Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | M. Fuad S. T.
Ilustrasi rumput sintetis (nhm.ac.uk)

Pertarungan antara Timnas Indonesia melawan Filipina harus berakhir imbang dengan skor 1-1. Sejatinya, hasil tersebut terasa kurang memuaskan, karena sebelum laga berjalan, pertandingan tersebut disinyalir akan menjadi milik Indonesia.

Selain faktor kelelahan, salah satu faktor yang ditengarai menjadi penyebab mengapa Indonesia tak bisa meraih poin maksimal adalah karena mereka bermain di rumput sintetis. Lantas, apakah benar demikian? Apakah rumput sintetis mempengaruhi performa para pemain sepak bola dalam bermain? Mari kita bahas!

BACA JUGA: Asnawi Mangkualam Kena Tegur karena Balas Komentar Warganet dengan Santai, Emang Gak Boleh Pemain Timnas Begitu?

Dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan, penggunaan rumput sintetis memang akan menjadi sebuah masalah tersendiri bagi para pemain sepak bola. Terlebih lagi bagi mereka yang tak terbiasa bermain di lapangan dengan permukaan jenis ini.

Salah satu penelitian dari Yasamin Alipour Ataabadi dan kawan-kawan dengan judul "The Effects of Artificial Turf on the Performance of Soccer Players and Evaluating the Risk Factors Compared to Natural Grass" yang dipublikasikan di laman openaccesspub.org menyatakan, penggunaan rumput jenis ini cenderung akan mereduksi penampilan para pemain. Dalam kesimpulannya penelitian ini menuliskan penjelasan bahwa meskipun penggunaan rumput sintetis telah melalui tes dari FIFA, namun penurunak kualitas yang mereka alami akan sangat mempengaruhi performa bahkan membuat para pemain cedera.

BACA JUGA: Tertinggal Terlebih Dahulu, Bali United Sukses Permalukan Madura United 1-2

Sementara dalam jurnal yang ditulis oleh Javier Sanchez-Sanchez dan kawan-kawan yang berjudul "Influence of the artificial turf certification on physical performance and muscle damage in football players" dan dirilis pada laman nature.com, disebutkan bahwa dalam beberapa tes yang telah dilakukan, para pemain cenderung mengalami degradasi waktu dalam hal kecepatan, akselerasi hingga agility. Penurunan tersebut bahkan menjadi jauh lebih terlihat terhadap para pemain yang tidak terbiasa berlatih atau bermain dengan menggunakan rumput sintetis.

Pun demikian halnya dengan laman installartificial.com (21/9/2021) yang menyatakan bahwa meskipun rumput sintetis memiliki beberapa keunggulan, namun dengan jelas disebutkan bahwa permukaan rumput sintetis tersebut sangat mempengaruhi kontrol, aliran, serta pantulan bola yang menjadi jauh lebih sulit daripada rumput biasa.

Kalau sudah begini, bagaimana nih? Satu poin dari Filipina tentu bukan sebuah hal yang buruk bukan?

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

M. Fuad S. T.