Memahami Dunia Anak dari Perspektif Orang Dewasa Lewat Buku The World Called Children

Ayu Nabila | Ardina Praf
Memahami Dunia Anak dari Perspektif Orang Dewasa Lewat Buku The World Called Children
Buku The World Called Children (goodreads.com)

Sebagai seorang guru di ruang baca, saya menemukan bahwa buku The World Called Children karya Kim Soyoung menawarkan pandangan yang begitu menyentuh dan membuka wawasan tentang kehidupan anak-anak.

Buku ini mengajak kita untuk belajar dari anak-anak dan mengingat kembali masa kecil kita, sambil merenungkan bagaimana perasaan dan pemikiran mereka dapat memberikan pelajaran berharga bagi orang dewasa.

Kim Soyoung menggambarkan betapa pentingnya menghargai keberadaan anak-anak dan tidak meremehkan suara mereka, bahkan ketika tubuh mereka masih kecil.

Buku ini relevan untuk siapa pun yang pernah menjadi anak-anak, karena setiap cerita dan kejadian di dalamnya membuat pembaca merasa terhubung dengan masa lalu mereka sendiri.

Kim Soyoung menyadarkan bahwa, meskipun kita semua pernah melewati masa kecil, tidak berarti kita sepenuhnya memahami apa yang dirasakan atau dipikirkan oleh anak-anak saat ini.

Banyak perasaan dan makna dari masa kanak-kanak baru benar-benar tersampaikan kepada kita saat dewasa.

Sebagai pembaca, saya merasakan bahwa buku ini berperan sebagai cermin yang menyembuhkan perspektif-perspektif keliru yang mungkin pernah kita miliki ketika masih kecil.

'The World Called Children' seakan mengajak kita untuk meninjau kembali masa lalu dan menyadari bahwa ada banyak hal yang perlu kita pelajari dari dunia anak-anak, termasuk kebijaksanaan yang sering kali terabaikan.

Kim Soyoung sebagai orang dewasa dengan pengalaman hidup yang lebih banyak, justru sering kali menemukan dirinya belajar dari anak-anak. Ini menjadi pengingat bahwa anak-anak tidak hanya membutuhkan perhatian dan kasih sayang, tetapi juga penghargaan terhadap ide dan perasaan mereka.

Buku ini membukakan mata kita bahwa anak-anak, walaupun tampak rapuh dan polos, memiliki banyak hal untuk diajarkan kepada kita, asalkan kita mau mendengarkan dengan seksama.

Misalnya, betapa seringnya kita mengabaikan ide-ide brilian dari anak-anak hanya karena mereka masih kecil. Padahal, jika kita memberi ruang bagi mereka untuk menyampaikan gagasan, kita bisa menemukan sudut pandang yang segar dan berbeda.

Kim Soyoung menunjukkan bahwa belajar dari anak-anak berarti belajar menghargai kehidupan yang sederhana namun penuh makna.

Salah satu poin penting dari buku ini adalah bagaimana masa kecil membentuk seseorang dan betapa sulitnya untuk mengubah, memperbaiki, atau melupakan pengalaman masa lalu tersebut.

Namun, melalui buku ini, kita bisa belajar untuk memahami apa yang dibutuhkan anak-anak dan bagaimana cara kita sebagai orang dewasa dapat memberikan dukungan yang mereka perlukan.

Kim Soyoung mengajak kita untuk lebih memperhatikan anak-anak di sekitar kita, menghargai perasaan mereka, dan mencoba untuk memperlakukan mereka seperti bagaimana kita dulu ingin diperlakukan.

Bagi saya sebagai seorang guru ruang baca, 'The World Called Children' adalah bacaan yang sangat berharga. Buku ini mengingatkan kita untuk menjadi lebih peka terhadap kebutuhan anak-anak dan memberikan perhatian yang layak bagi mereka.

Membaca buku ini adalah sebuah pengalaman yang tidak hanya membuka mata, tetapi juga hati, serta mengingatkan kita bahwa setiap anak layak mendapatkan kasih sayang dan penghargaan yang mereka butuhkan untuk tumbuh menjadi pribadi yang bahagia dan percaya diri.

BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak