Seperti layaknya turnamen-turnamen lainnya, seiring dengan usainya turnamen Piala Dunia U-17, FIFA selaku penyelenggara gelaran juga mengumumkan para penerima penghargaan. Menyadur laman fifa.com (2/12/2023) induk sepak bola dunia itu memberikan 4 penghargaan utama bagi mereka yang terlibat dalam turnamen.
Penghargaan tersebut meliputi golden ball untuk pemain terbaik, golden boot untuk pencetak gol terbanyak, golden glove untuk penjaga gawang terbaik dan tentu saja fair play trophy untuk tim dengan permainan dan kedisiplinan terbaik sepanjang turnamen.
Lantas, siapa sajakah penerima penghargaan tersebut? Mari kita ulas!
1. Adidas Golden Ball
Penghargaan ini diberikan kepada individu yang menampilkan permainan terbaik di lapangan, serta menjadi inspirator permainan timnya. Pada edisi kali ini, penghargaan adidas golden ball diserahkan kepada pemain Jerman, Paris Brunner yang sukses menjadi inspirator pemainan Jerman selama di gelaran, termasuk di partai final.
Tak hanya Brunner, penghargaan senada juga diberikan kepada Hamodou Makalou dari Mali (silver ball) dan Mathis Amougou dari Prancis untuk bronze ball.
2. Adidas Golden Boot
Trofi berlambang sepatu ini merupakan ikon dari pencetak gol terbanyak dalam turnamen. Hingga usainya laga final, Agustin Roberto dari Argentina masih menjadi pencetak gol terbanyak dengan 8 gol, disusul oleh Ibrahim Diarra dari Mali dengan 5 gol dan 4 assist (silver boot) dan Claudio Echeverri dari Argentina yang berhak meraih bronze foot dengan koleksi 5 gol serta 4 assistnya.
3. Adidas Golden Glove
Meskipun gagal mengantarkan Prancis menjadi kampiun kejuaraan, namun FIFA menobatkan Paul Argney sebagai penjaga gawang terbaik di sepanjang turnamen. Hal ini bukanlah sebuah hal yang berlebihan mengingat catatan Argney sendiri juga sangat impresif di sepanjang pagelaran.
Laman statistin FIFA mencatat, Prancis yang memainkan 7 laga mulai dari fase grup hingga final, hanya kebobolan 3 gol saja termasuk dua yang bersarang di partai puncak. Maka, tak mengherankan bukan jik akhirnya gelar penjaga gawang terbaik diberikan kepada Argney?
4. FIFA Fair Play Trophy
Selain gelar individual, FIFA juga memberikan penghargaan kepada tim paling disiplin di sepanjang turnamen. Pada edisi kali ini, Timnas Inggris U-17 menjadi tim dengan permainan paling disiplin dan minim kartu di turnamen.
Nah, itulah gelar dan penghargaan yang diberikan oleh FIFA di Piala Dunia U-17 kali ini. Ada yang sesuai prediksi kalian?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Hattrick Medali Perak SEA Games, Thailand Geser Indonesia dari Julukan Menyakitkan Ini!
-
Ironisme PSSI, Semua Syarat Pelatih Anyar Ternyata Sudah Dipenuhi oleh STY yang Mereka Pecat!
-
Nama John Herdman Mengemuka untuk Latih Timnas, Bakal Jadi Patrick Kluivert Jilid II?
-
Semakin Dekat ke Timnas Indonesia, 3 Gaya Melatih John Herdman Ini Ternyata Mirip dengan STY!
-
Kemenangan Dianulir FIFA, Status Kelolosan Malaysia ke Piala Asia 2027 di Ujung Tanduk!
Artikel Terkait
-
Sangat Dimintai Shin Tae-yong, Ini Respons Bek Sunderland Saat Dibujuk untuk Bela Timnas Indonesia
-
Piala Dunia U-17: Butuh Puluhan Tahun bagi Jerman untuk Rasakan Manisnya Gelar Juara
-
Pelatih Spanyol U-17: Orang Indonesia Sangat Baik, Kami Seperti di Rumah Sendiri
-
Piala Dunia U-17 Usai, Berikut Catatan Data dan Fakta Perhelatan Tahun Ini
-
Piala Dunia U-17 Resmi Berakhir, Rekor Timnas Indonesia Masih Terjaga Rapi
Hobi
-
Sama-sama Gagal, Ini Beda Nasib Timnas Putri dan Putra di SEA Games 2025
-
Sepak Terjang John Herdman Cukup Meyakinkan, Bakal Dapat Restu Suporter?
-
Mengapa Honda C70 Tetap Dicintai Lintas Generasi?
-
Hattrick Medali Perak SEA Games, Thailand Geser Indonesia dari Julukan Menyakitkan Ini!
-
4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
Terkini
-
Merawat Luka yang Tak Terlihat setelah Bencana
-
Review The Great Flood: Kisah Kim Da Mi Selamatkan Anak saat Banjir Besar
-
Bencana Sumatra: Apa yang Salah dengan Cara Negara Berbicara ke Publik?
-
Winter Festival JEYC Jadi Ruang Belajar Holistik bagi Tumbuh Kembang Anak
-
Belajar dari Perempuan Pesisir, Penjaga Ekosistem Tanpa Sertifikat Ahli