Pelatih Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti Tukiman baru-baru ini memberikan sebuah pengakuan bijak jika nantinya dia tak lagi terlibat di Timnas. Melalui unggahan akun TikTok bebaspodcastid, mantan asisten pelatih Luis Milla itu menjelaskan sikap yang akan dijalaninya nanti pasca tak lagi memegang nakhoda kepelatihan di tubuh Pasukan Garuda.
Dalam potongan video yang diunggah oleh akun TikTok tersebut, coach Bima mendapatkan pertanyaan dari warganet terkait sikapnya nanti ketika dirinya berposisi sebagai warganet kebanyakan.
BACA JUGA: Hanya di Era Shin Tae Yong, Para Pemain Grade A Rela Bergabung dengan Timnas Indonesia
"Kalau coach Bima menjadi netizen, apa yang akan dikritik untuk Timnas U-17?" tanya sang pembawa acara membacakan pertanyaan dari seorang warganet.
Namun, di luar dugaan, coach Bima justru memberikan jawaban yang sangat bijak dan meneduhkan. Dalam jawabannya, mantan kapten Timnas Indonesia senior itu menyatakan bahwa dirinya tak akan mencampuri apapun yang terjadi di Timnas Indonesia.
"Saya udah ini pak, kalau nanti saya nggak di Timnas lagi, saya nggak akan pernah ngomong kamu nggak boleh begini, ini harusnya begini, harusnya begitu," jawab coach Bima.
Selanjutnya, pria yang berposisi sebagai gelandang ketika masih aktif bermain itu menjelaskan apa yang melatarbelakanginya untuk bersikap demikian.
"Saya tahu prosesnya berat pak. Jadi kalau saya hanya ngomong saja dan saya tidak tahu di dalamnya, saya dosa juga gitu, Pak," lanjutnya.
"Ya saya sudah tahu, siapapun pelatihnya nanti ke depan, Bapak kalau saya ada mengkritik nanti, (ingatkan) 'coach Bima kok ngritik? janjinya nggak ngritik?', saya sudah janji dalam hati saya, saya akan mensupport siapa pun pelatihnya karena saya tahu, prosesnya berat Pak," imbuh mantan gelandang serang Persema Malang tersebut.
BACA JUGA: BRI Liga 1: Hadapi Persis Solo, Persebaya Targetkan Kemenangan di Kandang
Apa yang diungkapkan oleh coach Bima sejatinya perlu pula untuk dicontoh oleh coach Fakhri Husaini. Pasalnya, setelah tak lagi menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia kelompok umur, coach Fakhri kerap kali melontarkan statemen yang membuat gaduh khalayak pencinta sepak bola nasional.
Bahkan dalam beberapa kesempatan, mantan pelatih Timnas U-16 tersebut memberikan kritik tajam kepada coach STY terkait kebijakan pelatih berkebangsaan Korea Selatan tersebut sehingga menimbulkan riak-riak ketidaktenangan di kalangan pencinta Timnas Indonesia.
Terima kasih coach Bima, semoga langkahmu dijadikan contoh oleh coach Fakhri!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Lagi-Lagi Batal Bergabung, Kapan Terakhir Kali Marselino Ferdinan Bermain untuk Skuat Garuda?
-
Kecewa Imbas Gagal, Malaysia Justru akan Lebih Sakit Jika Berhasil Lolos ke AFC U-17! Kok Bisa?
-
Piala Asia U-17: Malaysia Gagal Lolos, AFC Harusnya Malu Berat karena Hal Ini!
-
Piala Asia U-17 dan Nasib Tragis Malaysia yang Terkudeta dari Kumpulan The Big Four ASEAN
-
Kehadiran Joey Pelupessy dan Potensi Semakin Sempitnya Dapur Pacu Persib Bandung
Artikel Terkait
-
Kapten Timnas Indonesia Asnawi Mangkualam Disorot AFC Jelang Piala Asia 2023
-
Peringkat Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 Buncit Berdasarkan Ranking FIFA, Pemain Naturalisasi Bisa Bantu?
-
Hanya di Era Shin Tae Yong, Para Pemain Grade A Rela Bergabung dengan Timnas Indonesia
-
Coach Justin Sarankan Pemain Indonesia Jangan Main di Liga Jepang, Singgung Nasib Sial Pratama Arhan
-
Kisah Asmara Egy Maulana Vikri - Adiba Khanza, Cinta Bersemi dari Lechia Gdanks Hingga Berlabuh di Dewa United
Hobi
-
Lagi-Lagi Batal Bergabung, Kapan Terakhir Kali Marselino Ferdinan Bermain untuk Skuat Garuda?
-
Jeje Ungkap Alasan Pelatih Korea dan Jepang Lebih Cocok Melatih Timnas Indonesia
-
Tanpa Marselino Ferdinan, Timnas Indonesia U-22 Justru Dapat Angin Segar?
-
John Herdman Diisukan Jadi Pelatih Timnas, Bagaimana Rekam Jejaknya?
-
Kecewa Imbas Gagal, Malaysia Justru akan Lebih Sakit Jika Berhasil Lolos ke AFC U-17! Kok Bisa?
Terkini
-
Ulasan Novel Dirty Little Secret, Perjuangan Penebusan Cinta dari Masa Lalu
-
Workplace Bullying: Silent Treatment dan Pekerjaan Tidak Adil Dinormalisasi
-
7 Tempat Wisata Alam Indah yang Tersembunyi di Pulau Jawa
-
Review Film Air Mata Mualaf: Perjalanan Iman yang Mengiris Hati
-
Mengenal Cyber Mob: Ancaman Baru Kekerasan dalam Dunia Digital