Sandalwood oil atau disebut juga minyak cendana, merupakan bentuk minyak esensial yang diperoleh dari hasil destilasi uap kayu pohon cendana. Tanaman yang dalam bahasa latin disebut Santalum album ini memang telah lama dikenal karena memiliki aroma yang khas. Bahkan, cendana juga sering digunakan sebagai bahan baku pembuatan parfum dan aromaterapi sejak zaman dahulu.
Berbagai penelitian ilmiah menyebutkan bahwa minyak cendana memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan, terutama pada pria. Nah untuk lebih jelasnya mari simak pembahasan berikut.
1. Meningkatkan Gairah Seks
Dalam pengobatan tradisional Ayurveda, minyak cendana menjadi salah satu bahan baku yang kerap digunakan, karena bisa meningkatkan gairah dan performa pria saat berhubungan seks.
Pasalnya, kandungan aromaterapi dalam minyak cendana akan melepaskan dopamin, sehingga meningkatkan mood dan hasrat seksual secara alami.
2. Mengatasi Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Meski penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita, namun tak menutup kemungkinan untuk terjadi pada pria. Terlebih jika Anda tidak memperhatikan kesehatan dan kebersihan alat kelamin.
Minyak cendana dipercaya mampu mengatasi hal tersebut berkat kandungan alpha-santalol and beta-santalol yang bersifat anti bakteri. Cara penggunaannya pun terbilang mudah. Anda cukup menambahkan beberapa tetes minyak cendana ke dalam 180 ml air hangat, lalu usapkan pada area kelamin beberapa kali sehari atau sesuai kebutuhan
Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi 1 hingga 1,5 ml minyak cendana murni untuk membantu proses pengobatan infeksi saluran kemih.
3. Mengurangi Peradangan
Bagi pria, aktivitas bercukur kumis dan jenggot menjadi hal penting yang tak boleh terlewatkan. Sayangnya, banyak pria yang malas menggunakan krim cukur. Padahal, krim tersebut dapat mencegah iritasi dan peradangan akibat gesekan dari pisau cukur.
Untuk mengatasinya, Anda bisa menggunakan beberapa tetes minyak cendana yang dioleskan pada area bekas cukuran. Kandungan aktif pada minyak cendana akan membantu menenangkan serta melembapkan kulit.
4. Menjaga Kesehatan Kulit
Minyak cendana memiliki efek regeneratif yang bisa merangsang pertumbuhan sel-sel kulit baru. Oleh sebab itu, penggunaan minyak cendana dalam produk skincare pria diyakini mampu memperbaiki kerusakan kulit, termasuk bekas luka atau tanda-tanda penuaan dini.
Itulah tadi pembahasan tentang empat manfaat potensial minyak cendana bagi kesehatan pria, seperti dilansir dari uofmhealth.org, artikel Nair, S. N., Fathima, T. I., & Naveen, S. (2022). Sandalwood: Traditional knowledge from ayurveda. Compendium of Plant Genomes, dan jurnal Francois-Newton, V., Brown, A., Andres, P., Mandary, M. B., Weyers, C., Latouche-Veerapen, M., & Hettiarachchi, D. (2021). Antioxidant and anti-aging potential of Indian sandalwood oil against environmental stressors in vitro and ex vivo. Cosmetics, 8(2), 53. Semoga bermanfaat!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Tag
Baca Juga
-
6 Penyebab Penis Berdarah yang Perlu Anda Waspadai, Pernah Mengalaminya?
-
6 Penyebab Mata Kaki Bengkak, Mulai dari Cedera hingga Penyakit Ginjal
-
Catat! Ini 4 Posisi Tidur yang Dianjurkan bagi Ibu Hamil
-
Jangan Anggap Remeh, Ini 5 Dampak Negatif Telat Makan bagi Kesehatan
-
5 Manfaat dan Aturan Penggunaan Minyak Ikan untuk Kucing
Artikel Terkait
Health
-
Kopi Bikin Awet Muda? Studi Harvard Buktikan Manfaat Tak Terduga
-
Bukan Sekadar Benci Hari Senin: Menguak Mitos 'Monday Blues'
-
Waspada! Apa yang Kita Makan Hari Ini, Pengaruhi Ingatan Kita 20 Tahun Lagi
-
Rayakan Hari Lari Sedunia: Langkah Kecil untuk Sehat dan Bahagia
-
Ilmuwan Temukan 'Sidik Jari' Makanan Ultra-Proses dalam Darah dan Urin
Terkini
-
Redmi Pad 2 Rilis di Indonesia, Tablet Murah Terbaru dari Xiaomi Dibanderol Rp 2 Jutaan
-
Honor Magic V5 Resmi Meluncur, HP Lipat Paling Tipis dan Ringan dengan Sistem Android 15
-
Sempat Diskip! Han So Hee Siap Gelar Fanmeeting di Jakarta Bulan Oktober
-
4 Gaya Elegan Minimalis ala Sana TWICE, Sontek untuk Kesempatan Spesial!
-
Representasi Perempuan di Layar Kaca: Antara Stereotip dan Realitas