BTOB adalah salah satu grup K-Pop yang selalu menghadirkan lagu dengan story line yang menyentuh. Setiap bait liriknya mudah dipahami dan terasa sangat relevan dengan banyak orang.
Seperti dalan lagu 'Beautiful Pain'. Lagu dari album 'Hour Moment' yang dirilis pada tahun 2018 ini menggambarkan patah hati yang dialami seseorang. Namun berbeda dengan rasa sakit yang digambarkan dalam banyak lagu serupa, BTOB mengajak mengajak pendengarnya seperti berdialog. Tak hanya itu, lagu ini juga banyak mengandung pesan moral.
Melalui liriknya, mereka mengungkap kalau banyak orang yang begitu bahagia dan menerima cinta. Namun di sisi lain, mereka tidak siap dan menolak patah hati. Padahal, cinta dan patah hati adalah 2 sisi yang sulit dipisahkan.
BTOB juga mengungkap kalau ini bukanlah kali pertama mereka merasakan pedihnya cinta. Sehingga mereka mencoba mengungkap kekecewaan melalui sebuah puisi.
Bagi sebagian orang, menulis memang bisa menjadi terapi penyembuh. Sehingga hal ini lah yang BTOB coba lakukan.
"Inilah aku seorang penyair yang kehilangan cinta, menunggu sesuatu yang belum tentu datang. Mencoba hilangkan luka namun malah menambah luka baru. Sesulit itukah aku mendapat kebahagiaan?"
Mungkin benar kata orang, bahwa kita harus mencintai diri sendiri dan tidak menggantungkan kebahagiaan pada orang lain. Karena orang lain bisa pergi kapan pun dan meninggalkan kita. Namun bila kita sudah menyiapkan diri sejak awal bahwa tidak ada yang abadi, mungkin kita tidak akan sakit terlalu dalam.
"Belajarlah dari kesalahan kita. Bangkitlah dari keterpurukan. Memiliki cinta adalah keinginan semua orang. Tapi aku tak yakin seorang pun mau merasakan sakitnya."
BTOB juga mengingatkan pendengarnya untuk belajar dari kesalahan. Karena tanpa memperbaiki diri sendiri, kita akan berpotensi mengulang kesalahan yang sama bila memiliki pasangan baru dan bisa mendapat masalah yang mirip.
Di akhir, BTOB juga menegaskan bahwa mereka tidak akan larut dalam kesedihan. Karena semua ini tidak bisa dihindari dan sudah terjadi. Sehingga menerima atau tidak, kita akan tetap merasa sakit.
"Tak akan kuhabiskan waktuku lagi untuk bersedih. Cinta akan selalu datang. Rasa sakit tak dapat kau hindari. Rasa sakit ada dalam cintaku. Namun aku tak menyadarinya. Karena cinta kita semua bisa menjadi bodoh dan tak berdaya."