Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Wahyu Astungkara
Ilustrasi daun kenikir (morulaivf.co.id)

Kenikir adalah tanaman herbal yang sering digunakan sebagai lalapan atau campuran masakan. Tanaman ini memiliki rasa yang asam dan pedas, dan memiliki berbagai manfaat kesehatan yang dinilai sangat menakjubkan. Yuk, disimak ulasannya.

Mencegah dan mengobati kanker

Kenikir mengandung senyawa antikanker yang kuat, seperti flavonoid, polifenol, dan asam rosmarinic. Senyawa-senyawa ini dapat membantu mencegah pertumbuhan sel kanker dan metastasis.

Sebuah penelitian terbitan di Journal of Food Science and Technology menunjukkan bahwa ekstrak kenikir bisa menghambat pertumbuhan sel kanker payudara dan kanker usus besar.

Menjaga kesehatan jantung

Kandungan antioksidan yang tinggi di daun kenikir juga dinilai bisa melindungi jantung dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul yang dapat merusak sel dan jaringan tubuh, termasuk jantung.

Sebuah penelitian yang disebarluaskan oleh Journal of Ethnopharmacology mengungkapkan bahwa ekstrak kenikir dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam darah.

Menurunkan tekanan darah

Kenikir memiliki efek diuretik yang dapat membantu menurunkan tekanan darah. Tekanan darah tinggi adalah salah satu faktor risiko penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal.

Tulisan di Journal of Ethnopharmacology bahkan mengekplorasi jika ekstrak kenikir disinyalir menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada tikus dengan hipertensi.

Memperlancar pencernaan

Kenikir mengandung serat yang tinggi, yang dapat membantu melancarkan pencernaan. Serat dapat membantu menyerap air dan melancarkan pergerakan makanan melalui saluran pencernaan.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal International Journal of Nutrition and Food Sciences menunjukkan bahwa konsumsi kenikir dapat meningkatkan frekuensi buang air besar pada orang dengan sembelit.

Meningkatkan daya tahan tubuh

Kenikir mengandung vitamin C dan mineral lain yang dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh yang kuat dapat membantu tubuh melawan infeksi.

Misalnya di Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine mengindikasikan bahwa konsumsi kenikir dapat meningkatkan kadar sel darah putih dalam darah.

Menjaga kesehatan tulang

Kenikir mengandung kalsium dan fosfor yang tinggi, yang penting untuk kesehatan tulang. Kalsium dan fosfor membantu memperkuat tulang dan mencegah osteoporosis.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Journal of Food Science and Technology menunjukkan bahwa ekstrak kenikir dapat meningkatkan kepadatan mineral tulang pada tikus.

Mencegah anemia

Kenikir mengandung zat besi yang tinggi, yang penting untuk produksi sel darah merah. Sel darah merah membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Journal of Ethnopharmacology menunjukkan bahwa ekstrak kenikir dapat meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah.

Meningkatkan kualitas tidur

Kenikir mengandung senyawa yang dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Senyawa ini dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh, sehingga lebih mudah untuk tidur.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Phytotherapy Research menunjukkan bahwa ekstrak kenikir dapat meningkatkan kualitas tidur pada tikus.

Cara mengonsumsi kenikir

Kenikir dapat dikonsumsi segar, direbus, atau ditumis. Kenikir juga dapat dikeringkan dan dihaluskan menjadi bubuk.Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengonsumsi kenikir:

  • Lalapan
  • Salad
  • Olahan sayur
  • Obat herbal

Konsumsi kenikir dengan bijak

Kenikir umumnya aman dikonsumsi, akan tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu: 

  • Kenikir dapat menyebabkan alergi pada beberapa orang.
  • Kenikir tidak boleh dikonsumsi oleh wanita hamil dan menyusui.

Demikianlah sejumlah manfaat Kenikir yang sering diyakini memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Selain bisa mencegah dan mengobati kanker, kenikir juga membantu mencegah dan mengobati berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan osteoporosis.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Wahyu Astungkara