Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Winka Orlando Saputra, S.Tr.Gz
ilustrasi orang yang sedang merasa trauma (freepik.com/storyset)

Trauma merupakan respon emosional tubuh akibat pengalaman buruk di masa lalu, seperti kecelakaan, kekerasan fisik, patah hati, toxic relationship, hingga toxic parents yang melekat di pikiran seseorang dalam waktu yang panjang, seperti dilansir pada laman Medical News Today.

Setiap orang memiliki caranya sendiri dalam merespon suatu trauma. Sebagian orang menganggap trauma sebagai reaksi sesaat dari pengalaman menyedihkan di masa lalu yang nanti akan hilang dengan sendirinya. Sebagian lainnya justru mengalami rasa cemas berkepanjangan saat trauma tersebut muncul di dalam pikirannya.

BACA JUGA: Nunung Srimulat Didiagnosa Kanker Payudara, Ladies Yuk Kenali Gejalanya

Nah di artikel kali ini kita akan membahas tentang beberapa jenis respon seseorang terhadap trauma, sehingga nantinya kamu lebih memahami apa yang seharusnya dilakukan untuk mengatasi trauma tersebut. Melansir dari Instagram @personalitydoc, berikut penjelasannya.

1. The Fight

Jenis respon trauma yang pertama ini ditunjukkan dengan upaya melawan balik terhadap ingatan buruk yang mengakibatkan trauma tersebut. Biasanya orang dengan respon trauma The Fight memiliki emosi yang mudah tersulut.

Ketika dirinya mulai merasa terancam dengan trauma, maka alam bawah sadar akan secara otomatis mengirimkan sinyal perlindungan diri dengan cara marah, berteriak, meminta pertolongan, serta mencari kasih sayang.

BACA JUGA: 5 Efek dan Bahaya yang Ditimbulkan Konsumsi Gula Merah yang Kerap Diacuhkan

2. The Flights

Jika seseorang dengan respon The Fight akan berusaha melawan trauma yang muncul, orang dengan respon The Flights justru akan melakukan hal yang sebaliknya. Mereka akan berusaha melarikan diri sebagai bentuk perlindungan diri.

Sebab, saat trauma tersebut muncul akan disertai oleh rasa takut, cemas, dan panik yang menyiksa. Biasanya upaya melarikan diri ini ditunjukkan dengan sikap gila kerja, menyibukkan diri dengan kegiatan-kegiatan lain, hingga melakukan hal-hal yang bersifat negatif seperti meminum alkohol dan obat-obatan terlarang.

3. The Freeze 

Seseorang yang memiliki respon The Freeze terhadap trauma biasanya cenderung diam mematung tanpa melawan ataupun melarikan diri. Menariknya, freeze response dapat menjadi taktik bagi otak untuk mengulur waktu dan berpikir cermat sebelum mengambil keputusan. Namun, pada kondisi tertentu seseorang yang memiliki freeze respon ini akan berusaha mengisolasi dirinya dari dunia luar. 

BACA JUGA: Yoghurt sampai Brokoli, 5 Makanan yang Dapat Membantu Meredakan Nyeri Haid

4. The Fawn 

Pada dasarnya, The Fawn cenderung memiliki kemiripan dengan The Fight saat merespon trauma. Bedanya, upaya perlawanan yang dilakukan oleh The Fawn adalah menetralkan hal-hal pemicu trauma.

Misalnya, saat seseorang trauma dimarahi atau dibentak orang lain, dia akan berusaha membuat orang yang memarahinya itu bahagia. Dengan begitu, dia tidak akan lagi dimarahi dan trauma yang dialaminya pun berakhir.

Itulah tadi pembahasan tentang empat jenis respon seseorang terhadap trauma. Meski terasa menyakitkan, trauma yang muncul dapat diatasi dengan self care, seperti mengucapkan afirmasi positif, curhat dengan orang kepercayaan, mengunjungi tempat-tempat yang menarik, dan beristirahat saat trauma tersebut telah menguras energimu. Semoga bermanfaat!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Winka Orlando Saputra, S.Tr.Gz