadi tampan setelah menjadi vampir, juga membuatnya banjir tawaran, mulai dari model pakaian dalam sampai model video klip. Uang honornya itu kemudian Edward gunakan untuk membayar pengacara mahal saat ayahnya tersandung kasus korupsi.

Namun, Edward yang masih berstatus vampir muda ternyata rentan dari incaran para pemburu vampir. Dalam sebuah kesempatan, Edward hampir saja tertangkap jika saja tidak diselamatkan Bella dan keluarganya.

Kejadian tersebut membuat Edward mengkhawatirkan keselamatannya dan ibunya. Edward ingin kembali jadi manusia, tapi dia juga dilema karena itu artinya hubungan cintanya dengan Bella akan kandas. Sebab, bangsa vampir dilarang menjalin hubungan asmara dengan manusia.

“Pikirkan baik-baik sebelum pengen balik jadi manusia lagi. Ingat, sebelum jadi vampir, kamu hanyalah manusia pecundang yang sering jadi obyek penderita oleh teman-temanmu. Setelah jadi vampir, semua itu berubah.” (Hal 115).

Sebagai novel bergenre komedi, Tuilet, yang agaknya terinspirasi dari film Twilight berhasil menyajikan kisah kehidupan vampir dan manusia yang cukup mengocok perut.

Seperti ketika dalam sebuah narasi digambarkan bahwa baik Bella maupun keluarganya menghindari meminum darah manusia.

Sebagai gantinya, mereka meminum jus jengkol untuk menetralisir dari keinginan untuk meminum darah. Kekonyolan muncul saat Bella mengajarkan hal itu pada Edward selaku vampir baru.

Konflik utama yang ada dalam novel Tuilet tak terlampau berat, seputar kehidupan Edward yang selalu jadi korban perundungan di sekolah dan nasibnya yang jadi vampir gara-gara ketetesan iler.

Masalah perpisahan orangtua Edward disisipkan dalam cerita sebagai konflik pendamping, selain konflik hubungan Edward dan Bella yang berada di ujung tanduk.

Kekurangan pada novel ini ada pada typonya yang lumayan banyak dan cukup mengganggu. Selain daripada itu, saya cukup menikmati novel ini. Jadi sedikit bernostalgia pada film Twilight, walaupun novel ini lebih sebagai plesetan dari film tersebut.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak