Review Film Batman Caped Crusader: Menghidupkan Gotham City Era 1940-an

Hayuning Ratri Hapsari | Alexander Joy
Review Film Batman Caped Crusader: Menghidupkan Gotham City Era 1940-an
Batman Cape Crusader (IMDb)

Sosok Batman memang nggak ada habisnya diadaptasi ke media visual. Kali ini lewat seri berjudul Batman: Caped Crusader. Satu hal yang bikin seru adalah orang-orang di balik pembuatnya, ada nama-nama J.J. Abrams dan Matt Reeves sebagai produser eksekutif..

Reeves kita tahu adalah sutradara yang ngerjain The Batman. Uniknya lagi, seri ini diangkat dari komik-komik awalnya yang rilis tahun 1940-an. 

Seri berdurasi 22-24 menit ini punya total 10 episode dan dirilis oleh Prime Video beberapa waktu lalu.

Sinopsis Film Batman Caped Crusader

Serinya ini cerita tentang awal mula kemunculan Batman di Kota Gotham yang korup dan penuh aksi kriminal. Setiap episode punya cerita dan kasus beda yang nggak saling nyambung. 

Beberapa nama tokoh yang udah kita kenal hadir, kayak Alfred Pennyworth, Lucius Fox, Komisaris Gordon, Barbara Gordon (Jaksa), sampai Harvey Dent (Jaksa). 

Namun, yang bikin beda adalah villain-villainnya yang masih asing di telinga awam, kayak Clayface, Firebug, Jim Craddock, Onomatopoeia, Nocturna, plus beberapa nama reguler seperti Catwoman, "The Penguin", Harley Quinn, sampai Two Face. 

Batman juga diceritakan belum punya Batcave dan masih keliling kota pakai Batmobile.

Fokus ke Investigasi Singkat, Bukan Aksi

Plotnya nggak fokus ke aksi, tapi lebih ke investigasi singkat dengan kasus yang selalu beda di tiap episodenya. Latar ceritanya juga ngikutin komiknya dengan nuansa era 1940-an dan teknologi yang masih sesuai zamannya. 

Buat yang udah nonton film animasi Batman lainnya, ini bukan pertama kalinya kisah Batman nggak di era modern. Investigasinya juga bukan penyelidikan yang kompleks dan rumit kayak seri The Long Halloween, tapi lebih mudah diikuti. 

Buat fans Batman animasi, ceritanya tentu nggak mengejutkan, begitu juga dengan gaya animasinya yang bernuansa "noir". Batman memang selalu lekat dengan gaya "noir".

Episode Terbaik di Akhir, Kisah Harvey Dent yang Menyentuh

Seperti kebanyakan serial, episode terbaik selalu ditaruh di akhir, yaitu episode 9 dan 10, yang saling terkoneksi. Kisahnya fokus pada Harvey Dent yang berubah kepribadian setelah wajahnya tersiram cairan asam. 

The Dark Knight pernah ngulik kisah ini, tapi ada yang beda di cerita kali ini, yaitu relasinya dengan Barbara, Bruce, dan Batman. Intensitas ketegangan dan aksinya memuncak sampai klimaks, berakhir dengan tragedi yang menyentuh. 

Selama beberapa saat, kita dikejutkan dengan adegan tak biasa, ketika Batman memegang pistol dan mengarahkannya ke polisi korup. Saya pikir, dia bakal benar-benar melakukannya.

Adaptasi Animasi yang Mengangkat Kisah Investigasi

Batman: Caped Crusader adalah adaptasi animasi lagi yang mengangkat kisah investigasi dengan visual yang sederhana. Batman adalah sosok superhero yang menarik untuk diangkat dari berbagai perspektif cerita. 

Sosoknya yang nggak punya kekuatan super dan nggak mau membunuh bikin sisi humanisnya lebih bisa bikin kita berempati dibanding superhero lainnya. Sosok Batman adalah simbol keseimbangan abadi yang selalu hadir di masa-masa terburuk. 

Ini alasan kenapa sosoknya nggak pernah bosan diangkat ke medium visual.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak