Mulai dari Assalamualaikum Beijing, Surga yang Tak Dirindukan, Jilbab Traveler, Cinta 2 Kodi, dan masih banyak lagi. Karya-karya Asma Nadia memang sudah populer dan gak diragukan lagi. Konsisten di genre religi, kali ini novel Assalamualaikum Baitullah juga diadaptasi ke layar lebar.
Identitas Buku
- Judul: Assalamualaikum Baitullah
- Penulis: Asma Nadia
- Penerbit: Republika Penerbit
- Tahun Terbit: 2024
- Tebal: 462 halaman
- Kategori: Novel Islami
Novel Assalamualaikum Baitullah karya Asma Nadia adalah salah satu karya yang menyajikan perjalanan spiritual penuh makna. Tidak hanya tentang perjalanan fisik menuju Tanah Suci, tetapi juga perjalanan batin seorang perempuan yang mencari kembali arti hidup. Kini, kisah yang menggugah hati ini diadaptasi ke layar lebar dengan judul yang sama, dijadwalkan tayang di bioskop mulai 17 Juli 2025.
Disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu, film ini diproduseri oleh Tony Ramesh dan Ridla An-Nuur. Aktris muda berbakat Michelle Ziudith dipercaya memerankan tokoh utama, Amira—seorang perempuan yang memikul luka batin dalam perjalanan religiusnya ke Mekkah dan Madinah.
Lebih Dari Sekadar Perjalanan Haji
Di balik kisah perjalanannya ke Baitullah, Assalamualaikum Baitullah menghadirkan kisah kehidupan Amira yang sarat dengan luka dan kehilangan. Hidupnya terasa gelap dan penuh sesak karena pernikahan yang seharusnya membahagiakan justru menjerumuskannya pada penderitaan. Di titik terendah, Amira bahkan sempat ingin mengakhiri hidupnya.
Namun, takdir mempertemukannya dengan seorang pria berwajah bersih bernama Muhammad. Kehadiran Muhammad mengubah segalanya—ia menarik Amira keluar dari jurang keputusasaan, mengajaknya menyusun kembali mimpi, dan menuntunnya menuju Tanah Suci untuk menapaki Shafa-Marwah, menghadap Ka’bah, serta menenangkan hati di antara payung-payung besar Masjid Nabawi.
Gaya Puitis yang Menyentuh Jiwa ala Penulis Asma Nadia
Asma Nadia dikenal sebagai penulis dengan gaya narasi yang puitis, emosional, dan sarat pesan moral. Dalam novel ini, ia berhasil menyelipkan pelajaran tentang keikhlasan, memaafkan, dan makna pulang—baik pulang secara fisik ke Baitullah maupun pulang secara spiritual kepada Tuhan.
Salah satu kutipan dari sinipsis buku yang membekas dari Amira adalah:
“Namaku Amira. Hari ini kuputuskan untuk mati. Hidup yang kujalani terlalu gelap dan menyesakkan. Tapi lelaki bernama Muhammad itu menuntunku untuk hidup kembali.”
Kutipan ini mencerminkan perjalanan batin Amira yang penuh gejolak, sekaligus menjadi simbol bahwa hidayah bisa datang kapan saja dan melalui siapa saja.
Versi Adaptasi Film yang Dinanti-Nanti
Adaptasi film Assalamualaikum Baitullah diprediksi akan membawa emosi pembaca ke level yang lebih tinggi melalui visualisasi perjalanan ke Tanah Suci yang megah dan penuh haru. Akting Michelle Ziudith sebagai Amira juga dinanti-nanti, mengingat ia dikenal mampu memerankan tokoh-tokoh yang emosional dengan sangat baik.
Sementara itu, karakter Muhammad digambarkan sebagai sosok yang tenang namun tegas dalam mengajarkan nilai-nilai Islam kepada Amira. Konflik yang dihadirkan tidak hanya berkisar pada perjalanan haji, tetapi juga pertarungan batin Amira melawan masa lalu dan orang-orang yang ingin menjatuhkannya.
Kisah Spiritual Menyentuh yang Siap Mengguncang Layar Lebar
Assalamualaikum Baitullah bukan hanya kisah religi biasa. Ia mengajarkan bahwa setiap manusia punya hak untuk memulai kembali, bahkan setelah hancur berkeping-keping. Novel ini cocok dibaca oleh siapa saja yang tengah mencari makna hidup, sedangkan filmnya bisa menjadi sarana refleksi untuk mendekatkan diri pada Tuhan.
Bagi pencinta novel motivasi dan religi, buku ini adalah bacaan wajib. Sementara itu, bagi penikmat film drama spiritual, adaptasi layar lebarnya menjanjikan pengalaman sinematik yang penuh pesan mendalam.