Timnas Indonesia U-22 yang berlaga di babak semi final gelaran Sea Games 2023 Kamboja, memetik kemenangan dramatis atas lawannya, Vietnam. Bermain dengan sang juara bertahan, Indonesia yang harus bermain dengan sepuluh pemain sejak menit ke 58, berhasil menumbangkan The Golden Dragon Squad dengan skor tipis 3-2.
Gol kemenangan timnas Indonesia tercipta melalui Komang Teguh Trisnanda, tendangan Marselino Ferdinan yang terdefleksi oleh Muhammad Ferrari, dan Taufany Muslihuddin di waktu tambahan jelang laga berakhir.
BACA JUGA: Prediksi Skor Thailand vs Myanmar di Semifinal SEA Games 2023 Malam Ini
Kemenangan anak-anak Garuda atas Vietnam ini tak hanya bermakna tiket semi final yang berhak mereka raih, namun juga kembali meninggalkan pengalaman pahit bagi pelatih Vietnam U-22, Philippe Troussier.
Seperti yang kita ketahui, pelatih berkebangsaan Prancis tersebut pernah dibuat kehilangan pekerjaan oleh Timnas Indonesia senior sembilan belas tahun yang lalu. Kala itu, pelatih yang mendapatkan julukan sebagai "penyihir putih" tersebut menakhodai Timnas Qatar di gelaran Piala Asia 2004 yang diadakan di Cina.
Berhadapan dengan Timnas Indonesia di laga perdana grup A, anak asuh Troussier yang jauh lebih diunggulkan dalam pertandingan tersebut justru digebuk oleh Timnas Indonesia dengan skor 2-1. Budi Sudarsono dan Ponaryo Astaman menjadi aktor antagonis bagi pertahanan Qatar kala itu. Imbas dari kekalahan melawan Indonesia itu, Philippe Troussier bahkan harus rela kehilangan pekerjaannya sebagai pelatih Timnas Qatar.
BACA JUGA: Prediksi Timnas Indonesia vs Vietnam di Semifinal SEA Games 2023 Sore Ini
Pengalaman pahit Troussier kala berurusan dengan timnas Indonesia kembali terulang sembilan belas tahun kemudian. Berhadapan dengan anak-anak Merah Putih di babak semi final Sea Games Kamboja, Vietnam U-22 yang tampil mendominasi permainan justru kembali harus tersungkur di menit-menit akhir.
Lebih parahnya lagi adalah, kekalahan yang diderita oleh anak asuh Troussier tersebut terjadi kala mereka unggul jumlah pemain, setidaknya hampir dalam 40 menit terakhir permainan. Tak hanya itu, serangan Timnas Indonesia yang berbuah gol kemenangan justru terjadi ketika Indonesia tengah berada dalam kepungan pemain Vietnam, dan hanya bermodalkan tiga pemain saja dalam menyerang.
Mungkin dari sini Troussier akan selalu ingat, Indonesia adalah lawan yang tak akan mudah untuk dikalahkan olehnya, bahkan dengan jumlah pemain yang lebih banyak sekalipun.
Selamat untuk Timnas Indonesia!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Bela Timnas Indonesia Bertarung Melawan Jepang, Justin Hubner Harus Usung Misi Pribadi!
-
Meski Bermodalkan Skuat Mewah, Namun Menjadi Seorang Coach Shin Tae-yong Tidaklah Mudah
-
Makin Mengancam Kemapanan, Indonesia Juga Bikin Vietnam Meradang di Final AFF Futsal Championship 2024
-
Timnas Indonesia U-22, Piala AFF 2024 dan Kebijakan Potong Generasi Jilid II Shin Tae-yong
-
Rizky Ridho, dan Akselerasi Kejutannya yang Selalu Jadi Ancaman bagi Pertahanan Lawan
Artikel Terkait
-
2 'Dosa Besar' Justin Hubner Selama Bela Timnas Indonesia, Bikin Tim Frustasi
-
Coach Justin Sorot Pemain Keturunan Semarang Kelabakan Hadapi Jepang: Kalau Gue Jadi STY, Jangan Suruh Dia Main
-
Perasaan Campur Aduk Kevin Diks setelah Debut Bersama Timnas Indonesia
-
Ole Romeny 'Debut' di Indonesia: Langsung Assist, Rekan Setimnya Jadi Sorotan
-
Blunder Sana-sini, 3 'Dosa' Timnas Indonesia Haram Terulang saat Lawan Arab Saudi
Hobi
-
Media Vietnam Sebut Indonesia Belum Naik Kelas Gegara Kalah dari Jepang 0-4
-
Perasaan Campur Aduk Kevin Diks setelah Debut Bersama Timnas Indonesia
-
Dibekuk Jepang, Media Asing Sebut Timnas Indonesia Dapat Peringatan Keras
-
Pidato Erick Thohir di Ruang Ganti Jadi Kode Keras bagi Shin Tae-yong
-
Dua Wakil Indonesia Hari Ini Akan Berburu Gelar di Kumamoto Masters 2024
Terkini
-
Sadbor sebagai Duta Anti Judi Online: Paradoks Makna Pemberian Gelar
-
Ulasan Novel Happy Ending Machine: Ketika Mencintai Orang yang Salah
-
3 Rekomendasi Serum Lokal yang Mengandung Mugwort, Ampuh Hempaskan Jerawat
-
Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam: Melawan Tradisi Kawin Tangkap
-
Menguak Sisi Gelap Masyarakat Elitis dalam Novel Ferris Wheel at Night