Ulasan Buku 'Where The Crawdads Sing', Bikin Sedih dan Lebih Memahami Diri

Hernawan | Ramadhona Adi Saputra
Ulasan Buku 'Where The Crawdads Sing', Bikin Sedih dan Lebih Memahami Diri
Ilustrasi Buku "Where The Crawdads Sing" (Gramedia Digital)

Kisah sedih selalu punya cara sendiri untuk menyentuh hati kita, seolah membawa kita masuk ke dalam perasaan yang dalam dan berat. Entah itu tentang kehilangan orang tercinta, impian yang tak terwujud, atau momen-momen pahit yang tak bisa diulang, cerita-cerita seperti ini mengingatkan kita betapa rapuhnya hidup.

Kadang, kesedihan datang tanpa diduga, membuat kita merasa hampa dan tak berdaya. Namun, di balik setiap kisah sedih, selalu ada pelajaran berharga yang bisa kita ambil tentang kekuatan, ketabahan, dan bagaimana kita bangkit dari rasa sakit untuk melanjutkan hidup, meskipun hal itu tidaklah mudah.

'Where The Crawdads Sing' adalah novel debut fenomenal dari Delia Owens yang menggabungkan misteri, drama, dan romansa dengan latar alam yang indah. Buku ini mendapat banyak perhatian berkat ceritanya yang kuat dan karakternya yang mendalam, sekaligus menyentuh tema-tema tentang kesendirian, pengabaian, dan kekuatan bertahan hidup.

Sinopsis Cerita Novel 'Where The Crawdads Sing' karya Delia Owens

Cerita ini mengikuti kehidupan Kya Clark, seorang gadis yang tumbuh sendirian di rawa-rawa pesisir Carolina Utara pada tahun 1950-an hingga 1960-an. Ditelantarkan oleh keluarganya sejak kecil, Kya belajar bertahan hidup sendiri di alam liar, memanfaatkan pengetahuan alam yang luas untuk tetap hidup. Karena isolasi sosial yang dialaminya, ia dijuluki "Marsh Girl" oleh penduduk kota setempat yang memandangnya dengan curiga dan kasihan.

Meski hidup terasing, Kya menemukan kedamaian di antara alam dan tumbuhan serta hewan liar di sekitarnya. Namun, kehidupan Kya yang tenang terguncang ketika seorang pemuda setempat, Chase Andrews, ditemukan tewas secara misterius. Kya segera menjadi tersangka utama karena reputasinya sebagai gadis yang berbeda dan sulit dipahami. Novel ini kemudian bergantian antara masa lalu yang menggambarkan kehidupan Kya dan penyelidikan pembunuhan Chase, di mana misteri tentang siapa pelakunya perlahan-lahan terungkap.

Review Novel 'Where The Crawdads Sing' karya Delia Owens

'Where The Crawdads Sing' menarik pembaca dengan dua elemen utama yaitu latar alam yang indah. Penulis berhasil membawa pembaca masuk ke dunia tokoh utama, dengan deskripsi rinci tentang rawa-rawa yang menjadi latar utamanya, seolah-olah rawa itu sendiri adalah karakter penting yang memengaruhi nasib Kya.

Kekuatan lain dari novel ini adalah perkembangan karakter Kya Clark yang penuh emosi. Pembaca akan merasakan keterasingan dan kesendirian yang ia alami sejak kecil, sekaligus terpesona dengan ketangguhan dan kecerdasannya dalam bertahan hidup. Kya merupakan sosok yang kuat dari seseorang yang belajar untuk mengandalkan dirinya sendiri dalam menghadapi kesulitan hidup.

Namun, beberapa pembaca mungkin merasa bahwa alur cerita pembunuhan dalam novel ini tidak semenarik kehidupan Kya Clark. Meskipun begitu, penulis tetap berhasil menyatukan misteri dan drama dengan apik. Akhir cerita yang mengejutkan juga menambah daya tarik novel ini, membuat pembaca terus memikirkan apa yang sebenarnya terjadi setelah halaman terakhir.

Novel ini langsung mendapatkan popularitas besar dan bahkan bertahan di daftar buku terlaris "The New York Times" selama lebih dari seratus minggu. Novel ini memenangkan penghargaan "Goodreads Choice Award" untuk kategori Fiksi pada tahun 2018. Buku ini juga dinominasikan untuk berbagai penghargaan lainnya, termasuk "The British Book Awards" dan "The Edgar Awards" untuk kategori fiksi misteri. Kesuksesannya juga diperkuat dengan adaptasi film yang dirilis pada tahun 2022, menjadikan novel ini menjadi booming.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak