Meski tergolong tipis, buku fabel bertajuk Si Ruang Beruang Madu yang Pemalu ini menguak banyak sekali pengetahuan tentang kehidupan beruang madu.
Pengetahuan-pengetahuan mengenai beruang terselip dalam bercakapan, sehingga pembaca dengan tanpa merasa digurui dapat menangkap ilmu-ilmu baru. Selain itu, pembaca tidak merasa bosan meski banyak disuguhi pengetahuan baru terkait beruang.
Lewat buku fabel yang dikhususkan untuk siswa sekolah dasar ini, dapat dipahami bahwa daya penciuman beruang madu sangat tajam. Hanya dengan mencium-cium udara, beruang madu bisa mengetahui letak sarang lebah dari jarak jauh.
Beruang madu sangat jago memanjat pohon. Dengan cakarnya yang tajam, ia mampu memanjat dengan baik. Bentuk cakarnya melengkung, sehingga saat memanjat pohon beruang madu tidak gampang jatuh. Dengan kukunya yang tajam itu, beruang madu juga dapat dengan cepat merobek-robek sarang lebah.
Selain itu, kita dapat pula mengetahui bahwa beruang madu memiliki lidah yang sangat panjang. Lidahnya itu bisa mencapai 25 cm. Lidah itulah yang masuk ke dalam sarang lebah. Dengan begitu, beruang bisa dengan mudah mengambil madu.
Rata-rata beruang madu dewasa beratnya 50 kilogram dan tinggi sekitar 80 cm. Beruang madu tergolong beruang terkecil di dunia. Tubuh yang kecil itu membuat beruang madu lebih cepat bergerak. Telapak kaki beruang madu memang tidak berbulu, sehingga ia bisa bergerak cepat.
Beruang madu lebih kencang larinya dibanding manusia. Kecepatan larinya bisa 48 km perjam. Dia tidak mudah capek sebab tenaganya sangat kuat. Di samping itu, masih banyak lagi pencerahan yang dapat diperoleh dengan membaca buku ini.
Cerita fabel beruang madu ini menggambarkan bahwa pemalu bukan berarti sombong. Saat tidak percaya diri untuk mengobrol dengan teman, lalu memilih tinggal sendirian, itu bukanlah sombong, namun bisa jadi sebab ia termasuk tipe makhluk yang pemalu.
Sebab seringkali tinggal seorang diri di atas pohon, beruang pemalu yang bernama Si Ruang ini mulanya tidak disukai oleh binatang yang lain karena dinilai sombong. Beruang madu memang sangat pemalu, namun ia senang menolong binatang lainnya.
Seperti saat Mumu si musang kelaparan di tengah hutan hingga kehujanan lalu menggigil, beruang itulah yang menolong musang serta membantu merawatnya. Mumu diminumkan madu, agar tubuhnya kebal dari angin dan hujan.
Musang yang akhirnya sembuh dari demam dan panas itu, memberi tahu kepada binatang lain bahwa beruang bukanlah binatang yang sombong. Ia yang selalu memilih tinggal sendirian, bukan berarti sombong, melainkan malu untuk bergaul. Binatang-binatang lain pun berdatangan menuju tempat tinggal beruang sembari berniat untuk menjalin pertemanan.
Inilah ulasan buku fabel Si Ruang Beruang Madu yang Pemalu yang sarat pelajaran dan hikmah. Selamat membaca!
Identitas Buku
Judul: Si Ruang Beruang Madu yang Pemalu
Penulis: Yoli Hemdi
Penerbit: Luxima Metro Media
Cetakan: I, September 2018
Tebal: 34 Halaman
ISBN: 978-602-268-239-4