Ada yang menarik ketika tokoh ternama sekelas Leonardo da Vinci diangkat ke layar lebar bukan dalam format film biopik serius, melainkan lewat animasi stop-motion yang manis dan penuh rasa ingin tahu. ‘The Inventor’ (judul asli: Léo, la fabuleuse histoire de Léonard de Vinci) merupakan film animasi buatan Jim Capobianco, sutradara yang pernah bikin skrip Film Ratatouille. Harus diakui, film ini membawa pendekatan yang nggak biasa dan sudah tayang di KlikFilm.
‘The Inventor’ tayang perdana di Annecy International Animated Film Festival, 12 Juni 2023. Film ini merupakan hasil kolaborasi internasional antara Aerial Contrivance Workshop (AS) dan Foliascope (Prancis), dengan dukungan visual kreatif dari Cartoon Saloon (Irlandia), studio di balik Film Wolfwalkers dan Film Song of the Sea.
Film ini juga disuarakan sejumlah nama besar lho, di antaranya:
- Stephen Fry sebagai Leonardo da Vinci dengan pesona khasnya yang cerdas dan berwibawa
- Matt Berry hadir sebagai Paus Leo X (sang antagonis)
- Daisy Ridley ikut menyumbangkan suara sebagai Princess Marguerite, saudari Raja Francis I, yang menjadi sahabat dan sekutu Leonardo di istana Prancis
- Marion Cotillard menyuarakan Louise of Savoy, ibu dari Raja Francis
Sekilas tentang Film The Inventor
Film ini mengambil latar pada tahun ±1516, masa ketika Leonardo da Vinci nggak lagi muda dan tengah menghadapi tekanan dari gereja serta pihak berwenang di Roma.
Karyanya yang dianggap kontroversial, terutama soal anatomi dan eksperimen ilmiah, membuatnya dijauhi banyak pihak. Dalam kondisi itu, dia menerima undangan dari Raja Francis I untuk tinggal di Prancis dan melanjutkan penelitiannya dengan lebih bebas.
Di sana, Leonardo menemukan tempat yang lebih ramah buat ide-idenya, terutama dengan dukungan dari Marguerite.
Namun, rasa penasaran dan semangat eksperimentasi Leonardo tetap membawanya ke jalur-jalur gelap. Dia terus melakukan diseksi mayat demi menguak rahasia tubuh manusia—tindakan yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi, bahkan dengan menggali makam di malam hari bersama para asistennya.
Ught, seliar itu deh kisahnya.
Impresi Selepas Nonton Film The Inventor
Ini bukan film dengan humor slapstick atau aksi cepat ala film keluarga pada umumnya. Sebaliknya, film ini seperti buku catatan seorang seniman yang penuh sketsa, penuh renungan, dan kadang terasa melankolis.
Stop-motion yang digunakan membuat setiap adegan menarik ditonton. Tekstur boneka, cahaya hangat yang jatuh di studio Leonardo, hingga detail kecil seperti sayap mekanik dan cetakan blueprint-nya, semua dibuat dengan kecintaan yang kurasa begitu serius.
Yang paling kukagumi, terkait gimana film ini menyisipkan segmen 2D animasi tangan untuk menjelaskan berbagai penemuan Leonardo. Segmen ini dikerjakan tampil begitu ekspresif, seperti ilustrasi buku anak-anak yang meriah. Aku bisa melihat bagaimana Leonardo membayangkan manusia terbang, mesin-mesin futuristik, dan siklus kehidupan dalam wujud visual yang sangat menginspirasi.
Namun, aku juga menyadari ‘The Inventor’ mungkin bukan untuk semua orang. Anak-anak yang terbiasa dengan film animasi penuh aksi dan tawa kayak dalam Film Minions atau Film Frozen mungkin akan merasa film ini terlalu ‘tenang’.
Stephen Fry berasa ngasih nyawa yang dalam pada karakter Leonardo da Vinci. Relasinya dengan Princess Marguerite, membawa sisi lembut dari Leonardo yang jarang kita lihat dalam adaptasi lainnya.
Film ini juga nggak mencoba menjadikan Leonardo sebagai sosok yang agung. Sebaliknya, digambarkan sebagai sosok yang keras kepala, penuh obsesi, dan kadang bertindak di luar batas moral demi pengetahuan.
Gaya visualnya yang memikat dan pendekatannya yang lembut menjadikan film ini pilihan yang segar di tengah dominasi animasi yang lebih komersial. Buatku, ini adalah film yang sebaiknya ditonton perlahan, dengan secangkir teh hangat, dan hati yang siap diajak kompromi.
Skor: 3,5/5