Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Wahyu Astungkara
Ilustrasi ekspresi bahagia (Freepik/benzoix)

Kesehatan dan kebahagiaan merupakan dua hal yang selalu diidam-idamkan oleh setiap individu. Ternyata, hormon-hormon dalam tubuh memiliki peran krusial dalam menentukan kadar kebahagiaan seseorang. Hormon-hormon ini dapat diatur dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari. Ingin tahu hormon yang dimaksud? Simak ulasannya di sini.

Serotonin, si Pengendali Mood

Serotonin sering disebut sebagai "hormon kebahagiaan". Produksi serotonin dipengaruhi oleh nutrisi, aktivitas fisik, dan sinar matahari. Cara meningkatkan serotonin termasuk mengonsumsi makanan yang kaya triptofan seperti kacang-kacangan, telur, dan susu, serta melakukan aktivitas fisik secara teratur.

Dopamin, si Pengatur Energi

Dopamin berkaitan dengan sensasi pahala dan kepuasan. Aktivitas yang memberikan kepuasan seperti berolahraga, menyelesaikan tugas, atau mendapatkan pencapaian dapat meningkatkan kadar dopamin. Oleh karena itu, dopamin dikenal sebagai neurotransmitter yang bertugas mengantarkan rangsangan. Ketika Anda mencapai tujuan, perasaan kepuasan, kegembiraan, dan kebanggaan yang muncul adalah hasil dari aksi dopamin.

Oksitosin, si Hormon Cinta 

Oksitosin dikenal sebagai "hormon kasih sayang". Hormon ini dilepaskan saat kita berinteraksi dengan orang lain, seperti pelukan atau ciuman, serta saat merawat anak. Hubungan sosial yang kuat dan mendalam dapat membantu meningkatkan produksi oksitosin.

Endorfin, Si Pereda Stres dan Nyeri

Endorfin dikenal sebagai "hormon pereda stres" karena dapat meredakan rasa sakit dan meningkatkan suasana hati. Olahraga, tertawa, hubungan intim dan meditasi merupakan beberapa cara untuk merangsang pelepasan endorfin dalam tubuh.

GABA, Si Pengendali Kecemasan

GABA membantu menenangkan sistem saraf dan mengurangi kecemasan. Olahraga, meditasi, dan latihan pernapasan adalah cara efektif untuk meningkatkan produksi GABA dalam tubuh.

Adrenalin, Si Booster Energi

Adrenalin merupakan hormon yang memicu "respon tempur atau lari" dalam situasi stres atau berbahaya. Olahraga dan tantangan fisik dapat meningkatkan kadar adrenalin, namun perlu diingat untuk melakukannya dengan cara yang bijaksana.

Itulah sejumlah jenis hormon dan cara mendapatkannya. Hormon-hormon ini berperan dalam menciptakan berbagai emosi seperti kesedihan, rasa sakit, kebahagiaan, dan lainnya.

Selain itu, hubungan yang saling terkait antara hormon dan otak juga memengaruhi reaksi beragam kondisi seperti menangis, tertawa, atau berteriak seperti yang disarikan dari tinjauan dr. Irma Lidia di Jovee.id.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Wahyu Astungkara