Pemerintah Iran membantah isu soal Cristiano Ronaldo yang terancam hukuman cambuk hingga 99 kali. Bantahan itu disampaikan secara resmi oleh Kedutaan Besar Iran yang berada di Spanyol.
Sebelumnya, media-media ternama di Eropa seperti Goal.com Espana, Corriere dello Sport, Marca hingga Mundodeportivo memberitakan bahwa Cristiano Ronaldo terancam mendapatkan hukuman cambuk usai memeluk dan mencium kepala seorang perempuan penyandang disabilitas bernama Fatemeh Hamami.
Semua itu bermula ketika pemain berjuluk CR7 itu ke Iran bersama Al Nassr untuk melakukan pertandingan melawan tuan rumah Persepolis dalam matchday pertama Liga Champions Asia pada 20 September 2023 lalu. Di sela-sela lawatannya itu, Ronaldo menyempatkan untuk bertemu seorang pelukis penyandang disabilitas bernama Fatemeh Hamami dan memeluknya.
Kemudian Fatemeh yang terkenal akan karya lukisannya meski dengan keterbatasan memberi hadiah kepada peraih lima kali Ballon d'Or itu sebuah lukisan wajah sang pemain.
Sebagai ucapan terima kasih, Ronaldo kemudian memberikan pelukan lagi dan mencium kepala Fatemeh. Akan tetapi, tindakan megabintang asal Portugal itu dianggap perzinahan menurut aturan hukum di Iran. Bahkan, Ronaldo terancam mendapatkan hukuman cambuk sebanyak 99 kali jika kembali ke Iran.
Namun semua itu dibantah oleh Pemerintah Iran lewat kedutaan besar mereka di Spanyol. Justru Pemerintah Iran sangat menyambut baik kedatangan Cristiano Ronaldo.
Selain itu, dalam cuitannya di akun sosial media X, Kedutaan Besar Iran di Spanyol menyebutkan pemberitaan CR7 itu sebagai pengalihan isu konflik antara Palestina dan Israel.
"Kami dengan tegas menyangkal dikeluarkannya keputusan pengadilan apa pun terhadap atlet internasional mana pun di Iran," cuit pernyataan tersebut pada Jumat (13/10/2023).
"Sangat memprihatinkan bahwa publikasi berita-berita yang tidak berdasar seperti itu dapat menutupi kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang terhadap bangsa Palestina yang tertindas."
"Perlu dicatat bahwa Cristiano Ronaldo melakukan perjalanan ke Iran pada tanggal 18 dan 19 September untuk bermain dalam pertandingan sepak bola resmi dan diterima dengan sangat baik oleh masyarakat dan pihak berwenang."
"Pertemuannya yang tulus dan manusiawi dengan Fatemeh Hamami juga dipuji dan dikagumi oleh masyarakat dan otoritas olahraga negara tersebut," lanjutnya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Data Bicara: Mobil F1 atau Motor MotoGP yang Lebih Cepat?
-
Profil Sjoerd Woudenberg: Pelatih Kiper Timnas Indonesia Era Kluivert
-
Mengapa Nama Orang Islandia Banyak Berakhiran "-Son"? Ini Alasannya
-
Mengapa All England? Sejarah di Balik Nama Kejuaraan Bulu Tangkis Tertua
-
Kilas Balik MotoGP Argentina 2018: Start Unik Jack Miller yang Jadi Sorotan
Artikel Terkait
-
Cristiano Ronaldo Terancam Hukuman Cambuk karena Perzinahan di Iran, Kedubes: Hoaks
-
Hasil Portugal vs Slovakia: Cristiano Ronaldo Cetak Dua Gol, Selecao das Quinas Amankan Tiket Euro 2024
-
Gara-Gara Hal Ini, Cristiano Ronaldo Terancam Hukuman Cambuk, Kok Bisa?
-
Benarkah Iran Terlibat Di Balik Serangan Hamas Ke Israel?
-
Deretan Negara yang Mendukung Hamas dalam Konflik Israel-Palestina, Donaturnya Negara Kaya Minyak
Hobi
-
SEA Games 2025: Beda Nasib Timnas Putra dan Putri Indonesia, Seperti Apa?
-
Dear Ivar Jenner, Tak Masalah Jika Kali Ini Menolak Bergabung ke Timnas SEA Games!
-
Persyaratan Kembalinya STY dan Pemikiran Liar Suporter Timnas Indonesia Terhadap Federasi
-
5 Tahun Tak Mampu Berikan Gelar, Mengapa Pendukung Timnas Indonesia Inginkan STY Kembali?
-
Shin Tae-yong Masuk Bursa Pelatih Baru Thailand, PSSI Bakal 'Ketikung'?
Terkini
-
Halloween Bareng Pacar? Ini 5 Kostum Couple yang Simple tapi Tetap Stylish
-
Desak DPR, Pigai Ingin Korupsi Diakui Sebagai Pelanggaran HAM
-
Never Boring! 4 Ide OOTD Hitam ala Ningning aespa Buat yang Suka Gaya Bold
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Clara Shinta Minta Cerai Gegara Suami Kecanduan Drama China hingga Lupa Perhatikan Istri