Review The Luckiest Man in America: Keberuntungan di Panggung Game Show

Hikmawan Firdaus | Athar Farha
Review The Luckiest Man in America: Keberuntungan di Panggung Game Show
Poster Film The Luckiest Man in America (IMDb)

Keberuntungan itu bisa datang kapan saja, tapi bila keberuntungan jatuhnya pada yang punya otak jenius dan keinginan kuat untuk menang, hasilnya bisa luar biasa. Itulah tajuk utama yang ditawarkan Film The Luckiest Man in America buatan Sutradara Samir Oliveros, yang berkolaborasi dengan penulis skenario Maggie Briggs.

Film ini diangkat dari kisah nyata yang pernah bikin heboh Amerika Serikat pada era 1980-an. Diproduksi Plenty Good dan Fabula, yang didistribusikan IFC Films serta Sapan Studio, film ini menawarkan lebih dari drama biografi biasa. 

Film ini didukung sama bintang-bintang berbakat, di antaranya: 

  • Paul Walter Hauser
  • Walton Goggins
  • David Strathairn
  • Maisie Williams
  • Shamier Anderson
  • Patti Harrison
  • Brian Geraghty
  • Haley Bennett
  • Johnny Knoxville

Yang semuanya hadir memberi warna unik pada kisah film yang padat ini.

Seperti apa kisahnya? Sini kepoin bareng!

Sekilas tentang Film The Luckiest Man in America

Tokoh utama dalam film ini adalah Michael Larson (Paul Walter Hauser), pria dari Ohio yang sehari-hari hanyalah sopir truk es krim. Namun di balik kehidupannya yang sederhana, Michael menyimpan obsesi pada acara kuis TV, yakni: Press Your Luck. Game show populer di masanya yang mengandalkan keberuntungan dan insting untuk memenangkan uang tunai.

Yang membuat kisah Michael luar biasa ialah terkait bagaimana dia menyadari kalau papan permainan acara itu sebenarnya punya pola tertentu. 

Dengan tekun, dia merekam siaran-siaran acara tersebut dan mempelajari setiap detailnya. Dari pola lampu hingga timing pergerakan. Setelah berminggu-minggu menghafal dan menyusun strategi, dia pun datang ke acara itu dan melakukan hal mustahil. Dia berhasil memenangkan $110.237 (jumlah yang fantastis pada 1984) dalam satu episode, tanpa sekali pun terkena penalti.

Bukan hanya penonton yang terkejut, tapi juga produser acara, Bill Carruthers (David Strathairn) dan sang pembawa acara, Peter Tomarken (Walton Goggins). Apa yang dilakukan Michael memaksa tim produksi untuk menyelidiki: Apakah dia curang, atau benar-benar jenius?

Sobat Yoursay pernah dengar kisah ini di berita-berita, kan? Nggak nyangka bakal difilmkan deh. Sebagus apa sih? Sini kepoin bareng!

Impresi Selepas Nonton Film The Luckiest Man in America

Aku rasa film ini nggak cuma tentang menang kuis atau keberuntungan. Ini adalah kritik halus buat sistem hiburan yang seringkali nggak siap ketika seseorang datang dan “memainkan” sistem itu dengan cara yang sah dan menang. 

Michael Larson bukan penipu dalam arti harfiah. Dia nggak melanggar aturan, hanya memanfaatkannya dengan sangat teliti dan cerdas. Dan justru itu yang membuat film ini menarik, karena aku pun sampai ikut bertanya: Apakah ini kejahatan? Atau hanya bentuk lain dari kejeniusannya yang luar biasa? 

Aku suka bagaimana Oliveros membungkus semua konflik itu dengan rasa humor yang hangat dan tempo cerita yang nggak membosankan. Penulisan naskahnya pun terasa tajam, terutama ketika menyoroti ambiguitas moral dari setiap tokohnya. Film ini juga secara visual sangat menghidupkan nuansa tahun 80-an, dengan sinematografi dari Pablo Lozano dan musik latar dari John Carroll Kirby yang menarik dan nostalgik.

Pokoknya, film ini nggak hanya menyenangkan untuk ditonton, tapi juga ada banyak pelajaran yang tersirat. Dan pastinya akan bikin Sobat Yoursay ikutan merasakan apa yang dirasakan Michael Larson.

Bila Sobat Yoursay belum tahu kisah nyata yang diangkat dalam film ini, coba deh luangkan waktu buat menonton filmnya. Selamat nonton ya. 

Skor: 3,5/5

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak