Sonnenblume merupakan novel karya Ary Yulistiani yang diterbitkan oleh Grasindo pada tahun 2014. Novel ini memiliki 200 halaman dan bercerita tentang keindahan bunga matahari yang membawa keceriaan atau sebaliknya.
Apakah kalian pernah menjalin hubungan yang tidak sehat? Seperti terjebak dalam penjara dan tidak berani membantah perlakuannya yang kelewatan. Bersama dengan orang yang memiliki sifat egois tidak berdampak positif terhadap hidup, lebih baik sudahi saja jika itu yang terbaik.
Novel ini menceritakan tentang perempuan bernama Sekar. Sesuai dengan arti dari namanya, Sekar yang memiliki arti bunga, sangat menyukai bunga. Terlebih pada kembang srengenge atau biasa disebut bunga matahari.
Sekar memiliki teman bernama Ardiansyah. Sahabat kecilnya itu selalu membantu dan bermain bersamanya. Namun, Ardiansyah hilang secara tiba-tiba. Saat bertanya pada Ibunya mengenai alasan kepergian Ardiansyah, Ibunya menjawab tidak tahu dan berkata jika setiap pertemuan pasti akan berakhir dengan perpisahan.
Lima belas tahun tidak berkomunikasi dengan Ardiansyah, Sekar bertemu dengan laki-laki yang bersedia mengabulkan mimpinya. Niko, namanya. Seorang peneliti pertanian yang tiba-tiba mendekatinya. Perlahan, Sekar membuka hatinya kembali. Dia tidak bisa menolak pesona sosok yang romantis, berpenampilan rapi, pintar, dan humoris.
Istilah kembang srengenge kini berubah penyebutan menjadi bunga matahari karena Niko lebih sering menyebutnya sebagai bunga matahari. Kesediaan Niko dalam mengabulkan mimpinya benar-benar dilakukan laki-laki itu. Kebun yang berisi banyak bunga matahari mereka kerjakan bersama. Kebun tersebut Sekar beri nama La Felicita yang memiliki arti kebahagiaan.
Sekar lupa bahwa di dunia ini tidak ada yang abadi. Niko mendapat beasiswa di Jepang selama 2-3 tahun. Awalnya, Sekar tidak ingin Niko pergi. Tapi, itu terlalu egois karena sama saja dia menghambat mimpi laki-laki itu. Sedangkan Niko, dia sendiri rela tidak mengambil beasiswa tersebut demi Sekar.
Keduanya memutuskan untuk memikirkannya setelah bunga-bunga tersebut tumbuh besar. Masih ada 3 bulan untuk Niko pergi dan Niko berkata tidak tahu apa yang akan terjadi selama 3 bulan itu. Dan benar saja, Sekar juga tidak menyangka bahwa Ardiansyah akan kembali menemuinya dan bermaksud meminangnya.
Dengan segala ucapan-ucapan manis demi menyakinkan Sekar, Ardiansyah rela melakukannya, tanpa takut berbohong pada Sekar. Laki-laki itu bersungguh-sungguh untuk menjalankan kehidupan bersama Sekar, dia tidak bisa membayangkan betapa hancur hidupnya tanpa Sekar.
Bagaimana dengan Niko? Padahal laki-laki itu memiliki rencana meminang Sekar di antara bunga-bunga matahari di kebun mereka dan siap menyematkan cincin bunga matahari apabila Sekar menerima pinangannya.
Lalu, apakah Ardiansyah akan tetap memilih Sekar sebagai pasangan hidupnya setelah mengetahui bahwa Niko mengabulkan kebun bunga matahari untuk Sekar? Ardiansyah juga tahu akan mimpi Sekar yang satu itu.
Agar mengetahui jawaban dari pertanyaan di atas, kamu dapat membacanya di novel Sonnenblume karya Ary Yulistiani.
Novel ini mengajarkan kita untuk tidak terjerat pada hubungan yang tidak sehat. Apabila mendapati hubungan yang dijalani terasa salah, makan hentikan saja, sebelum semuanya menjadi lebih rumit tak tahu arah jalan pulang.
Tidak ada yang menginginkan cinta berlandaskan keegoisan. Cinta yang sehat itu tentang saling memberi, bukan saling mengatur. Keegoisan hanya membuat pasangan merasa tidak nyaman dan bisa menjadikannya sebagai beban.
Novel ini benar-benar membuat pembaca merasa sakit hati dengan apa yang dirasakan Sekar. Saya sendiri hampir berhenti membacanya karena terbawa suasana dan mulai membenci salah satu karakter di novel ini. Dapat disimpulkan, penulis berhasil membuat karakter dengan watak yang nyata sehingga pembaca ikut merasakan juga.
Pembaca yang mencintai bunga, pasti akan menyukai kehidupan penuh bunga ini. Penggambaran cantiknya bunga matahari, membuat saya tertarik ingin menanam bunga matahari di halaman rumah.
Konflik yang terjadi sepertinya sering terjadi di kehidupan nyata. Bagaimana seorang perempuan tidak berdaya dan laki-laki yang terkadang berbuat sesuka hati tanpa memikirkan perasaan orang lain. Keegoisan yang dibentuk membuat pembaca ingin marah-marah tidak berdaya.
Sonnenblume akan sangat menyentuh pada perempuan yang berjuang keluar dari hubungan yang tidak sehat. Para remaja yang masih sekolah, sepertinya novel ini juga cocok dibaca agar menjadi pelajaran dalam menjalin hubungan apabila memiliki pasangan.