Depresi merupakan salah satu gangguan kesehatan mental yang masih sering terjadi hingga saat ini. Biasanya ditandai oleh perasaan sedih secara berlebih dan terus-terusan datang dalam jangka waktu lama.
Depresi disebabkan oleh berbagai faktor dan nyatanya bisa mengakibatkan kematian. Gangguan kesehatan mental ini terbagi menjadi beberapa jenis dan ketujuhnya perlu kamu ketahui. Berikut ini jenis depresi seperti dirangkum dari hellosehat, halodoc, dan alodokter.
1. Bipolar
Depresi ini menyerang seseorang yang mengidap gangguan bipolar. Mereka mengalami tiga bagian gejala, seperti mania, hipomania, dan depresi yang timbul secara bergantian.
Sebagai informasi tambahan, mania dan hipomania adalah kebalikan dari depresi. Kondisi ini ditandai dengan penderitanya yang bersemangat dalam melakukan hal apapun tanpa memikirkan risiko.
Menurut para ahli, depresi bipolar disebabkan oleh perubahan pada otak serta genetik.
2. Depresi Mayor
Depresi mayor merupakan jenis di mana penderitanya merasa sedih, kehilangan minat akan hobi, sulit tidur, napsu makan berkurang, hingga lamban untuk berpikir. Gejala ini berlangsung sekitar 2 minggu dan bisa mengganggu aktivitas harian.
Penyebab depresi mayor di antaranya perubahan fisik dan hormon, senyawa kimia pada otak, serta riwayat kesehatan mental dalam keluarga.
3. Gangguan Persisten
Depresi ini disebut dengan istilah gangguan persisten atau dysthymia, yang mengacu pada masalah suasana hati kronis jangka panjang. Biasanya, para penderita kehilangan minat untuk melakukan aktivitas.
Tanda lainnya adalah sulit produktif, mudah menyerah, serta merasa rendah dan tidak memiliki kemampuan di bidang apapun. Semuanya terjadi hingga bertahun-tahun dan mengganggu hubungan antar teman, pasangan, serta keluarga.
Penderita depresi ini cenderung terlihat muram, selalu mengeluh, dan tidak merasa senang. Penyebabnya sendiri bisa karena trauma, riwayat kesehatan keluarga, atau kondisi otak.
4. Depresi Premenstrual
Premenstruasi dysphoric disorder atau PDD adalah depresi dengan gejala yang mirip dengan PMS (sindrom sebelum haid). Namun, kondisinya lebih serius, seperti merasa cemas hingga tiga minggu dan berakhir dua hari usai waktu datang bulan.
Penyebabnya sendiri belum diketahui pasti. Namun, beberapa studi mengatakan bahwa depresi jenis ini memiliki keterkaitan dengan perubahan hormon. Masa itu membuat wanita menjadi lebih sensitif dari biasanya.
5. Depresi Afektif Musiman
Selanjutnya, ada depresi afektif musiman yang berkaitan dengan perubahan musim. Nama lainnya adalah seasonal affective disorder (SAD) dan ditandai oleh kecemasan berlebih di musim gugur hingga musim dingin.
Depresi jenis ini seringkali terjadi di negara dengan 4 musim. Penyebabnya diketahui berasal dari waktu biologis yang terhambat, rendahnya kadar melatonin dan serotonin, serta pola tidur yang kurang baik.
6. Depresi Psikotik
Jenis ini membuat penderitanya mengalami agitasi psikomotor, seperti tidak bisa diam, lamban dalam berpikir, dan sulit merasa tenang. Tak hanya itu, depresi psikotik dibarengi dengan delusi serta halusinasi.
Delusi merupakan rasa yakin yang tidak didasarkan oleh kenyataan, sedangkan halusinasi adalah melihat atau mendengar sesuatu yang sebetulnya tidak ada. Penyebab depresi psikotik biasanya disebabkan karena peristiwa traumatik.
7. Depresi Perinatal
Perinatal merupakan jenis depresi yang dialami oleh ibu hamil atau pasca melahirkan. Kondisi seperti ini akan ditandai perasaan sedih, cemas berlebih, dan mudah lelah yang dapat mengganggu aktivitas harian, termasuk merawat diri dan anak.
Gejala ini terjadi lebih dari 2 minggu, sehingga tidak sama dengan baby blue yang hanya menyerang kurang dari waktu tersebut. Depresi perinatal bahkan bisa menjadi lebih parah.
Beragam penelitian mengungkapkan bahwa depresi jenis ini disebabkan karena lingkungan dan genetik. Misal, stres akibat bekerja, trauma, serta tuntutan lain yang memicu perubahan hormon dan suasana hati.
Itulah ketujuh jenis depresi yang perlu kamu ketahui. Jika merasa mengalami beragam tanda dari salah satunya, segera konsultasi kepada para ahli.
Tag
Baca Juga
-
Tolak Bahasa Melayu, Warga Malaysia Ini Larang Indonesia Menonton Upin-Ipin
-
5 Alasan Buruk yang Bikin Seseorang Memutuskan untuk Menikah, Bisa Berdampak Negatif
-
5 Pikiran Positif Ini Bisa Muncul saat Berhubungan dengan Pria yang Tepat, Wanita Perlu Tahu
-
5 Manfaat Talas bagi Kesehatan, Salah Satunya Meningkatkan Kekuatan Tulang
-
Jangan Pernah Mau Mengubah 5 Hal Ini hanya Demi Kebahagiaan Pasangan
Artikel Terkait
-
5 Teknik Psikoterapi untuk Menangani Gangguan Mental, Ciptakan Coping Mechanism Sehat
-
Di Balik Gaun Pengantin, Luka Psikologis Pernikahan Dini
-
Benarkah Merokok Berlebihan Bisa Rusak Kesehatan Mental? Ini Faktanya
-
Hari Perempuan Sedunia 2025: Saatnya Percepat Aksi untuk Kesehatan Mental Perempuan
-
Game Online: Hiburan atau Jerat Kecanduan?
Health
-
Mengenal Metode Mild Stimulation Dalam Program Bayi Tabung, Harapan Baru Bagi Pasangan
-
Kenali Tongue Tie pada Bayi, Tidak Semua Perlu Diinsisi
-
Jangan Sepelekan Cedera Olahraga, Penting untuk Menangani secara Optimal Sejak Dini
-
3 Tips agar Tetap Bugar saat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadan
-
Intermittent Fasting vs. Keto, Mana yang Lebih Efektif untuk Panjang Umur?
Terkini
-
Bikin Gagal Move On! 3 Drama Medis Korea Ini Siap Bikin Kamu Pengen Jadi Dokter!
-
Reuni Lagi, Lee Do Hyun dan Go Min Si Bakal Bintangi Drama Baru Hong Sisters
-
Review Novel 'Entrok': Perjalanan Perempuan dalam Ketidakadilan Sosial
-
Lebaran Usai, Dompet Nangis? Waspada Jebakan Pinjol yang Mengintai!
-
Mark NCT Wujudkan Mimpi Jadi Bintang di Teaser Terbaru Album The Firstfruit