Ulasan Film The Villainess, Sarat Adegan Super Gore yang Sulit Dilupakan

Hayuning Ratri Hapsari | Lena Weni
Ulasan Film The Villainess, Sarat Adegan Super Gore yang Sulit Dilupakan
Poster Film The Villainess (Netflix)

The Villainess, film Korea garapan penulis skenario sekaligus sutradara Jung Byung Gil. Film ini dibintangi Kim Ok Bin yang berperan sebagai Sook Hee, Shin Ha Kyun sebagai Joong Sang, juga Sung Joon yang berperan sebagai Hyun Soo. 

Film yang tayang perdana pada 8 Juni 2017 ini bercerita tentang Sook Hee, wanita cantik dari Yanbian, Tiongkok yang sedari belia terlatih menjadi pembunuh. 

Sampai kemudian ia bertolak ke Korea Selatan dan kemudian melakukan penyerangan ke markas gangster seorang diri. Setelah membuat semua lawannya terkapar tak bernyawa, ia ditangkap oleh pihak kepolisian lalu diserahkan ke sebuah organisasi yang khsusus menangani orang-orang seperti Sook Hee. 

Di sana Soo Hee dilatih selama 10 tahun untuk kemudian menjalankan sebuah misi sebagai syarat pembebasan. Singkatnya, Sook Hee pun dibebaskan dan diberi indentitas baru untuk menjalani kehidupan yang normal.

Namun, ketika ia terlibat dengan dua pria yang muncul secara tak terduga dalam hidupnya, sulit baginya untuk menjalani kehidupan normal yang diimpikannya. 

Ulasan Film The Villainess 

The Villainess adalah film aksi balas dendam dengan tokoh protagonis seorang wanita yang melebihi ekspektasi saya. Adegan pembukaannya sungguh impresif, memperlihatkan adegan kekerasan tingkat berat yang direkam dalam format POV.

Hasilnya? Penonton serasa terlibat secara langsung dalam aksi pertarungan super mendebarkan dari tokoh protagonisnya. 

Pujian tambahan untuk adegan pembuka, keputusan untuk tidak langsung memperlihatkan tokoh protagonisnya, saya rasa tepat sebab karenanya, saya selaku penonton merasakan sensasi baru yakni menggebu-gebu hanya untuk bertemu dengan tokoh protagonisnya. 

Sayangnya dari segi cerita, narasi yang dibawakan tidak begitu kronologis, bukan karena tidak ada kilas balik, tapi karena terlalu banyak kilas balik yang sering kali hanya menambah durasi dan tidak membawa pengaruh berarti untuk cerita. Pengembangan perwatakan mengkal, sulit untuk menaruh simpati pada karakternya. 

Beberapa adegan pun terasa berlebihan dan spektakuler secara bersamaan, khususnya adegan para ninja mengayunkan pedang sembari mengebut motor di jalan. Sekilas, itu seperti laga yang spektakuler namun terasa berlebihan setelah ditimbang-timbang. 

Soal akting para pemeran, memuaskan! Meski terkadang mesti bawakan dialog dan adegan yang klise, pada dasarnya akting mereka bisa dinikmati dan patut diberi pujian. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak