Bagi sebagian orang, kenangan bersama mantan pasangan bisa menjadi luka yang tak kunjung sembuh. Walau terkadang ingin menempatkan semua yang telah terjadi sebagai bagian dari masa lalu, kenyataannya tidak selalu berjalan mulus.
Dilema tersebut digambarkan dengan jelas dalam Memories, sebuah single populer karya Conan Gray yang menyuarakan pergulatan batin seseorang. Di mana ia terus dihantui oleh bayang-bayang mantan yang kembali hadir dalam hidupnya.
Proses move on memang tak pernah mudah. Hal ini pula yang coba disuarakan penuh kejujuran oleh Conan Gray melalui salah satu lagunya, yakni Memories. Dirilis pada 15 April 2022 lalu sebagai single keempat dari album studio keduanya bertajuk Superache, single tersebut berhasil menyentuh hati pendengarnya lewat lirik yang terasa personal, emosional, dan temanya pun sangat dekat dengan kehidupan banyak orang.
Apalagi setiap baitnya ditulis berdasarkan pengalaman pribadi sang penyanyi. Conan ingin menyampaikan pesan kepada mantan kekasihnya untuk berhenti datang kembali dan tidak menambah luka dengan kenangan baru yang tak diinginkan. ‘Aku hanya ingin kamu menjadi kenangan’, demikian kira-kira pesan tersembunyi yang ingin disampaikan lewat lagu itu.
Apabila didengarkan seksama, lirik-lirik dalam Memories sebenarnya sarat akan emosi dan menggambarkan perasaan yang sangat manusiawi. Misalnya adalah pada bagian ketika sang tokoh mulai bisa tersenyum lagi setelah masa-masa kelam. Namun perasaan tersebut kembali runtuh saat sang mantan datang di tengah malam dan hujan. Momen seperti ini membawa pendengar masuk ke dalam emosi yang mendalam dan realistis.
Selain menyentuh hati lewat lirik yang sederhana, lagu ini juga memperlihatkan pentingnya batasan emosional dalam proses penyembuhan. Ada keinginan kuat dari sang tokoh untuk menjaga jarak dari masa lalu, tetapi kondisi yang tidak kondusif membuat batasan itu terus dilanggar. Kehadiran mantan terus menerus membuat luka lama terbuka kembali, sehingga proses move on kembali berantakan.
Tak heran bila Memories sempat viral di TikTok dan mendapat jutaan kali putar di Spotify. Fenomena ini membuktikan bahwa Memories punya makna yang kuat, terutama di kalangan pendengar muda yang sedang menjalani atau pernah merasakan dinamika cinta serupa.
Beranjak Move on Bersama Conan Gray, Intip Ulasan Lagu Memories
Salah satu kekuatan utama dari Memories terletak pada liriknya yang sangat personal. Detail emosional seperti menangis melihat foto lama, merasa tenang untuk sesaat, hingga akhirnya kembali kacau saat mantan datang dalam keadaan mabuk menjadi sorotan utama dalam lagu ini.
Lebih dari sekadar lagu patah hati, Conan Gray memberikan catatan emosional yang jujur dari seseorang yang sedang berjuang.
Bukan hanya tentang luka, Memories juga membicarakan batasan yang diperlukan agar seseorang bisa benar-benar move on. Sang penyanyi secara lugas mengekspresikan keinginannya agar mantan kekasihnya tidak lagi muncul dan mengganggu proses penyembuhan yang telah susah payah ibangun.
Tema tentang kehadiran mantan yang justru mengacaukan proses healing ini menjadi titik paling relatable dari lagu Memories. Banyak pendengar mengaku merasa terwakili oleh lagu ini. Kehadiran mantan dalam hidup setelah perpisahan memang bisa menjadi pemicu trauma baru, utamanya ketika seseorang sedang dalam titik rapuh.
Dari sisi musikalitas, Memories menghadirkan suasana sendu, tetapi juga hangat. Aransemen musiknya tidak terlalu kompleks yang justru memberi ruang bagi pendengar untuk fokus pada emosi dari liriknya. Ini adalah salah satu alasan mengapa Memories begitu mudah menyentuh, bahkan bagi mereka yang tidak sedang patah hati.
Dengan segala kekuatan lirik dan emosinya, Memories menjadi gambaran nyata tentang perjuangan untuk melepaskan, tentang trauma yang sulit disembuhkan, dan tentang batasan yang perlu ditegakkan demi ketenangan hati.
Conan Gray berhasil menghidupkan perasaan universal dalam bingkai cerita pribadi. Ini membuat lagu Memories terasa sangat nyata dan relevan bagi banyak orang.
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI SINI