Apakah kamu pernah mendengar penyakit delirium? mungkin penyakit ini terdengar asing. Oleh karena itu, kamu harus mengetahui apa itu delirium. Berdasarkan kutipan dari dr. Paulina Livia Tandijono, nama “delirium” pertama kali dipakai pada Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM) edisi III untuk menggambarkan disfungsi otak akut yang sebelumnya dinamai acute confusional state/ACS, ensefalopati, acute brain failure, ICU psychosis atau subacute befuddlement.
Melansir dari Alodokter, gangguan delirium terjadi saat otak secara tiba-tiba mengalami gangguan akibat penyakit mental atau fisik tertentu yang sedang dialami. Jika ada orang yang mengalami delirium, maka ia terlihat sedang mengigau atau melamun seperti penderita demensia. Antara demensia dan delirium memiliki perbedaan, bedanya adalah delirium bersifat sementara serta umumnya dapat hilang sepenuhnya.
kamu juga perlu tahu apa penyebab munculnya delirium. Delirium bisa terjadi ketika sistem pengiriman dan penerimaan sinyal otak kamu terganggu. Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh kombinasi keracunan obat yang kamu konsumsi dan kondisi medis yang membuat pasokan oksigen menuju otak berkurang. Oleh karena itu, untuk mendeteksi apakah kamu menderita delirium, berikut gejala delirium yang harus kamu ketahui.
1. Kurangnya Kesadaran Terhadap Lingkungan Sekitar kamu
Menurut dr. Meva Nareza dalam tinjauan yang dimuat dalam Alodokter, ciri-ciri bahwa kesadaran terhadap lingkungan berkurang adalah kamu sulit fokus pada suatu topik atau tiba-tiba mengganti topik pembicaraan, kamu muudah teralihkan oleh hal-hal yang tidak seberapa penting serta kamu suka melamun.
2. Kemampuan kamu Buruk dalam Berpikir
Selanjutnya, dr. Meva Nareza mengatakan bahwa gejala delirium adalah buruknya kemampuan berpikir kamu. Ciri-ciri dari gejala ini adalah daya ingat kamu menurun, Tidak menyadari siapa dirinya atau sedang berada di mana seperti orang linglung, Kesulitan menemukan kata-kata untuk berbicara sehingga bicara kamu berputar-putar atau tidak bisa dimengerti dan kamu merasa sulit dalam memahami percakapan, membaca, dan menulis.
Gejala yang ketiga menurut dr. Meva Nareza adalah kamu akan merasa bahwa emosional kamu terganggu. Terganggunya emosional kamu bisa dilihat dari sikap kamu yang gelisah atau cemas, merasa ketakutan, Depresi, kamu mudah tersinggung serta perubahan mood yang mendadak.
4. Perubahan Perilaku
Dari poin sebelumnya, ada pembahasan tentang perubahan perilaku. Dari gejala keempat ini, dr. Meva Nareza merincikan bahwa penderita delirium akan mengalami perubahan perilaku yang ciri-cirinya seperti kamu berhalusinasi, sangat agresif dalam bersikap, berteriak, mengerang, atau menyauti orang di sekitarnya, tiba-tiba kamu menjadi pendiam dan menutup diri serta pergerakan kamu melambat tak seperti biasanya dan ini akan mempengaruhi jam tidur kamu.
Demikian empat gejala yang bisa menununjukkan kamu menderita gangguan delirium. Jika kamu merasa bahwa gejala di atas ada pada diri kamu, pastikan untuk segera konsultasi ke dokter, ya!
Baca Juga
-
7 Fakta tentang Diplopia, Gangguan Mata yang Melihat Dua Bayangan dalam Satu Objek
-
5 Alasan Kuat Perempuan Harus Berpendidikan Tinggi, Terus Kejar Impianmu!
-
6 Tanda Bahwa Kamu Egois terhadap Pasanganmu, Coba Hindari!
-
6 Hobi Ini Bisa Mendatangkan Cuan yang Melimpah, Apa Saja?
-
5 Zodiak Paling Malas, Apakah Kamu Termasuk?
Artikel Terkait
Health
-
Apakah Susu Rendah Lemak Benar-Benar Lebih Sehat? Ini Penjelasannya
-
Mata Lelah Gara-gara Layar? Ini 6 Jurus Sakti Biar Gak Cepat Rusak
-
Otak Lemot Karena Scroll Media Sosial? Ini Cara Detoks Simpel dan Efektif
-
Saat Suhu Bumi Naik, Nyamuk pun Berpesta: Awas Ancaman 'Ledakan' Demam Berdarah
-
Jangan Diremehin! Ini 5 'Rahasia Sakti' Tahu yang Bikin Badan Lebih Sehat
Terkini
-
Tutup Pintu untuk Shin Tae-yong, PSSI Justru Perburuk Citra Sendiri!
-
Diperkuat 4 Pemain Diaspora, Ini Skuad Timnas U-17 di Piala Dunia U-17 2025
-
Sama-Sama dari Asia Timur, Pemecatan Masatada Ishii dan STY Ternyata Identik dalam 2 Hal Ini!
-
4 Kegiatan Seru yang Bisa Kamu Lakukan di Jabal Magnet!
-
Novel Ice Flower: Belajar Hangat dari Dunia yang Dingin