Novel Envy: Lelaki Penuh Luka merupakan karya kesekian dari Sandra Brown yang sudah saya baca. Novel ini dialihbahasakan oleh M. Lucia Chandra dan diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2019.
Envy berkisah tentang Maris Matherly-Reed, editor sekaligus putri pemilik penerbitan besar, Daniel Matherly, dan istri dari penulis novel terkenal ‘The Vanquished’, Noah Reed.
Suatu kali Maris membaca kiriman naskah yang hanya berupa prolog dan tanpa nama pengirim, kecuali inisial P.M.E. Naskah yang ia temukan di antara tumpukan naskah yang terabaikan itu berhasil memupuk rasa penasaran Maris. Ia bahkan memiliki dorongan kuat untuk membeli naskah tersebut.
Pencarian Maris pada pemilik naskah membawanya ke pulau St. Anne, Georgia. Maris dihadapkan pada lelaki cacat pemberang, kasar, angkuh, tapi sekaligus penulis terkenal yang menyembunyikan jati dirinya di balik nama pena Mackensie Roone.
Parker Mackensie Evans sang pemilik inisial P.M.E memiliki masa lalu gelap yang berkaitan dengan Maris. Dendam kesumat yang mengendap belasan tahun dan tengah ia wujudkan dengan bantuan Mike Strother, lelaki tua sahabatnya.
Selagi Maris membujuk Parker untuk meneruskan tulisannya, di Manhattan, New York, Noah Reed suaminya, memanfaatkan kepergian Maris dengan mematangkan perjanjiannya dengan WorldView untuk menjual Penerbit Matherly.
Noah Reed yang menikahi Maris demi uang, kekuasaan, dan reputasi, berusaha memanipulasi sang ayah mertua, Daniel Matherly. Usaha yang sepertinya mudah ketika ia yakin berhadapan dengan lelaki tua, pikun, dan lemah.
Noah telah merintis rencananya selama bertahun-tahun. Sekarang ketika garis finis sudah tampak, ia tidak akan mengorbankan semua rencana dan strateginya yang disusun hati-hati dengan bersikap sembrono. Dengan melakukan segalanya sesuai cara dan pengaturan waktunya, semua telah berjalan sesuai rencana (hal. 123).
Membaca Envy: Lelaki Penuh Luka karya dari Sandra Brown, untuk kesekian kalinya saya dibuat berdecak kagum. Balutan kisah romantis, ikatan persahabatan, pengkhianatan berpadu dengan misteri dan dendam masa lalu, meninggalkan kesan mendalam di benak saya.
Ketika membaca novel setebal 496 halaman ini, pembaca akan disuguhkan ‘cerita di dalam cerita’, karena beberapa bagian dalam novel Envy akan memuat beberapa bab naskah Parker Evans yang berkaitan dengan jalan cerita dan itu amat sangat menarik.
Plot rumit yang dirancang Sandra Brown juga menyajikan beberapa plot twist yang membuat saya terkesima. Satu kejutan diiringi kejutan-kejutan lainnya dan ternyata masih disodori kejutan pamungkas di akhir cerita.
Para karakter tokoh amat mengesankan dan digarap sempurna, baik tokoh utama maupun para tokoh pendukungnya. Noah Reed yang ambisius, lihai cenderung licik. Maris Matherly yang mandiri, dewasa, dan penuh kasih. Parker Evans, karakter favorit saya, lelaki keras kepala dan pejuang gigih yang sabar menunggu momentum itu tiba.
Konflik cerita memiliki alur yang kompleks dan akan membawa para pembacanya ke sebuah kisah pahit penuh luka, dari seorang lelaki muda yang masa depannya harus hancur seketika karena sebuah pengkhianatan.
Saya harus mengingatkan bahwa beberapa bagian dari novel ini memuat adegan dewasa yang cukup eksplisit, jadi sebaiknya tidak dibaca oleh kalangan usia di bawah 18 tahun.
Sebagai novel perdana yang saya ulas di tahun 2025 ini, saya harus mengacungkan jempol untuk kepiawaian Sandra Brown dalam meracik Envy: Lelaki Penuh Luka dan menghadirkan bacaaan yang berkelas.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS