Ada Nama yang Abadi di Hati tapi Tak Bisa Dinikahi: Menemukan Makna Cinta

Hernawan | Muhamad Ali
Ada Nama yang Abadi di Hati tapi Tak Bisa Dinikahi: Menemukan Makna Cinta
Buku Ada Nama Yang Abadi Di Hati Tapi Tak Bisa Dinikahi karya Maman Suherman (Doc/Muhamad Ali)

Buku yang satu ini, "Ada Nama yang Abadi di Hati tapi Tak Bisa Dinikahi," menawarkan sebuah perjalanan emosional yang dalam melalui keindahan puisi, kutipan, dan tulisan pendek.

Ditulis oleh Maman Suherman, seorang tokoh yang memiliki latar belakang yang sangat beragam, buku ini mengeksplorasi berbagai aspek cinta dan perasaan manusia.

Maman Suherman, yang lahir di Makassar pada tahun 1965, membawa latar belakang yang kaya dari berbagai bidang ke dalam karya-karyanya.

Dari lulus dari Jurusan Kriminologi Universitas Indonesia hingga memegang peran penting sebagai pemimpin redaksi di Kelompok Kompas Gramedia, Maman Suherman memiliki pengalaman yang luas.

Selain itu, ia juga memiliki pengalaman di dunia penyiaran dan periklanan sebelum akhirnya beralih menjadi penulis dan konsultan kreatif.

Ini menunjukkan bahwa karya-karya Maman Suherman tidak hanya terinspirasi dari kehidupan pribadinya, tetapi juga dari pengalaman-pengalaman yang bervariasi di berbagai bidang.

"Ada Nama yang Abadi di Hati tapi Tak Bisa Dinikahi" tidak sekadar merupakan kumpulan puisi, tetapi juga merupakan sarana untuk memahami dan meresapi perasaan-perasaan manusia terkait dengan cinta.

Dari euforia cinta hingga patah hati, buku ini mengeksplorasi berbagai sudut pandang dan emosi yang terlibat dalam hubungan antarmanusia.

Melalui puisi, kutipan, dan tulisan pendek, pembaca diajak untuk menjelajahi kompleksitas perasaan cinta dengan segala keindahannya.

Dalam buku ini, Maman Suherman menggunakan puisi sebagai sarana untuk menyampaikan makna dan perasaan yang mendalam.

Dengan gaya penulisan yang lugas namun bermakna, ia mampu menyentuh hati pembaca dan membawa mereka dalam perjalanan emosional yang tak terlupakan.

Setiap puisi menggambarkan pengalaman yang nyata dan emosi yang tulus, sehingga pembaca dapat merasakan kedalaman dan keintiman yang terkandung di dalamnya.

Selain itu, buku ini juga dihiasi dengan kutipan-kutipan yang menginspirasi dari berbagai sumber, mulai dari sastrawan terkenal hingga tokoh-tokoh dunia yang mempunyai pandangan unik tentang cinta dan kehidupan.

Kutipan-kutipan ini memberikan dimensi tambahan pada buku, menambah kekayaan makna dan memperkaya pengalaman membaca pembaca.

"Ada Nama yang Abadi di Hati tapi Tak Bisa Dinikahi" mengajak pembaca untuk merenung tentang berbagai aspek cinta dan hubungan manusia.

Dari kegembiraan hingga kesedihan, dari kebahagiaan hingga kekecewaan, buku ini menangkap esensi dari pengalaman manusia dalam menjalani perjalanan cinta.

Dengan kata-kata yang sederhana namun dalam, Maman Suherman berhasil menyampaikan pesan-pesan yang mendalam tentang kehidupan dan perasaan manusia.

Buku ini, yang terdiri dari 170 halaman, diterbitkan pada bulan April 2020 dalam format soft cover. Meskipun relatif singkat, buku ini mampu menyentuh hati pembaca dengan keindahan dan kedalaman maknanya.

Ditambah dengan gaya penulisan yang ringan dan dekat dengan pembaca, buku ini cocok untuk siapa pun yang ingin merenungkan makna cinta dan perasaan dalam kehidupan mereka.

"Ada Nama yang Abadi di Hati tapi Tak Bisa Dinikahi" adalah sebuah karya yang memukau dan mendalam tentang cinta dan perasaan manusia.

Dengan gaya penulisan yang khas dan makna yang mendalam, Maman Suherman berhasil mengajak pembaca dalam perjalanan emosional yang tak terlupakan.

Dengan menggabungkan puisi, kutipan, dan tulisan pendek, buku ini menjadi sebuah pengalaman membaca yang menyentuh hati dan merangsang pikiran. Bagi siapa pun yang ingin menjelajahi makna cinta dalam kehidupan mereka, buku ini adalah pilihan yang tepat.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak