Menjelang guliran babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran kedua, Palestina kini tengah dipusingkan dengan pemilihan stadion untuk laga kandang. Hal tersebut tak lepas dari membuncahnya konflik yang terjadi di negara tersebut dengan Israel.
Imbasnya, Timnas Palestina yang menjadi salah satu kontestan di putaran kedua babak kualifikasi nanti, mau tak mau harus bertanding di luar negara mereka untuk menjalankan laga kandang. Selain demi keselamatan skuat mereka sendiri, keputusan untuk bertanding di luar wilayah mereka juga merupakan antisipasi bagi keselamatan tim yang akan menjadi lawan-lawan mereka.
Berkenaan dengan hal tersebut, beberapa federasi sepak bola di kawasan Asia pun memberikan respon positif. Beberapa di antara mereka, menawari Palestina untuk bermain di stadion yang ada di negara masing-masing.
Salah satu negara yang paling getol menawarkan penggunaan stadionnya untuk Palestina adalah negeri jiran, Malaysia. Disadur dari informasi yang diunggah oleh akun TikTok Bola Netral, FAM selaku induk sepak bola tertinggi di Malaysia tersebut menawari Palestina untuk berkandang di negeri mereka.
Namun yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa sampai saat ini Indonesia atau PSSI tidak menawarkan bantuan kepada Palestina? Sebuah hal yang tentunya menjadi sebuah keanehan tersendiri, mengingat hubungan dekat yang terjalin antara kedua negara semenjak berdirinya negeri ini.
Usut punya usut, kemungkinan terbesar mengapa PSSI tidak atau belum memberikan penawaran kepada Palestina untuk berkandang di Indonesia adalah karena adanya penyelenggaraan event akbar Piala Dunia U-17. Jika berkaca dari jadwal kedua ajang tersebut, memang jadwal yang ada sangat berhimpitan.
Disadur dari laman the-afc.com, pertandingan yang dijalani oleh Palestina dengan status kandang akan dimainkan pada tanggal 21 November 2023. Laga itu sendiri akan mempertemukan antara Palestina yang berstatus sebagai tuan rumah melawan Australia.
Sementara jika kita berkaca pada jadwal Piala Dunia U-17 yang dirilis oleh FIFA, gelaran tersebut akan dimulai pada 10 November 2023 nanti dan baru akan usai pada tanggal 2 Desember 2023.
Jadi, besar kemungkinan mengapan PSSI tak menawarkan diri untuk menampung laga kandang Palestina karena saat itu masih berlangsung gelaran Piala Dunia U-17. Penyelenggaraan Piala Dunia U-17 ini sendiri juga bahkan mengorbankan Timnas Indonesia senior.
Karena adanya event ini, laga melawan Filipina pada tanggal 21 November 2023 nanti yang sejatinya akan dimainkan dengan status kandang, harus ditukar menjadi laga tandang terlebih dahulu.
Bermain dimanapun, Timnas Indonesia dan Palestina semoga tetap semangat ya!
Baca Juga
-
Liga Italia Serie A: Saat Eks MU dan Kiper Termahal Asia Kalah Kualitas dari Emil Audero
-
Emil Audero, Liga Italia Serie A dan Perjodohan Dirinya dengan Tim-Tim Medioker
-
Erick Thohir Jadi Menpora, Sebuah Keuntungan atau Kerugian bagi PSSI?
-
Emban Jabatan Menpora, Erick Thohir Harusnya Bisa Bawa PSSI Jauh Lebih Mengerikan!
-
Belum Juga Jera, AFC Kembali Bikin Ulah Jelang Bergulirnya Ronde Keempat Babak Kualifikasi
Artikel Terkait
-
Alasan Timnas Indonesia U-17 Tolak Tanding Lawan Dua Negara Kuat Jelang Piala Dunia U-17 2023
-
Keisuke Honda Sanjung Timnas Indonesia, Sebut Tim yang Berbahaya
-
Wejangan dari Erick Thohir ke Pemain Timnas Indonesia U-17
-
Skuad Final Timnas Indonesia U-17 Diumumkan pada 29 Oktober, Siapa yang Dicoret?
-
Kenang Momen Duel di Liga Belgia, Sandy Walsh Tak Sabar Hadapi Bintang Jepang Kaoru Mitoma di Piala Asia 2023
Hobi
-
Liga Italia Serie A: Saat Eks MU dan Kiper Termahal Asia Kalah Kualitas dari Emil Audero
-
Emil Audero, Liga Italia Serie A dan Perjodohan Dirinya dengan Tim-Tim Medioker
-
Lapangan Kecil, Jangkauan Besar: Futsal di Dunia Digital
-
Erick Thohir Jadi Menpora, Sebuah Keuntungan atau Kerugian bagi PSSI?
-
Emban Jabatan Menpora, Erick Thohir Harusnya Bisa Bawa PSSI Jauh Lebih Mengerikan!
Terkini
-
4 Pelembab dengan Ekstrak Semangka untuk Rahasia Kulit Kenyal dan Cerah
-
Gen Z Sering Pakai Akun Alter di Medsos, Apa Sih Yang Dicari?
-
Effortless Abis! Intip 4 OOTD Kasual Kece ala Huening Bahiyyih Kep1er
-
Pendidikan Etika Digital sebagai Pilar Pembangunan Berkelanjutan
-
Politisi, Komedian, Kepala Keluarga: Tiga Peran Eko Patrio di Tengah Krisis