Ulasan Novel 'Love From Mecca to Medina', Ketika Cinta Diuji di Tanah Suci

Hayuning Ratri Hapsari | Ardina Praf
Ulasan Novel 'Love From Mecca to Medina', Ketika Cinta Diuji di Tanah Suci
Novel Love From Mecca to Medina (goodreads.com)

'Love from Mecca to Medina' adalah novel yang memikat dan penuh makna karya S.K. Ali, yang melanjutkan kisah Zayneb dan Adam setelah novel sebelumnya, 'Love from A to Z'.

Kisahnya berfokus pada perjalanan Zayneb dan Adam saat mereka melakukan umrah, sebuah perjalanan ke tanah suci Mekah dan Madinah yang penuh dengan harapan, doa, dan introspeksi.

Melalui perjalanan ini, mereka tidak hanya semakin dekat dengan agama dan Tuhan, tetapi juga menghadapi tantangan pribadi yang memperdalam hubungan mereka.

Cerita ini kembali menggunakan sudut pandang orang pertama dari kedua tokoh utama, Adam dan Zayneb, yang bergantian menceritakan peristiwa dari perspektif masing-masing.

Setiap bab ditandai dengan benda-benda milik kedua tokoh ini, yang memperkuat nuansa personal dan intim cerita.

Ali bahkan menambahkan kejutan unik melalui sudut pandang Bertha Fatima, kucing peliharaan Adam dan Zayneb, yang memberikan sudut pandang berbeda, sering kali lucu dan segar.

Zayneb yang keras kepala dan penuh gairah serta Adam yang lembut dan tenang menyajikan dinamika hubungan yang sangat relatable, memberikan keunikan dalam cerita cinta yang tulus ini.

Sudut pandang Adam memberikan wawasan tentang pengaruh besar ibunya (Mommy) dalam hidup dan pemikirannya, meskipun bagi sebagian pembaca mungkin terasa sedikit monoton.

Namun, perkembangan menarik terjadi pada pertengahan cerita, ketika Adam menyadari bahwa hubungannya dengan Zayneb bisa terancam, membuat sisi emosional dan tekadnya terasa lebih hidup.

Sementara itu, Zayneb, yang digambarkan lebih spontan dan bersemangat, menghadirkan dinamika yang menyenangkan dan membuat pembaca terikat pada kepribadiannya yang tegas dan berani.

Perspektif Zayneb bahkan bisa membuat pembaca 'bias' dalam menilai karakter lain seperti Sarina dan Ust. Ramlah, yang sering kali diwarnai oleh emosi Zayneb sendiri.

Keberadaan karakter Sarina menjadi salah satu elemen menarik yang menambah konflik dalam cerita. Dengan sifatnya yang tampaknya salehah, Sarina justru berpotensi menggoyahkan rumah tangga Adam dan Zayneb.

Namun, campur tangan Sausun dan pertanyaan sederhana dari ayah Adam yang mempertanyakan ketidakhadiran foto Zayneb dalam grup perjalanan mereka, berhasil membuka mata Adam dan membuatnya kembali fokus pada hubungannya dengan Zayneb.

Hal ini menjadi pengingat bahwa dukungan orang-orang di sekitar mereka juga berperan dalam menyelamatkan rumah tangga mereka.

Secara keseluruhan, novel ini membawa cerita cinta yang penuh konflik dan pendalaman karakter, dengan balutan perjalanan spiritual di tanah suci Mekah dan Madinah.

Ali meramu kisah ini dengan gaya yang tidak hanya mencerahkan, tetapi juga memperdalam pemahaman tentang pentingnya menghargai pasangan dan hubungan melalui perubahan perspektif.

Bagi pembaca yang menyukai romansa yang menyentuh ranah spiritual dan pribadi, 'Love from Mecca to Medina' adalah bacaan yang menghibur sekaligus menginspirasi.

S.K. Ali menulis dengan kepekaan dan ketulusan yang tinggi, menggambarkan hubungan dua tokoh utama ini dengan cara yang menghangatkan hati.

Dengan latar belakang Mekah dan Madinah yang digambarkan begitu nyata dan kaya, pembaca diajak untuk ikut merasakan keindahan spiritual dan pengalaman religius di dua kota suci tersebut.

Buku ini juga mengajarkan bahwa cinta sejati juga melibatkan kesabaran, pengorbanan, dan dukungan yang tulus, serta pentingnya perjalanan iman dalam menemukan kedamaian batin.

Secara keseluruhan, 'Love from Mecca to Medina' adalah novel yang cocok bagi siapa pun yang mencari cerita romansa yang lebih dari sekadar hubungan romantis, tetapi juga menyentuh aspek spiritual dan pribadi.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak