Berbeda dengan perhelatan Piala Dunia senior dan U-20 yang para juaranya didominasi oleh negara-negara yang berasal dari kawasan Amerika Latin dan benua Eropa, gelaran FIFA U-17 justru para kampiunnya didominasi oleh negara-negara yang berasal dari benua Afrika.
Dalam catatan fifa.com, sejak diadakan pada tahun 1985, benua Afrika telah sukses merengkuh 7 gelar juara, dimana Nigeria tercatat lima kali menjadi kampiun, sementara Ghana dua kali. Secara akumulasi, jumlah tersebut lebih banyak daripada wakil Amerika Latin dengan 4 gelar, ataupun benua Eropa yang baru mengoleksi empat trofi.
Uniknya lagi, dari tujuh gelar yang dimenangi oleh para wakil Afrika tersebut, empat diantaranya diraih oleh wakil Afrika ketika perhelatan dilangsungkan di benua Asia. Nigeria yang mendapatkan lima gelar juara sejauh ini, empat diantaranya direngkuh saat turnamen berlangsung di Benua Kuning.
Tahun 1985, pada edisi perdana Piala Dunia U-17 yang digelar di China, Nigeria yang tampil digdaya berhasil mencatatkan sejarah menjadi kampiun pertama ajang ini. Di partai final melawan Jerman Barat, mereka mampu mengandaskan Der Panzer dengan skor meyakinkan, dua gol tanpa balas.
Gelar kedua yang raih oleh Nigeria, terjadi pada tahun 1993, ketika Piala Dunia U-17 dilangsungkan di Jepang. Kerennya lagi, pada edisi ini, dua tim terbaik yang melaju ke partai final adalah perwakilan dari Afrika, yakni Nigeria dan Ghana. Pada laga final tersebut, Nigeria berhasil mengalahkan Ghana dengan skor 2-1 dan sukses membawa pulang gelar untuk kali kedua.
Tahun 2007, tuan benua Asia kembali berlaku untuk para wakil Afrika. Nigeria lagi-lagi berhasil menggapai partai puncak turnamen yang kala itu dimainkan di Korea Selatan. Pada partai final, Nigeria sukses mengalahkan Spanyol melalui adu tendangan penalti dengan skor 3-0 dan membawa pulang trofi ketiga mereka di ajang ini.
Terakhir, wakil Afrika kembali merasakan tuah benua Asia di tahun 2013 ketika Piala Dunia U-17 dilaksanakan di Uni Emirat Arab. Nigeria yang kembali mencapai final Piala Dunia, mengandaskan Meksiko yang menjadi kampiun edisi 2005 dengan skor meyakinkan 3-0. Satu gelar lain yang diraih oleh Nigeria, terjadi di tahun 2015, ketika FIFA U-17 dilangsungkan di Chile.
Nasib buruk juga pernah dialami oleh Nigeria. Mereka sejatinya juga lolos ke partai final Piala Dunia U-17 edisi 2001. Namun sayang, mereka gagal menjadi juara setelah dijegal 0-3 dari Prancis. Uniknya, saat itu putaran final FIFA U-17 dimainkan di Trinidad dan Tobago! aPun demikian dengan edisi 2009, Nigeria yang mencapai partai final, harus kalah dari Swiss, justru ketika mereka memainkan laga final itu di rumah sendiri, di benua Afrika.
Dan kali ini, perhelatan Piala Dunia U-17 kembali dilangsungkan di Indonesia yang merupakan bagian dari benua Asia. Menarik untuk dinantikan, apakah FIFA U-17 di Asia kali ini kembali mendatangkan tuah bagi para wakil Afrika?
Baca Juga
-
Disia-siakan oleh Indonesia, Shin Tae-yong Justru Laris Manis di Korea Selatan
-
Di Balik Kegagalan Meraih Juara, Ada Deja Vu yang Menghantui Timnas Indonesia
-
Timnas Filipina dan 3 Alasan Piala AFF U-23 Edisi 2025 Tak Akan Terlupakan oleh Mereka
-
Piala AFF U-23 dan Tebaran Ancaman Filipina Terhadap Kekuatan Mapan Sepak Bola Asia Tenggara
-
Piala AFF U-23 dan Raihan Gelar Individu yang Terasa Hambar bagi Seorang Jens Raven
Artikel Terkait
-
JIS Banyak Catatan, Menpora Sebut Pemprov DKI Segera Lakukan Perbaikan
-
Mendunia, Lemparan Maut Pratama Arhan Justru Dilarang di Liga Inggris?
-
2 Pemain Keturunan yang Dirumorkan Bakal Bela Timnas Indonesia, Sama-sama Main di Eropa
-
Daftar Para Juara yang Akan Kembali Bertarung di Piala Dunia U-17 Indonesia
-
Wow! Pemain Indonesia, Welber Halim Bakal Lakoni Laga Lawan Eks Klub Lionel Messi
Hobi
-
Baru Main Futsal? Ini Formasi yang Wajib Kamu Coba Biar Nggak Keteteran
-
Futsal Bukan Sekadar Hobi, Tapi Gaya Hidup Anak Muda Zaman Now!
-
Futsal dan Filosofi Hidup: Dari Lapangan, Mimpi dan Karakter Diri
-
BRI Super League: PSIM Yogyakarta Ratakan Menit Bermain dalam Uji Coba
-
BRI Super League: Arema FC Benahi Mentalitas untuk Jalani Laga Tandang
Terkini
-
7 Drama China yang Dibintangi Zhao Qing, Terbaru The Immortal Ascension
-
Ulasan Novel Overruled: Ambisi Dua Pengacara dalam Memperebutkan Kemenangan
-
Probabilitas atau Performa? Review Gim Demon Slayer The Hinokami Chronicles
-
Makoto Shinkai Janji Rilis Film Baru di 2025, Fans Minta Satu Hal Ini
-
iLy oleh Say My Name: Ungkapan Rasa Cinta dan Rindu yang Mendalam