Christmas in August merupakan film asal Korea tahun 1998 yang disutradarai oleh Hur Jin-ho. Film yang mengusung genre romansa drama ini bercerita tentang Jung-won, seorang fotografer yang menjalankan studio foto bernama Chowon.
Dia menjalani hidup sederhana, tetapi diam-diam menderita penyakit serius yang hanya diketahui oleh keluarganya. Ketika seorang penjaga lalu lintas muda bernama Da-rim mulai sering datang ke studionya, Jung-won langsung jatuh cinta padanya.
Saat hubungan mereka semakin dekat, Jung-won dihadapkan pada pilihan sulit, antara ia harus mengungkapkan penyakitnya atau mengakhiri hubungan tersebut tanpa penjelasan.
Jung-won berusaha menghadapi penyakitnya sebaik mungkin dan ingin mempertahankan kehidupan sederhananya. Namun, dia merasa sulit mengatasi rasa sakit yang ditimbulkan oleh pengetahuannya kepada orang-orang terdekatnya.
Keputusannya untuk merahasiakan penyakitnya adalah upayanya untuk melindungi orang lain dari rasa sakit. Namun, keputusan ini juga menyebabkan rasa sakit dan kesedihan, terutama bagi Da-rim.
Jung-won sadar bahwa masa depan bersama Da-rim adalah hal yang mustahil, meskipun dia sangat menginginkannya. Pilihan untuk mengungkapkan penyakitnya atau mundur tanpa penjelasan terus menghantuinya.
Da-rim tidak mengetahui kondisi Jung-won dan berusaha memahami mengapa Jung-won tampak enggan mendekatinya. Ketidakjelasan dari Jung-won membuat Da-rim merasa ditolak, sehingga menyebabkan rasa sakit yang mendalam.
Review Film Christmas in August
Adegan-adegan paling menyentuh dalam film ini adalah akibat kurangnya penjelasan dan kebingungan perasaan serta kesalahpahaman antara kedua karakter utama.
Karakter utama lebih sering menggunakan kata-kata untuk menutupi atau mengalihkan perhatian dari perasaan mereka yang sebenarnya. Dialog dalam film ini juga manis dan penuh humor, namun dengan perubahan kecil dalam ekspresi wajah, penonton dapat memahami perasaan karakter yang tersembunyi.
Kata-kata "Aku mencintaimu" tidak pernah diucapkan dalam film ini, tetapi frasa tersebut terpancar dari wajah Da-rim dan Jung-won. Meskipun penyakit Jung-won adalah unsur utama dari plot cerita, penyakitnya justru jarang menjadi fokus utama.
Secara sinematik, Christmas in August digarap dengan visual yang intim namun tidak mengganggu. Banyak adegan yang sederhana dengan sudut kamera yang sempurna dan penempatan karakter yang selalu menempatkan Jung-won dan Da-rim bersama dalam satu bingkai.
Seiring perkembangan cerita, framing ini secara bertahap memberikan visualisasi pemisahan karakter yang disengaja, yang membuat semakin terasa ketika dikombinasikan dengan kebingungan dan luka Da-rim yang meningkat.
Han Suk-kyu memberikan penampilan yang memukau sebagai Jung-won, dengan senyuman dan sikap bahagia karakternya yang tampak sedikit berlebihan, namun sebenarnya merupakan upaya untuk menyembunyikan penyakitnya.
Penampilannya menjadi semakin sempurna seiring dengan meningkatnya keharuan cerita. Shim Eun-ha menampilkan karakter Da-rim dengan sangat baik, memberikan penampilan yang nyata dan menyentuh.
Penampilannya dalam film ini berperan besar dalam memantapkan posisinya sebagai salah satu aktris paling populer di Korea Selatan.
Secara keseluruhan, Christmas in August adalah cerita yang tulus, penuh perasaan, dan menyentuh tentang cinta dan kehilangan, dengan karakter yang menggunakan kata-kata untuk menutupi perasaan mereka yang sebenarnya. Film ini berhasil menyampaikan cerita dengan cara yang lebih nyata, menjadikan film ini sangat mengharukan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS