Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | .Totok Suryanto.
Ilustrasi wanita sedang menangis (pexels/kath-smith)

Banyak yang tak menyadari bahkan mengabaikan tanda-tanda suicidal thoughts atau keinginan mengakhiri hidup dengan cara berbahaya.

Meskipun tidak setiap hari, pemberitaan tentang bunuh diri masih saja terekspos. Pertanda bahwa beberapa orang tidak memiliki kekuatan menghadapi tekanan dan penderitaan psikis. Membaca narasi dari kalimat tentang kejadian bunuh diri membuat perasaan menjadi miris. Sebelum seseorang ingin melakukan bunuh diri akan menampilkan tanda-tanda peringatan yang bisa dipelajari dan diperhatikan supaya bisa dicegah.

Dilansir oleh suara.com pada tanggal 27 Mei 2023, seorang pria melakukan tindakan bunuh diri dengan cara melompat dari jembatan yang terbentang di jalan Soekarno Hatta kota Malang. Di lokasi ditemukan pisau cutter tanpa bercak darah serta bercak darah yang tercecer di trotoar dan pria tersebut ditemukan tewas di sungai dengan kedalaman 500 meter di bawah jembatan. 

Dua hari berikutnya pada tanggal 29 Mei 2023, diberitakan kembali bahwa terjadi penggagalan aksi bunuh diri di kota Malang. Sebelum kejadian, korban sempat mengirim pesan whatsapp kepada orang tuanya dan diteruskan kepada kakak korban yang kemudian minta bantuan teman korban melakukan pengecekan. Korban seorang mahasiswi ditemukan sedang duduk di lantai kamar kos yang dikunci dari dalam dengan memegang pisau di tangan kanan serta mengalami luka gores di tangan kiri tanpa pendarahan. 

Dilansir dari instagram himpsipusat bahwa seseorang yang memiliki Suicidal Thoughts atau keinginan mengakhiri hidup akan menampilkan tanda-tanda berikut ini:

1. Membicarakan keinginan untuk mengakhiri hidup

Tanda bahwa seseorang ingin mengakhiri hidupnya akan disampaikan melalui pembicaraan tentang kematian kepada diri sendiri, anggota keluarga, teman, sahabat atau orang terdekat karena merasa tidak memiliki alasan untuk hidup. Pembicaraan juga mengarah kepada keinginan untuk menghilang selama-lamanya dari muka bumi dan keinginan untuk melakukan bunuh diri. 

2. Sering mengucapkan kalimat negatif kepada diri sendiri 

Keinginan untuk mengakhiri hidup ditandai dengan seringnya memiliki prasangka negatif dengan mengucapkan kalimat untuk menyalahkan diri sendiri karena merasa tidak berguna, merasa hidupnya sudah hancur dan tidak bisa dipulihkan, merasa bahwa keberadaannya menyusahkan dan menjadi beban bagi orang lain. 

BACA JUGA: Dikenal Paling Royal, 4 Zodiak Ini selalu Berikan Kemewahan untuk Anaknya

3. Perubahan fisik yang drastis

Perubahan secara drastis ditampilkan melalui kebiasaan tidur terlalu sering atau sebaliknya kurang tidur, pola makan menjadi tidak teratur, selera makan meningkat ekstrem atau kehilangan selera makan. Perasaan menjadi lebih sensitif dibandingkan sebelumnya, mudah merasa terluka dan seringkali menangis dengan tiba-tiba. 

4. Terdapat tanda melakukan self harm

Munculnya dorongan untuk melakukan tindakan menyakiti atau melukai diri sendiri dengan berbagai cara seperti menarik rambut sekuat tenaga, mencubit bagian tubuh dan menggaruk kulit sampai terluka, memukul atau menyayat bagian tubuh sendiri sampai terluka dan berdarah, mengonsumsi zat berbahaya dan beracun. Tindakan menyakiti diri sendiri dilakukan untuk melampiaskan rasa sakit psikis yang tidak terbendung kepada rasa sakit fisik. 

5. Menjauhkan diri dari orang lain

Pergaulan sehat menjadi terganggu karena tiba-tiba menjauh bahkan menghilang dari komunitas persahabatan. Komunikasi dengan teman, sahabat bahkan keluarga menjadi terputus karena semakin sulit dihubungi, tidak aktif dalam kegiatan dan mulai isolatif dengan mengurung diri di dalam kamar selama berhari-hari. 

6. Tiba-tiba mengucapkan perpisahan 

Tanpa menyebutkan alasan tiba-tiba mengirimkan pesan perpisahan kepada orang-orang terdekat, gemar membuat ucapan perpisahan melalui media sosial atau menonaktifkan akun media sosial yang dimiliki untuk menghilangkan jejak supaya sulit dilacak keberadaannya.

Tanda-tanda peringatan di atas perlu dipastikan kebenaran faktanya berdasarkan pengamatan yang bisa dipertanggungjawabkan. Jika orang terdekat kamu mengalami tanda-tanda tersebut, cegahlah dan tawarkan bantuan dengan membangun komunikasi yang sehat untuk mengurangi beban psikis yang dirasakan. Jika masalah yang dihadapi terlalu berat, diskusikan bersama keluarganya agar bisa dirujuk kepada psikiater, psikolog atau klinik kesehatan. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

.Totok Suryanto.