Pernah bayangin kencan pertama yang romantis berubah jadi malam paling mengerikan dalam hidupmu? Itu yang dialami Violet Gates dalam Film Drop, thriller terbaru garapan Sutradara Christopher Landon yang pernah bikin Film Happy Death Day dan Film Freaky.
Film yang kebetulan akhirnya bisa ditonton lebih awal di April 2025 ini, jadi kejutan menarik dari lini produksi Blumhouse Productions yang memang jagonya bikin film seram dengan tensi tinggi, bareng Platinum Dunes milik Michael Bay yang biasanya ngasih sentuhan aksi.
Menarik banget ya, Sobat Yoursay? Penasaran sama kisahnya? Sini kepoin!
Sekilas tentang Film Drop
Violet Gates (diperankan Meghann Fahy), merupakan ibu tunggal yang baru mulai membuka hati setelah kehilangan suami tercinta. Dia memutuskan buat mencoba kencan lewat aplikasi, dan akhirnya bertemu dengan Henry (Brandon Sklenar), pria ramah dan charming yang mengajaknya makan malam di restoran rooftop mewah.
Semua berjalan manis sampai tiba-tiba muncul notifikasi di aplikasi bernama “Drop” di ponsel Violet. Isinya? Ancaman ke anaknya, Toby, dan adiknya.
Jadi, ada orang asing bertopeng di rumahnya, dan dia menyuruh Violet mengikuti semua perintah — kalau nggak, nyawa orang-orang yang dia cintai jadi taruhannya.
Apa yang awalnya terasa seperti dinner romantis berubah jadi arena psikologis penuh tekanan, dan Violet terjebak di antara dua pilihan mengerikan: mengikuti perintah si penculik atau mempertaruhkan nyawa keluarganya.
Tegang banget deh kisahnya. Terus gimana dengan filmnya? Sini lanjut kepoin!
Impresi Selepas Nonton Film Drop
Aku suka gimana film ini langsung membangun tensi dari menit-menit awal. Nggak banyak basa-basi, penonton langsung diseret ke dalam situasi mencekam bersama Violet. Lokasi utama yang cuma di restoran seakan-akan bikin kita juga merasa terjebak di ruang itu, tanpa tahu pasti siapa yang bisa dipercaya.
Meghann Fahy tampil luar biasa di sini. Karakter Violet bisa dibilang tulang punggung film ini, dan Fahy berhasil membawa penonton ikut merasakan ketakutan, dilema, dan ketegangan yang terus memuncak. Brandon Sklenar juga main aman sebagai Henry, cukup meyakinkan sebagai sosok yang bisa jadi penyelamat ... atau malah sebaliknya? Ups.
Christopher Landon, meski biasanya bermain di ranah horor yang lebih "fun", kali ini berhasil menyuguhkan thriller murni yang lebih serius. Namun, tetap ada gaya khasnya yang menyelipkan ketegangan dengan tempo dinamis dan sesekali ironi sosial.
Hal yang menarik, ancaman di film ini datang lewat teknologi. Bukan monster, bukan pembunuh berdarah dingin, tapi sebuah aplikasi di ponsel. Jujur, itu terasa dekat banget sama kehidupan kita sekarang. Tiap notifikasi bisa berarti bencana, dan hal itu yang bikin Film Drop terasa relevan.
Biarpun begitu, jujur ada satu-dua momen yang terasa agak dipaksakan, terutama saat plot twist mulai dimunculkan. Namun, itu nggak sampai merusak keseluruhan cerita. Iringan musik dari Bear McCreary dan sinematografi arahan Marc Spicer juga membantu banget dalam membangun atmosfer tegangnya.
Dengan durasi sekitar 95 menit, menurutku pacing-nya pas, nggak terlalu cepat, tapi juga nggak kebanyakan “filler”. Pokoknya enjoy banget mengikuti plot film ini.
Kalau Sobat Yoursay suka thriller yang intens tapi tetap grounded, Film Drop layak banget ditonton. Film ini nggak cuma soal ancaman fisik, tapi juga permainan psikologis dan teknologi yang bisa mengendalikan kita dalam sekejap.
Di tengah banyaknya film horor atau thriller yang terlalu berlebihan, Film Drop terasa seperti angin segar yang sederhana, tapi sukses menebar terornya.
Kalau Sobat Yoursay sering main dating apps, mungkin film ini bakal bikin kamu mikir dua kali sebelum buka notifikasi saat makan malam. Ups.
Skor: 4/5
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS