Ketombe bisa dianggap sebagai masalah umum semua orang yang sering kali mengganggu kesehatan kulit kepala dan rambut seseorang. Banyak mitos dan fakta beredar tentang ketombe, yang memengaruhi persepsi untuk penanganan terhadap masalah ini. Lalu bagaimana mitos dan faktanya? Yuk, disimak uraiannya.
Mitos 1: Ketombe Hanya Muncul Akibat Kepala yang Kotor
Fakta: Ketombe disebabkan oleh pertumbuhan ragi alami di kulit kepala. Meskipun kebersihan penting, ketombe juga berkaitan dengan faktor genetik, peradangan kulit, dan sistem kekebalan tubuh.
BACA JUGA: 4 Cara Mengatasi Gigi Kuning secara Alami, Tidak Perlu Biaya Mahal!
Mitos 2: Ketombe Hanya Akan Hilang dengan Sampo Mahal
Fakta: Ketombe dapat diatasi dengan berbagai sampo, tidak hanya yang mahal. Sampo anti-ketombe yang mengandung bahan seperti pirition seng, ketoconazole, atau selenium sulfida dapat membantu mengurangi ketombe.
Mitos 3: Menggaruk Kepala Dapat Membantu Menghilangkan Ketombe
Fakta: Menggaruk kulit kepala malah dapat memperburuk kondisi dan menyebabkan iritasi. Ini dapat mengakibatkan peradangan yang lebih besar dan peningkatan ketombe.
Mitos 4: Ketombe Hanya Muncul saat Musim Dingin
Fakta: Meskipun cuaca dingin dapat memperburuk ketombe, kondisi ini bisa muncul sepanjang tahun. Penyebabnya tidak hanya terkait dengan cuaca, tetapi juga faktor-faktor seperti stres dan gaya hidup.
BACA JUGA: 6 Manfaat Streching Ringan di Pagi Hari untuk Kebugaran, Otot Jadi Fresh
Mitos 5: Menggunakan Sampo Anti-Ketombe Secara Teratur Akan Ketergantungan
Fakta: Penggunaan sampo anti-ketombe secara teratur tidak menyebabkan ketergantungan. Namun, jika ketombe tidak mereda, berkonsultasilah dengan dokter kulit untuk menentukan penyebab dan pengobatan yang tepat.
Mitos 6: Ketombe Hanya Muncul pada Orang dengan Rambut Rontok
Fakta: Meskipun ada hubungan antara ketombe dan rambut rontok, tidak semua orang dengan ketombe akan mengalami rambut rontok. Keduanya memiliki penyebab yang berbeda dan memerlukan penanganan yang sesuai.
Dengan memahami fakta yang sesungguhnya mengenai ketombe, kita dapat mengatasi masalah ini dengan lebih efektif dan menjaga kesehatan kulit kepala secara optimal. Jika ketombe tidak kunjung membaik meski sudah menggunakan perawatan yang tepat, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit untuk penanganan lebih lanjut sebagaimana yang diulas dari sumber tulisan Mayo Clinic, "Dandruff.". Serta situs National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases, "Questions and Answers about Psoriasis".
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Belajar Membaca Peristiwa Perusakan Makam dengan Jernih
-
Kartini dan Gagasan tentang Perjuangan Emansipasi Perempuan
-
Membongkar Kekerasan Seksual di Kampus oleh Oknum Guru Besar Farmasi UGM
-
Idul Fitri dan Renyahnya Peyek Kacang dalam Tradisi Silaturahmi
-
Antara Pangan Instan dan Kampanye Sehat, Ironi Spanduk di Pasar Tradisional
Artikel Terkait
-
SBY Ajak Bangsa Indonesia Lepas dari Belenggu Mitos Orde Baru
-
7 Fakta Menarik Timnas Indonesia Bantai Thailand di Semifinal Piala AFF U23
-
5 Fakta Menarik Kemenangan Timnas Indonesia U-23 Atas Thailand di Semifinal Piala AFF U-23 2023
-
6 Fakta Unik Sosok Oklin Fia yang Diperiksa Polisi Soal Jilat Es Krim
-
Ayu Ting Ting Dikabarkan Harus Dioperasi, Ruben Onsu Donorkan Organ Tubuhnya, Benarkah?
Health
-
Kopi Bikin Awet Muda? Studi Harvard Buktikan Manfaat Tak Terduga
-
Bukan Sekadar Benci Hari Senin: Menguak Mitos 'Monday Blues'
-
Waspada! Apa yang Kita Makan Hari Ini, Pengaruhi Ingatan Kita 20 Tahun Lagi
-
Rayakan Hari Lari Sedunia: Langkah Kecil untuk Sehat dan Bahagia
-
Ilmuwan Temukan 'Sidik Jari' Makanan Ultra-Proses dalam Darah dan Urin
Terkini
-
Redmi Pad 2 Rilis di Indonesia, Tablet Murah Terbaru dari Xiaomi Dibanderol Rp 2 Jutaan
-
Honor Magic V5 Resmi Meluncur, HP Lipat Paling Tipis dan Ringan dengan Sistem Android 15
-
Sempat Diskip! Han So Hee Siap Gelar Fanmeeting di Jakarta Bulan Oktober
-
4 Gaya Elegan Minimalis ala Sana TWICE, Sontek untuk Kesempatan Spesial!
-
Representasi Perempuan di Layar Kaca: Antara Stereotip dan Realitas