Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Wahyu Astungkara
Ilustrasi alat kontrasepsi pil (Freepik/Jcomp)

Saat ini, kesadaran akan pentingnya pengendalian kelahiran semakin meningkat di kalangan kaum perempuan dan laki-laki. Mengapa hal ini penting? Karena memiliki anak adalah sebuah tanggung jawab besar yang membutuhkan kesiapan fisik, emosional, dan finansial.

Untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, sangat penting bagi kaum perempuan dan laki-laki untuk memahami dan menggunakan alat kontrasepsi dengan bijak.

BACA JUGA: 4 Jenis Buah yang Baik Dikonsumsi untuk Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut

Dalam artikel ini, penulis akan memperkenalkan berbagai macam jenis alat kontrasepsi yang perlu diketahui oleh setiap individu berdasarkan sumber resmi Badan Kesehatan Dunia (WHO), American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) dan BKKBN Negara Kesatuan Republik Indonesia.

1. Pil 

Pil ini mengandung hormon sintetis yang menghambat ovulasi, sehingga mencegah terjadinya kehamilan. Selain itu, terdapat juga suntikan kontrasepsi yang wajib diulang setiap bulan. Metode ini cukup efektif dan praktis, tetapi pengguna perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk menentukan apakah metode ini sesuai dengan kondisi kesehatan calon pengguna kontrasepsi.

2. Kondom

Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang paling mudah diperoleh dan digunakan. Selain mencegah kehamilan, kondom juga melindungi dari penyakit menular seksual. Namun, penggunaan kondom yang tepat dan konsisten sangat penting agar efektivitasnya optimal.

Ada dua jenis kondom, yaitu kondom untuk pria dan kondom untuk wanita. Khusus untuk kondom perempuan cara pemasangannya perlu ketelitian dan extra hati-hati, karena rentan ada perlukaan kecil yang menyebabkan iritasi.

BACA JUGA: Kenali 5 Gejala Usus Buntu pada Anak, Bukan Hanya Nyeri Perut

3. Intrauterine device (IUD)

Salah satu metode kontrasepsi jangka panjang yang dinilai efektif. IUD ditempatkan di dalam rongga rahim oleh tenaga medis demi mencegah kehamilan. Terdapat dua jenis IUD yang umum digunakan, yaitu IUD hormonal dan non-hormonal. Setiap jenis memiliki kelebihan dan kekurangan, oleh karena itu konsultasi dengan dokter sangat penting sebelum memutuskan menggunakan IUD.

Selain metode-metode di atas, ada juga metode kontrasepsi lain seperti implan hormonal, pemasangan cincin vagina, dan metode kalender. Semua metode ini memiliki tingkat efektivitas yang berbeda-beda dan memerlukan pemahaman yang baik dalam penggunaannya.

Meskipun menerapkan alat kontrasepsi, perlu dicatat bahwa tidak ada metode kontrasepsi yang 100% efektif. Ada kemungkinan terjadi kehamilan. Oleh karena itu, pengguna alkon wajib terus memantau dan berkomunikasi dengan pasangan tentang kebutuhan kontrasepsi dan, jika diperlukan, mencari saran dari tenaga medis.

BACA JUGA: Rambutmu Kering? Aplikasikan 6 Serum Alami ini untuk Mengatasinya

Perempuan dan laki-laki tampaknya memiliki tanggung jawab untuk mencari informasi yang akurat dengan sumber yang dapat dipercaya sebelum memilih metode kontrasepsi yang tepat. Setiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, oleh karena itu konsultasi dengan tenaga medis di bidangnya adalah langkah yang bijak sebelum memutuskan metode kontrasepsi yang sesuai.

Selain itu, penting juga untuk memahami bahwa penggunaan alat kontrasepsi tidak hanya bertujuan mencegah kehamilan, tetapi juga melindungi diri dari infeksi menular seksual.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Wahyu Astungkara