Pemusatan latihan Timnas Indonesia menjelang gelaran FIFA Match Day bulan Juni 2023 mendatang sepertinya akan terasa berbeda. Hal ini tak lepas dari komposisi 26 pemain yang dipanggil oleh coach Shin Tae Yong untuk persiapan laga uji coba melawan Palestina dan Argentina pada tanggal 14 Juni serta 19 Juni mendatang.
Dalam daftar 26 pemain tersebut, pelatih asal Korea Selatan itu berani membuat sebuah gebrakan besar dengan memanggil setidaknya 8 pemain naturalisasi. Uniknya kedelapan pemain naturalisasi tersebut merupakan pemain keturunan Indonesia berdarah Eropa, sehingga bisa dipastikan dalam training center nanti Timnas Indonesia akan memiliki vibes berhawa Eropa.
Selain memanggil dua pemain naturalisasi yang bermain di dalam negeri seperti Mark Klok dan Stefano Lilipaly, pelatih yang sukses memulangkan Jerman di perhelatan Piala Dunia Rusia tahun 2018 tersebut juga memanggil pemain-pemain yang baru saja mendapatkan status naturalisasi.
Nama-nama pemain keturunan yang baru mendapatkan status alih kewarganegaraan seperti Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Ivar Jenner, Rafael Struick akan melengkapi para pemain naturalisasi yang sudah menjadi pakem di skuat Shin Tae Yong seperti Elkan Baggott dan Jordi Amat.
BACA JUGA: 4 Zodiak yang Suka Dimanjakan secara Berlebihan oleh Saudaranya, Ada Leo!
Coba bayangkan, dengan delapan pemain naturalisasi berdarah Eropa, tentu pelatnas Timnas Indonesia kali ini akan terasa sangat berbeda sekali bukan? Karena sejauh ini, pemanggilan delapan pemain naturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia adalah jumlah terbesar dalam sejarah perjalanan skuat Garuda.
Namun, tentu saja akan selalu ada sisi negatif dari setiap hal yang diputuskan. Pemanggilan delapan pemain berdarah Eropa tersebut tentu akan membuat pihak-pihak yang mendengungkan frase "local pride" akan semakin kesal. Pasalnya, di mata mereka, kekuatan terbaik dari Timnas Indonesia haruslah dibangun dari talenta-talenta yang murni berasal dari tanah air.
Bukan sebuah pendapat yang salah, namun juga harusnya menyadari karena selama ini Timnas Indonesia selalu merasa kesulitan jika bermodalkan pemain yang mereka labeli sebagai "local pride" tersebut.
Padahal di satu sisi, pencinta Timnas Indonesia menginginkan agar skuat Merah Putih bisa bersaing di level internasional dan tentu saja memberikan prestasi yang tinggi untuk membanggakan negeri.
Bagaimana? Ingin datang menyaksikan pemusatan latihan Timnas Indonesia ber-vibes Eropa nanti?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Kini Bersaing di Level Benua, tapi Bukan Perkara Mudah bagi STY untuk Bawa Pulang Piala AFF 2024
-
Bukan Hanya Negara ASEAN, Kandang Indonesia Kini Juga Patut Ditakuti Para Raksasa Asia
-
Coach Justin, Shin Tae-yong, Marselino Ferdinan dan Ikatan Telepati yang Terjalin di Antara Mereka
-
Shin Tae-yong, Marselino Ferdinan dan Kengototannya dalam Memilih Pemain yang Berujung Manis
-
Tak Perlu Didebat, Rizky Ridho Memang Layak utuk Bersaing di Level Kompetisi yang Lebih Tinggi!
Artikel Terkait
-
Shin Tae-yong: Kepercayaan Diri Pemain Sekarang Meningkat
-
Nyanyi Indonesia Raya, Intip Perbandingan Gaji Satoru Mochizuki dengan Shin Tae-yong
-
Pemain Timnas Indonesia Egy Maulana Vikri Jadi Brand Ambassador Mobile Legends
-
Media Belanda Soal Naturalisasi Timnas Indonesia: Pemain yang Sudah Gabung Membujuk Nama Lainnya
-
Soroti Kekurangan Kiper Indonesia, Asisten Shin Tae-yong: Saya Sering Melihat...
Hobi
-
Piala AFF 2024: Mayoritas Tim Gunakan Pelatih Asing, Korsel-Jepang Mendominasi
-
Pilih Stadion Manahan Solo, Vietnam Tuduh Indonesia Remehkan Piala AFF 2024
-
Tak Dapat Podium, Fabio Quartararo Tetap Nikmati Performa Motor M1
-
Media Vietnam Nilai Misi Ambisius Indonesia Bisa Berantakan, Ini Alasannya!
-
Nikmati Atmosfer Gila Bola di Indonesia, Ragnar Oratmangoen Ungkap Mimpinya
Terkini
-
7 Drama Korea Tayang Desember 2024, Ada Squid Game Season 2!
-
Transparansi Menjaga Demokrasi di Balik Layar Pemilu, Wacana atau Nyata?
-
Sinopsis Drama Korea Who Is She, Dibintangi Kim Hae Sook dan Jung Ji So
-
Ulasan Novel Semasa, Mencari Arti Rumah dalam Kisah Keluarga Kecil
-
Polemik KPU Menghadapi Tekanan Menjaga Netralitas dan Kepercayaan Publik