Di tengah gejolak dunia perfilman Indonesia, satu film horor telah mencuri perhatian dengan endingnya yang misterius dan membingungkan. "Siksa Kubur", karya Joko Anwar yang rilis sejak 11 April 2024, nggak hanya menghadirkan cerita seram, tetapi juga memicu gelombang diskusi dan spekulasi di kalangan para penonton.
Benar, Film Siksa Kubur telah membawa kita pada perjalanan menegangkan, dengan mengusung treatment slowburn dibalut dengan adegan-adegan gore dan disturbing. Namun, yang membuatnya semakin menarik adalah cara cerdas Joko Anwar menghadirkan ending penuh dengan tanda tanya: Apakah yang kita saksikan adalah realitas atau hanya bayangan dari alam bawah sadar Sita semata?
Setelah menonton film ini untuk kedua kalinya, aku dibawa pada refleksi mendalam tentang kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada setiap karakternya. Dengan minimnya informasi disisipkan dalam film, keputusan Joko Anwar untuk membiarkan penonton membuat interpretasi sendiri tampaknya merupakan strategi untuk membuat filmnya menjadi pembicaraan atau bahan diskusi pasca-penayangan.
Sita dan Adil Masih Hidup Atau Sudah Meninggal?
Perjalanan karakter Sita dan Adil dalam satu jam pertama film, terasa sangat nyata dan membumi. Mereka menghadapi situasi-situasi yang mungkin dialami oleh siapa pun dalam kehidupan nyata. Dan satu jam pertama Siksa Kubur, itulah plot dari realitas Sita dan Adil yang nyata. Sita dan Adil yang mengalami trauma hidup, hingga Sita nggak percaya agama dan Adil harus mengalami trauma yang membuatnya punya penyimpangan.
Namun, di paruh kedua film, ketika Sita masuk liang lahat dan dibantu kubur oleh Adil, untuk merekam fenomena siksa kubur, film berubah menjadi sesuatu yang bukan lagi realitas. Ya, segala visual yang tergambar adalah gambaran dari alam bawah sadar Sita.
Gambaran dari alam bawah sadar Sita? Sudah meninggalkah? Begini, Scene demi scene selepas Sita ikut dikubur bersama mayat yang sudah dalam bentuk pocong, kita disajikan scene yang memperlihatkan nggak adanya siksa kubur dari rekaman Sita di dalam liang lahat karena memang nggak terjadi apa-apa di dalam liang lahat. Scene berikutnya, ketika Sita mencoba meyakinkan khalayak ramai di program televisi terkait siksa kubur, tapi dia gagal meyakinkan orang-orang bahwa siksa kubur itu nggak ada. Semua itu sangat berdampak pada sikologis Sita.
Nah, beralih pada semua penampakan hantu yang menghantui Sita di panti jompo. Belum lagi soal kematian demi kematian di panti jompo, termasuk momen masuknya arwah Adil ke tubuh seorang perempuan tua, yang semakin membuat Sita kebingungan dan terganggu pikirannya.
Akhirnya, pada penghujung akhir, scene berubah secara mendadak, yang memperlihatkan Sita bangun dan masih di dalam liang lahat, dengan adegan yang persis sama di awal-awal saat Sita melakukan rekaman. Sita pun menyadari bahwa dirinya sebenarnya masih terkubur hidup-hidup. Namun kali ini, dia dengan jelas menyaksikan siksa kubur yang sesungguhnya. Adil datang menolong Sita dalam keadaan mata terluka, seperti diserang oleh sesuatu. Dan nggak lama kemudian, ada suara keras bertanya pada Adil dan Sita, “Man Rabbuka?” (Siapa Tuhanmu?)
Bingung, kan? Begini, ya. Ini berarti Sita dan Adil sudah meninggal. Dan setiap scene yang mengganggu sikologis Sita maupun Adil, adalah bagian dari bentuk siksa kubur. Nah, yang masih jadi pertanyaan penonton, dosa besar apa yang Sita lakukan? Menurutku, simpel, dia nggak percaya agama. Titik.
Pertanyaannya Sekarang, “Sita dan Adil meninggalnya kenapa?”
Dugaan tentang penyebab kematian Sita dan Adil dalam film "Siksa Kubur" menimbulkan beragam spekulasi dan teori di kalangan penonton. Meskipun secara logis, kemungkinan kematian Sita karena kekurangan oksigen dalam liang lahat tampaknya masuk akal. Namun, ada elemen-elemen dalam cerita yang memunculkan pertanyaan lebih dalam.
Pertama-tama, observasi terhadap persiapan dan keterampilan Sita dan Adil dalam melakukan rekaman siksa kubur, mengindikasikan bahwa mereka telah mempersiapkan segalanya dengan matang. Namun, kehadiran ular hitam yang muncul di dekat Adil dan kemudian memasuki kuburan tempat Sita sedang melakukan rekaman, menjadi poin penting dalam pembahasan ini. Ularnya pasti nggak cuma satu, dan Adil pun meninggal kena serangan ular.
Saat kepala ular hendak masuk ke dalam lubang kayu di dalam kubur, adegan ini menjadi puncak dari pergeseran dramatis dalam alur cerita. Jelas banget, Sita ngomong, ‘Ada pipa terhubung ke kuburan biar kalau ada apa-apa, Sita bisa teriak dan minta Adil mengeluarkannya’. Nah, Meskipun ada kemungkinan oksigen masuk ke ruang liang lahat melalui pipa, tapi kehadiran ular hitam, kemungkinan sebab terbesar Sita meninggal.
Namun, penting untuk diingat bahwa semua ini hanyalah teori dan interpretasi dariku. Setiap orang mungkin memiliki pengalaman menonton yang berbeda dan membentuk teori yang berbeda pula. Dalam konteks ini, nggak ada jawaban yang pasti atau satu interpretasi yang benar.
Setiap teori tersebut hanya merupakan usaha untuk merangkai potongan-potongan puzzle dalam cerita yang kompleks ini. Dengan demikian, keindahan dari "Siksa Kubur" adalah kemampuannya untuk memicu diskusi dan refleksi yang mendalam di antara para penonton, serta membuka ruang bagi beragam interpretasi yang menarik. Sehingga, bagaimanapun, misteri di balik nasib Sita dan Adil akan tetap menjadi topik yang menarik untuk diperdebatkan dan dieksplorasi lebih lanjut.
Kamu sudah nonton film ini? Film Siksa Kubur masih tayang dibioskop-bioskop kesayangan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.