Menulis adalah salah satu kegiatan yang mulai banyak dilakukan orang. Rutin membuat jurnal terbukti ampuh meredakan stres akibat overthinking.
Selain itu, seiring berjalannya waktu, mulai banyak pihak yang memfasilitasi penulis untuk melahirkan karyanya. Hal ini juga bisa mendatangkan pundi-pundi rupiah, dan semakin banyak orang yang melirik platform menulis online.
Namun, tahukah kamu bahwa ada 3 etika krusial yang harus diperhatikan ketika ingin menjadi penulis?
BACA JUGA: 5 Hambatan yang Biasa Dihadapi Seorang Penulis Pemula dan Profesional
Berikut 3 etika yang bisa mempengaruhi karier menulismu.
1. Jangan Memaksa Pembaca
Sebagai penulis pemula, kamu mungkin tidak pernah membayangkan, bahwa ternyata menjual buku atau suatu karya itu tergolong tidak mudah. Belum memiliki pasar yang luas membuatmu mungkin akan mencoba menawarkan karyamu pada orang terdekat. Namun terkadang, hal ini juga sulit dilakukan.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa minat baca masyarakat di Indonesia masih tergolong rendah. Oleh sebab itu, penolakan juga terkadang dirasakan dari orang terdekat ketika kamu menawari mereka karya yang sudah susah payah kamu susun.
Meski begitu, jangan pernah memaksa pembacamu untuk membaca atau membeli karyamu. Sikap ini akan membuat mereka merasa tidak nyaman.
2. Jangan Mengemis
Ingin agar cepat dikenal atau mendapatkan hasil dari proses menulis terkadang membuat sebagian penulis 'mengemis' perhatian pembaca. Sama seperti poin pertama, hal ini akan membuat pembacamu merasa tidak nyaman.
Jangan pernah berpikir untuk menggunakan kalimat, "sudah susah-susah nulis, baca dong untuk menghargai", "orang terdekat aja gak mau baca, miris", "baca tulisanku ya, jangan cuma dianggurin kalau tahu temannya penulis", dan lain sebagainya.
Alih-alih mendatangkan simpati, kalimat-kalimat ini justru akan membuat pembacamu ilfeel karena terkesan memaksa dan mengemis. Perlu kamu sadari, bahwa setiap orang memiliki selera bacaan yang berbeda.
Ketika sebagian orang tidak membaca tulisanmu, belum tentu tulisanmu buruk. Bisa jadi mereka hanya tidak cocok dengan tema yang sedang kamu angkat.
BACA JUGA: 4 Ketakutan yang Sering Dirasakan oleh Penulis Pemula
3. Jangan Mencuri
Selain menjaga hubungan dengan pembaca, kamu juga perlu menjaga hubungan baik dengan sesama penulis. Salah satunya dengan tidak mencuri ide penulis lain atau yang biasa disebut dengan plagiat.
Bagi seorang penulis, ide tentu menjadi harta mereka yang paling berharga. Kamu tentu tidak ingin 'kan hartamu diambil orang lain? Maka dari itu, kamu juga tidak boleh mengambil milik orang lain.
Demikian 3 etika krusial penulis yang harus diperhatikan. Semoga membantu.
Baca Juga
-
Tak Hanya Sesama Teman, Saat Guru dan Dosen Juga Jadi Pelaku Bully
-
Kisah Relawan Kebersihan di Pesisir Pantai Lombok
-
Viral Tumbler KAI: Bahaya Curhat di Medsos Bagi Karier Diri dan Orang Lain
-
Ricuh Suporter Bola hingga War Kpopers, Saat Hobi Tak Lagi Terasa Nyaman
-
Budaya Titip Absen: PR Besar Guru Bagi Pendidikan Bangsa
Artikel Terkait
-
3 Penulis Terkenal yang Pernah Menghilang Secara Misterius
-
5 Penulis Novel Jepang Serupa Keigo Higashino: Spesialis Novel Misteri
-
5 Modal Utama Menjadi Content Writer, Konsistensi adalah Kunci!
-
Etika Berlalu-Lintas Jadi Materi Edukasi Polrestro Jaktim untuk Petugas Gulkarmat
-
3 Rekomendasi Film Non Horor Adaptasi Buku Stephen King yang Wajib Kamu Tonton
Hobi
-
Komunitas Boardgame Yogyakarta Bangun Ruang Interaksi di Tengah Era Gadget
-
SEA Games 2025 dan Skuat Mewah Indonesia yang Tersia-Siakan Potensi Terbaiknya
-
Timnas U-22 Terancam Gagal ke Semifinal, Nova Arianto Berikan Motivasi Kuat
-
Nestapa Timnas Indonesia di SEA Games 2025: Bisa Pulang meski Belum Mainkan Laga Kedua!
-
SEA Games 2025: 2 Alasan Vietnam dan Malaysia Bisa Lebih Memilih untuk Main Mata!
Terkini
-
Hubungan Diuji! Sinopsis The Drama, Film Baru Zendaya dan Robert Pattinson
-
7 HP Rp 2 Jutaan Paling Kencang 2025, Skor AnTuTu Bisa Tembus 800 Ribuan!
-
6 Wearable Murah 2025: Mana yang Paling Worth It buat Dibeli?
-
Acara Variety Musik G-Dragon 'Good Day' Dipastikan Lanjut ke Musim Kedua
-
Generasi Muda dalam Ancaman menjadi Pelaku dan Korban Bullying