Dunia film Korea memang nggak pernah kehabisan ide buat bikin thriller misterius yang bikin kepala muter. Kali ini, sutradara Jin Hwang-kim balik lagi dengan film terbarunya, ‘Nocturnal’. Sebelumnya dia menyutradarai ‘The Boy Who Cried Wolf’ (2016), dan kini kembali menghadirkan cerita penuh teka-teki yang dibintangi Kim Chan-hyung, Park Jong-hwan, Ha Jung-woo, Kim Nam-gil, Yoo Da-in, Jeong Man-sik, Park Jong-hwan, dan masih banyak bintang pendukung lainnya.
Film ini diproduksi CBI Pictures dan resmi tayang di Indonesia mulai 19 Maret 2025. Sekilas kisahnya menarik banget lho. Kepoin terus ya!
Sekilas Tentang Film Nocturnal
Film ini dibuka dengan kematian misterius Seok Tae (Park Jong-hwan), adik dari BAE Min-tae (Ha Jung-woo). Istrinya, Moon-young (Yoo Da-in), juga menghilang begitu saja. Min Tae yang nggak terima mulai mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, sampai akhirnya dia bertemu dengan sosok penulis buku, Kang Ho Ryeong (Kim Nam-gil).
Nah, di sinilah bagian yang bikin makin penasaran. Ternyata kematian Seok Tae sama persis dengan adegan dalam novel Night Trip, yang ditulis sama Kang Ho Ryeong. Wah, ini petunjuk besar banget atau malah penuh teka-teki? Bisa banget gitu, kematian seseorang sangat mirip dengan scene adegan di novel. Jelaslah itu mengundang tanya dan kecurigaan.
Namun, bagaimana film ini berjalan rupanya nggak semenarik itu. Maka impresi selanjutnya ialah tentang bagaimana film ini kurang memenuhi ekspektasi.
Kisah Menarik tapi Kurang Melirik!
Dari awal aku berharap ini bakal jadi thriller penuh teka-teki yang bikin aku duduk gelisah di kursi bioskop. Namun, setelah nonton, aku malah punya perasaan campur aduk.
Bahkan aku pun sempat mengira film ini bakal menggali lebih dalam tentang hubungan antara cerita di novel dan kejadian nyata.
Sayangnya, nggak seseru yang kubayangkan! Iya, filmnya tetap misterius, tetap bikin bertanya-tanya, tapi hubungan antara Min Tae dan Kang Ho Ryeong seakan-akan cuma sentuhan di permukaan doang, alias nggak digali lebih dalam lagi. Yang padahal, aku menunggu ada kaitan lebih kuat, atau mungkin ada twist besar di akhir, tapi nyatanya, interaksi mereka nggak banyak membawa kejutan.
Begitulah. Dari awal, aku sadar kalau film ini memilih pendekatan yang lebih sunyi. Hampir nggak ada scoring yang dramatis atau musik latar yang bikin suasana makin menegangkan. Kalau dibandingkan dengan thriller lain yang sering pakai musik buat membangun ketegangan, Film Nocturnal terasa lebih "kosong".
Di satu sisi, ini memang bikin film terasa lebih realistis dan sunyi seperti kehidupan nyata. Namun, di sisi lain, ada beberapa momen yang menurutku jadi kurang greget. Harusnya ada adegan yang lebih terasa menegangkan kalau dikasih musik latar yang pas, tapi di sini malah lewat begitu saja tanpa meninggalkan efek yang kuat.
Kalau kamu tipe yang suka thriller dengan scoring intens seperti Film Memories of Murder, mungkin pendekatan Nocturnal ini bakal terasa kurang nendang. Cuman ya, kalau kamu suka atmosfer yang lebih subtle dan natural, film ini masih bisa dinikmati.
Memang Film Nocturnal punya fondasi cerita yang bagus, tapi eksekusinya terasa kurang menggigit. Bukan berarti film ini jelek, ya. Bila kamu berharap twist besar atau ending yang benar-benar bikin terkejut, mungkin bakal sedikit kecewa. Kalau aku sih, jujur lebih suka film yang mainin psikologi penonton lebih dalam.
Jika kamu merasa penilaian film ini agaknya nggak seperti pengalaman nontonmu, itulah indahnya seni mengejawantahkan impresi kita sebagai penonton. Nggak masalah bila berbeda pendapat, yang jadi masalah tuh kalau baperan. Eh.
Skor: 3/5