Kesehatan dan kebahagiaan merupakan dua hal yang selalu diidam-idamkan oleh setiap individu. Ternyata, hormon-hormon dalam tubuh memiliki peran krusial dalam menentukan kadar kebahagiaan seseorang. Hormon-hormon ini dapat diatur dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari. Ingin tahu hormon yang dimaksud? Simak ulasannya di sini.
Serotonin, si Pengendali Mood
Serotonin sering disebut sebagai "hormon kebahagiaan". Produksi serotonin dipengaruhi oleh nutrisi, aktivitas fisik, dan sinar matahari. Cara meningkatkan serotonin termasuk mengonsumsi makanan yang kaya triptofan seperti kacang-kacangan, telur, dan susu, serta melakukan aktivitas fisik secara teratur.
Dopamin, si Pengatur Energi
Dopamin berkaitan dengan sensasi pahala dan kepuasan. Aktivitas yang memberikan kepuasan seperti berolahraga, menyelesaikan tugas, atau mendapatkan pencapaian dapat meningkatkan kadar dopamin. Oleh karena itu, dopamin dikenal sebagai neurotransmitter yang bertugas mengantarkan rangsangan. Ketika Anda mencapai tujuan, perasaan kepuasan, kegembiraan, dan kebanggaan yang muncul adalah hasil dari aksi dopamin.
Oksitosin, si Hormon Cinta
Oksitosin dikenal sebagai "hormon kasih sayang". Hormon ini dilepaskan saat kita berinteraksi dengan orang lain, seperti pelukan atau ciuman, serta saat merawat anak. Hubungan sosial yang kuat dan mendalam dapat membantu meningkatkan produksi oksitosin.
Endorfin, Si Pereda Stres dan Nyeri
Endorfin dikenal sebagai "hormon pereda stres" karena dapat meredakan rasa sakit dan meningkatkan suasana hati. Olahraga, tertawa, hubungan intim dan meditasi merupakan beberapa cara untuk merangsang pelepasan endorfin dalam tubuh.
GABA, Si Pengendali Kecemasan
GABA membantu menenangkan sistem saraf dan mengurangi kecemasan. Olahraga, meditasi, dan latihan pernapasan adalah cara efektif untuk meningkatkan produksi GABA dalam tubuh.
Adrenalin, Si Booster Energi
Adrenalin merupakan hormon yang memicu "respon tempur atau lari" dalam situasi stres atau berbahaya. Olahraga dan tantangan fisik dapat meningkatkan kadar adrenalin, namun perlu diingat untuk melakukannya dengan cara yang bijaksana.
Itulah sejumlah jenis hormon dan cara mendapatkannya. Hormon-hormon ini berperan dalam menciptakan berbagai emosi seperti kesedihan, rasa sakit, kebahagiaan, dan lainnya.
Selain itu, hubungan yang saling terkait antara hormon dan otak juga memengaruhi reaksi beragam kondisi seperti menangis, tertawa, atau berteriak seperti yang disarikan dari tinjauan dr. Irma Lidia di Jovee.id.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Belajar Membaca Peristiwa Perusakan Makam dengan Jernih
-
Kartini dan Gagasan tentang Perjuangan Emansipasi Perempuan
-
Membongkar Kekerasan Seksual di Kampus oleh Oknum Guru Besar Farmasi UGM
-
Idul Fitri dan Renyahnya Peyek Kacang dalam Tradisi Silaturahmi
-
Antara Pangan Instan dan Kampanye Sehat, Ironi Spanduk di Pasar Tradisional
Artikel Terkait
-
BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Shopee Indonesia Dorong Mitra dan Pengguna Terlindungi Jaminan Sosial
-
Ulasan Buku Secangkir Kopi Bully, Bahaya Bullying dalam Kehidupan
-
Dinamika Kuasa di Era Digital: Peran Media Sosial dalam Politik Kontemporer
-
Bantah Copot Cinta Mega Demi Pencitraan, PDIP DKI Ingatkan Pesan Megawati
-
4 Penyebab Isolasi Sosial, Ketidakmampuan untuk Terhubung dengan Orang Lain
Health
-
Kopi Bikin Awet Muda? Studi Harvard Buktikan Manfaat Tak Terduga
-
Bukan Sekadar Benci Hari Senin: Menguak Mitos 'Monday Blues'
-
Waspada! Apa yang Kita Makan Hari Ini, Pengaruhi Ingatan Kita 20 Tahun Lagi
-
Rayakan Hari Lari Sedunia: Langkah Kecil untuk Sehat dan Bahagia
-
Ilmuwan Temukan 'Sidik Jari' Makanan Ultra-Proses dalam Darah dan Urin
Terkini
-
4 Toner Lokal Kandungan Oat, Ampuh Hidrasi Kulit Kering dan Redakan Redness
-
5 OOTD Boyish Style ala Natty Nantanat, Bisa Buat Hangout Hingga Ngonser!
-
Ulasan Novel Evermore: Kisah Rumit yang Bikin Nyesek Sekaligus Gregetan!
-
Teaser Rilis, Arisu Bertekad Selamatkan Usagi di Alice in Borderland 3
-
Ulasan Novel Matahari Terbenam, Potret Sunyi dari Dunia Pasca Perang