Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Wahyu Astungkara
Ilustrasi tidur nyenyak (Freepik/stockking)

Gangguan tidur adalah tantangan kehidupan sehari-hari yang seringkali memperburuk kualitas dan keseimbangan pada sesorang yang mendambakan istirahat. Tidur yang tidak cukup atau tidak berkualitas bisa menyebabkan dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Dalam upaya untuk membantu mengatasi masalah tidur, berikut ini adalah sepuluh jenis gangguan tidur yang umum dan cara efektif untuk mengatasinya menurut laman resmi National Sleep Foundation Sleepfoundation.org.

1. Insomnia

Gangguan tidur yang paling umum, ditandai dengan kesulitan tidur atau mempertahankan tidur. Untuk mengatasinya, konsultasikan dengan dokter untuk memperoleh pengobatan atau terapi perilaku kognitif.

2. Sleep Apnea

Gangguan yang menyebabkan pernapasan terhenti selama tidur. Segera berkonsultasi dengan dokter untuk pengujian tidur dan mencari pengobatan yang sesuai, seperti penggunaan CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) atau perubahan gaya hidup.

3. Restless Legs Syndrome (RLS)

Sensasi tak tertahankan untuk menggerakkan kaki saat tidur. Menjaga gaya hidup sehat, menghindari stimulan, dan menggunakan teknik relaksasi dapat membantu mengurangi gejala RLS.

4. Narcolepsy

Gangguan tidur neurologis yang menyebabkan kelelahan berlebihan dan serangan tidur tiba-tiba. Mengatur jadwal tidur yang konsisten dan menghindari pemicu kelelahan dapat membantu mengelola narcolepsy.

5. Sleepwalking

Membangun tidur dan melakukan aktivitas fisik selama tidur. Pastikan lingkungan tidur aman dan hindari faktor pemicu, seperti stres atau kurang tidur yang cukup.

6. REM Sleep Behavior Disorder (RBD)

Terjaga selama fase tidur REM dan melakukan gerakan atau tindakan yang tidak biasa. Konsultasikan dengan dokter untuk mengatasi RBD, seringkali melalui terapi perilaku.

7. Sleep Paralysis

Sensasi terjaga tetapi tidak dapat bergerak, sering disertai dengan halusinasi. Mengatur rutinitas tidur yang teratur dan menjaga lingkungan tidur yang nyaman dapat membantu mengurangi episode sleep paralysis.

8. Jet Lag

Gangguan tidur akibat perjalanan lintas zona waktu. Mengatur jadwal tidur sebelum perjalanan dan menyesuaikan diri dengan jadwal setelah tiba di lokasi dapat membantu mengatasi jet lag.

9. Shift Work Sleep Disorder (SWSD)

Kesulitan tidur yang dialami oleh pekerja dengan jadwal kerja bergilir. Menerapkan rutinitas tidur yang konsisten, menghindari stimulan, dan menciptakan lingkungan tidur yang nyaman dapat membantu mengurangi gejala SWSD.

10. Sleep Talking

Berbicara saat tidur tanpa disadari. Menjaga gaya hidup sehat, mengurangi konsumsi obat-obatan stimulan, dan mengelola stres dapat membantu mengurangi kejadian sleep talking.

Gangguan tidur memiliki dampak signifikan pada kualitas hidup, tetapi dengan pemahaman yang tepat dan penanganan yang sesuai, kita dapat mengatasi masalah ini. Penting untuk diingat bahwa gangguan tidur serius sebaiknya dikonsultasikan dengan tenaga medis untuk diagnosis dan melakukan penanganan dengan akurat. Semoga informasi ini bermanfaat dalam membantu Anda mencapai istirahat yang berkualitas dan hidup yang lebih sehat.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Wahyu Astungkara