Tubuh manusia memiliki energi yang bersifat positif dan negatif. Tugas setiap orang adalah berusaha mengendalikan energi yang sifatnya negatif agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan terlarang yang merugikan diri sendiri bahkan orang-orang di sekitarnya.
Dalam buku ‘Refresh Your Heart’ diuraikan, energi negatif adalah energi atau daya yang cenderung mengarahkan jiwa dan raga kita ke jalan yang buruk. Misalnya berburuk sangka, takabur, kufur, dusta, bakhil, ingkar pesimis, dll.
Sementara, energi postif adalah energi atau daya yang mencuatkan nilai-nilai luhur atau wujud kebaikan. Misalnya, kejujuran hati yang berbuah kemujuran nasib, kesabaran dan keteguhan yang berbuah pada keberhasilan suatu usaha, dan sebagainya.
Tidak sabar, gampang terpancing amarah, merupakan gejala-gejala energi negatif sedang menguasai jiwa kita. Oleh karenanya, kita harus berusaha untuk mengekangnya. Kita bisa mengubah energi negatif tersebut agar menjadi energi yang positif.
Caranya dengan merenungi kembali bahwa ketidaksabaran dan kemarahan itu tidak ada manfaatnya bahkan hanya akan menimbulkan persoalan yang dihadapi menjadi lebih besar.
Sementara sikap tenang dan kemampuan mengendalikan emosi itu jelas sekali manfaatnya. Dengan ketenangan pikiran dan kesabaran mengontrol emosi, akan ditemukan jalan keluar terbaik atas persoalan yang tengah dihadapi.
Dalam hidup ini, kadang kita dihadapkan dengan pelbagai ujian, cobaan, dan bencana. Oleh karena itu, ketika diuji, ketika kita tersakiti, hendaknya kita mengutamakan bersabar dan mengharapkan pahala Allah Swt., atas apa-apa yang dikehendaki-Nya. Dengan demikian, niscaya Dia tidak akan pernah menyia-nyiakan sesuatu pun dari diri kita. Bahkan Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik dari apa yang telah hilang dari kita (hlm. 47).
Rasa pesimisme juga termasuk bagian dari energi negatif yang harus segera dikendalikan. Sebab, bila tidak, rasa pesimisme dapat mengantarkan seseorang kepada sikap mudah menyerah, tak lagi bersemangat menjalani hidup. Kita harus berusaha mengetahui bahaya-bahaya yang ditimbulkan dari sikap pesimisme, agar kita dapat mengubahnya menjadi sikap optimisme.
Pesimisme bila dibiarkan bersemayam (betah) dalam tubuh, secara perlahan dapat menggerogoti keimanan sehingga dapat membuat seseorang kehilangan pegangan dan keyakinan karena merasa tak ada lagi yang bisa dipercaya. Inilah di antara bahaya dari sikap pesimisme yang mematikan. Padahal Allah Swt. telah berfirman, “...dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah Swt. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah Swt., melainkan kaum yang kafir” (hlm. 112).
Lewat buku ‘Refresh Your Heart’ karya Abu Zulfan Ardhani (Quanta, Jakarta) para pembaca diajak untuk mengubah segala energi negatif dengan energi yang positif. Dengan memiliki energi positif, semoga kita menjadi orang-orang yang beruntung.
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE